06 : Mafia House

6.8K 983 79
                                    

***

Hatiku berdebar cukup kencang, entah kemana pria di sampingku ini akan membawaku. Saat ini aku sedang menatap keluar jendela mobil berharap ada seseorang yang bisa menolongku secara tiba-tiba.

Tak beberapa lama kemudian kami sampai di tempat yang cukup asing bagiku, di sekeliling jalan hanya terdapat hutan dengan pohon-pohon tinggi. 

Aku berharap mereka tidak membuangku ke tengah hutan.

Kami tiba di tengah hutan, di sana terdapat sebuah pagar besar dengan 2 orang pengawal bersenjata, menjaga pagar besar itu. Di balik pagar besar itu ada sebuah rumah yang jauh lebih besar dan mewah.

Rumah itu benar-benar mewah, mirip seperti rumah milik Nick Young di film Crazy Rich Asian. 

Ingin rasanya aku kabur saat turun dari mobil tetapi mereka mengawasi ku dengan sangat ketat, tidak ada celah untuk kabur, bahkan rumah mewah itu hampir tidak memiliki jendela. Benar-benar tertutup.

Aku terus berjalan di belakang pria bernama Taeyong itu, kini kami berada di sebuah kamar yang cukup besar. Kamar itu terletak di lantai 2.

"Ini kamar ku, beristirahatlah di sini dan jangan coba-coba untuk kabur," ucapnya padaku, setelah itu ia meninggalkan ku di kamar sendiri.

Kamarnya sangat bagus, ada sebuah jendela kaca yang cukup besar disana. Aku mencoba untuk menyentuh kaca tersebut dan melihat ke arah luar.

Di luar sana benar-benar gelap, jendelanya menampakan pemandangan hutan yang cukup menakutkan, aku sempat berfikir bisa saja Taeyong memelihara harimau di sana. 

Mataku melihat agak kebawah, dan di sana ada halaman belakang yang cukup indah di hiasi lampu-lampu taman, taman itu tidak terlalu luas tapi terlihat menenangkan.

Andai saja aku bisa menghancurkan kaca jendela dan kabur, tapi sepertinya kacanya terbuat dari bahan yang tebal dan anti peluru.

Aku duduk di atas kasur, dan tersadar bahwa sejak keluar dari gudang tadi aku tidak memakai alas kaki. Barang-barang milikku juga entah kemana, ponselku? mereka pasti membuagnya. Memikirkan apa yang sudah mereka lakukan padaku tadi membuatku sangat takut, aku tidak ingin mereka menjualku dan membuatku menjadi seorang jalang.

Sekarang ini sudah jam setengah satu malam, aku benar-benar mengantuk dan lelah, akhirnya aku pun memutuskan untuk tidur berharap semua ini hanya mimpi.

...

Hal yang kuharapkan tak terwujudkan, aku terbangun dari tidurku dan masih berada di kamar mewah milik Taeyong.

Pemandangan pagi hari terlihat dari jendela besar itu.

Aku segera membalikkan badanku menghadap ke arah yang berlawanan, namun hatiku tiba-tiba berdegup kencang saat mengetahui bahwa pria dingin itu kini tidur di sampingku.

Wajahnya tepat di depanku, entah sejak kapan ia sudah tidur di sampingku. Wajahnya sedikit berbeda, ia terlihat tenang saat tertidur.

Aku membalikkan badanku perlahan dan mencoba untuk turun dari kasur, namun tangan taeyong tiba-tiba menahanku.

"Eomma..." Lirih Taeyong.

Ini pertama kalinya aku mendengar Taeyong berbahasa Korea. Selama ini walau kami tahu kami sesama orang Korea, ia tetap berbicara bahasa Mandarin.

Tangannya semakin mendekap tubuhku, ia merapatkan tubuhnya dengan tubuhku.

Jujur aku takut kalau nanti ia terbangun dan mengetahui bahwa yang dipeluknya bukanlah ibunya, maka bisa matilah aku.

Tak lama kemudian aku merasakan tubuh Taeyong menjahui tubuhku.

"Sorry... " ucapnya. Ia mengusap wajahnya kasar seakan-akan merasa bersalah karena telah memeluk ku sembarangan.

Crazy Mafia | LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang