Taeyong memarkirkan mobilnya di sebuah restoran yang menghidangkan makanan Korea. Jina dan Taeyong turun secara bersamaan dan memasuki restoran tersebut. Restoran yang bernama arirang itu merupakan restoran Korea favorite Taeyong, ia cukup dekat dengan pemilik restoran tersebut bahkan sang koki juga sudah hafal menu apa yang akan di pesan Taeyong setiap kali ia berkunjung.
"Kau mau pesan apa?" Taeyong bertanya pada Jina.
"Apa saja aku tidak keberatan," jawab Jina sedikit canggung.
Pelayan di restoran tersebut mendatangi Taeyong dan menanyakan makanan apa yang ingin ia pesan, dan Taeyong hanya menjawab "Seperti biasanya, 2 porsi." Dengan menggunakan bahasa Korea.
Pelayan tersebut mengangguk paham. Kebanyakan pelanggan dan pelayan di sana dapat berbahasa Korea, Jina juga tidak menyangka bahwa ada banyak orang Korea yang datang kesini. Taeyong sengaja memilih restoran ini karena ia tidak akan banyak di kenali oleh orang-orang, ia biasanya berada di restoran yang mewah dan pribadi tapi semewah apapun tempatnya ia lebih menyukai arirang karena suatu alasan.
Setelah makanan tiba Taeyong segera menyantap makanannya dengan lahap, begitu juga dengan Jina. Selama hidupnya di Makau ia belum pernah makan makanan seenak ini, Jina selalu berhemat uang dan membuat makanannya sendiri di rumahnya.
Suasana benar-benar canggung keduanya hanya menyantap makanannya tanpa berkata sepatah katapun.
"Setelah ini kita akan ke Royal Madison untuk memberitahumu apa saja tugasmu sebagai seketaris." Taeyong tiba-tiba memecah suasana canggung.
"Royal Madison?" Jina bingung ia belum pernah mendengar tempat itu sebelumnya.
"Rumah besar yang pertama kali kau datangi saat aku menculikmu."
"Ah jadi rumah itu bernama Royal Madison."
...
Royal Madison.
Jina melangkahkan kakinya untuk kedua kalinya di rumah besar bernama Royal Madison tersebut. Kali ini Jina di sambut oleh sederetan pelayan berseragam rapi dan khusus hanya untuk pelayan Royal Madison.
Seorang pelayan dengan seragam yang sedikit berbeda namun tetap satu konsep dengan seragam pelayan lainnya, menghampiri Taeyong dan memberi salam hormat kepada Taeyong.
"Selamat datang di rumah, Tuan muda," ucap pelayan tersebut dengan bahasa mandarin, yang merupakan kepala pelayan di Royal Madison.
"Halden, berikan ipad yang biasa di gunakan oleh Ten untuk seluruh jadwal ku kepada Jina. Gadis ini sekertaris baruku." Perintah Taeyong kepada kepala pelayannya yang berasal dari Italy.
Halden segera pergi untuk mengambil Ipad yang di maksud oleh Taeyong. Sambil menunggu Halden kembali Taeyong mengajak Jina menuju dapur utama Royal Madison, disana ia di sambut oleh beberapa koki dan kepala kokinya yang di impor langsung dari Prancis.
"Bonjour monsieur, voulez-vous déjeuner ici?*" Sapa kepala koki tersebut dengan bahasa prancisnya. (*Halo tuan, ingin makan siang di sini?)
"J'accepte votre offre, Corneille*," jawab Taeyong. (*Aku terima tawaranmu, Corneille)
Koki bernama Corneille tersebut merasa tersanjung, ia dengan cepat mempersiapkan anak buahnya untuk memasak masakan paling spesial dan terenak untuk Taeyong dan tentu saja untuk tamu perempuan yang di bawa Taeyong.
Jina hanya terdiam tak memahami percakapan Taeyong dan kokinya.
"Mereka menawari kita makan siang di sini," Taeyong menjelaskan dengan bahasa mandarin kepada Jina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mafia | LTY
FanficWelcome to Macau. Have fun, and meet our Casino King, Lee Taeyong. If you come to our casino, City of dream. Meet our bartender girl, Han Jina. This content might be have NSFW/adult content.