Taeyong dan adik-adiknya kini duduk di meja mahjong di dalam ruangan V.I.P yang biasa Taeyong sewa jika ada tamu spesial. Chenle duduk tepat di depan Taeyong, Yangyang berada di sebelak kiri Taeyong dan Hendery di sebelah kanan Taeyong. Mereka duduk saling berhadap-hadapan.
"Taruhannya?" Taeyong bertanya dengan muka datar yang terkesan mengintimidasi.
"Whooaa, Taeyong hyung auranya memang keren!" puji Jisung yang berdiri tidak jauh dari meja mahjong bersama dengan Renjun. Jisung dan Renjun memilih untuk menyimak permainan mahjong saja karena mereka tidak terlalu paham dengan permainan rumit ini.
Chenle sedikit tertawa melihat Taeyong yang kini terlihat serius, jujur saja Chenle sedikit ketakutan saat ini namu ia menanggapi Taeyong dengan sedikit candaan.
"Ey, tidak perlu seserius itu ge."
"Gege! aku bertaruh 2 unit mobil bagaimana?" tawar Yangyang.
Taeyong menggelengkan kepala menolak tawaran Yangyang, ia sedikit menurunkan ekspresi dinginnya dan mencoba untuk tidak terlalu serius bermain dengan adik-adiknya.
"Aku ingin kau menghubungi gege mu, dan bilang aku ingin bertemu dengannya."
"Gege yang mana? Kun gege?" tanya Chenle memastikan.
"Ya, kami semua tidak bisa menghubungi Kun belakangan ini."
"Memangnya ada apa? gege butuh suntikan dana lagi? gege bisa bilang padaku saja tidak perlu repot-repot menghubungi Kun gege."
"Tidak bukan soal itu."
"Baiklah, kalau aku kalah aku akan menghubungi Kun gege tapi kalau aku menang..." Chenle sedikit berfikir sejenak hadiah apa yang ingin ia minta.
"Hendery, kau punya tiga kakak perempuan kan? bagaimana kalau satunya untukku jika kau kalah dariku?" Chenle bertanya dengan nada bercanda.
Hendery hanya melotot marah menanggapi Chenle, mana mungkin ia memberikan kakaknya kepadanya. Kasih sayang ketiga kakak perempuan Hendery hanya untuk Hendery seorang.
"Kalau kau ingin kakak perempuan minta saja kepada gege-gege mu itu, suruh mereka menikah nanti kau akan punya kakak ipar perempuan," saran Yangyang.
Taeyong justru tertawa mendengar saran dari Yangyang, membayangkan pernikahan yang akan diterima oleh calon kakak ipar Chenle kelak. Wanita itu akan menjadi wanita tersial yang pernah ada, wanita itu tidak akan hidup tenang jika mereka menjadi bagian keluarga Chenle.
"Tidak ada yang aku inginkan, aku sudah memiliki semuanya. Ya, kecuali kakak perempuan," ucap Chenle.
Jina yang sedari tadi berada di dalam ruangan V.I.P dan memperhatikan pembicaraan keempat pria tersebut tiba-tiba mendapat sebuah ide.
"Bagaimana kalau aku yang menjadi kakak perempuanmu?"
Perkataan Jina terdengar aneh dan gila di telinga keempat pria tersebut. Taeyong menoleh menghadap Jina dengan ekspresi heran dan tidak sukanya.
"Ide bagus! Gege harus memberikan seketaris gege. Kurasa seketaris gege bisa jadi kakak perempuan yang baik," celetuk Chenle dengan semangat
Taeyong mengeluarkan ekspresi kesalnya, ia ingin menolak tapi urusannya akan jauh lebih rumit kalau Taeyong menolak permintaan Chenle.
"Kau ingin jadi kakaknya Chenle supaya bisa kabur?" Taeyong menatap Jina sambil menaikan alisnya merasa curiga dengan perkataan Jina.
"Kalau Chenle bisa membantu ku kabur kenapa tidak?" jawab Jina dengan enteng dan terang-terangan.
"Whoaa sepertinya ini akan seru! baiklah jiejie aku akan membantumu kabur." Chenle semakin semangat untuk memulai permainan, begitu juga dengan Yangyang dan Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mafia | LTY
Fiksi PenggemarWelcome to Macau. Have fun, and meet our Casino King, Lee Taeyong. If you come to our casino, City of dream. Meet our bartender girl, Han Jina. This content might be have NSFW/adult content.