Waktu sudah berlalu tiga hari semenjak Taeyong melayani tamu-tamu kecilnya, situasi pun masih sama. Jina yang masih ragu untuk menghubungi Jaehyun kini semakin sibuk dikarenakan jadwal Taeyong yang padat, bahkan Jina tidak sempat untuk menggali informasi yang Jaehyun minta lebih dalam. Jina terlalu fokus menyusun Jadwal dan menemani Taeyong mengurus penjualan winenya.
"Bukan ini dokumen yang ku minta! Kau seharusnya mencetak dokumen penjualan minggu lalu, bukan bulan lalu!" Bentak Taeyong kepada Jina.
Jina hanya bisa menunduk dan meminta maaf, ia benar-benar kesal diperlakukan seperti ini.
"Pergilah dan bawakan aku dokumen yang kuminta!" Perintah Taeyong.
Di tengah-tengah kesibukan keduanya, dua orang kakak beradik bak malaikat datang untuk menyelamatkan situasi.
"Tak perlu aku sudah membawanya, hanya ini yang kau butuhkan? Atau ada lagi tuan Lee?"
Taeyong menoleh ke sumber suara, yang ia lihat sekarang adalah Ten dan adiknya Terny yang baru saja pulang dari pulau antah berantah milik Kun.
"Wah wah sepertinya sekarang posisi kita sudah digantikan." Terny melirik Jina dari atas sampai bawah.
"Dia hanya sementara, aku bersyukur kalian kembali dengan cepat dan selamat," ucap Taeyong.
"Kau memperkerjakan orang lain selain kami? sia-sia aku khawatir." Ten menatap Taeyong sedikit tidak percaya.
Jina hanya terdiam, ia tidak tahu bagaimana harus menyapa Ten dan Terny yang sebelumnya bekerja diposisi Jina sekarang.
"Mulai sekarang Terny akan mengurusmu," perintah Taeyong kepada Terny.
"Yes sir!" Terny berjalan menghampiri Jina yang kebingungan melihat Taeyong dan Ten pergi meinggalkan ruang kerja Taeyong.
Terny menggandeng tangan Jina dengan ramah, "Kau pasti lelah bekerja karena menggantikan ku dan kakak bekerja, sebagai tanda terima kasih bagaimana kalau kita makan diluar?"
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mampir ke restoran mie terenak di Makau, selama Jina tinggal di Makau ia tidak pernah tahu bahwa ada restoran mie seenak ini. Jika ia tahu mungkin sedari dulu ia akan berkunjung, dan ternyata letaknya juga tidak begitu jauh dari kampusnya hanya saja restorannya sedikit tersembunyi.
"Aku tidak terlalu bisa bahasa Korea, tidak apa kan kalau pakai mandarin?"
"Ya, bicaralah senyamanmu saja."
Sebelum melanjutkan obrolan Terny dan Jina mengaduk-aduk mienya yang baru saja diantar oleh pelayan restoran. Mie tersebut mengeluarkan asap hangat yang sangat menggoda.
"Ceritakan padaku, bagaimana caramu bisa selamat dan bekerja bersama Taeyong gege?" tanya Terny sambil menyantap mie kuah miliknya.
"Yah dia bertaruh dengan seseorang dan aku yang jadi tumbalnya," ucap Jina sedikit kesal. Ia kemudian juga menyantap mie miliknya.
"Kenapa ia menginginkanmu? Taeyong gege tidak biasanya mendekati seorang gadis." Terny menatap Jina dengan penuh penasaran, ia bahkan mulai mengabaikan mienya.
Jina menjelaskan kepada Terny secara singkat dan jelas, mulut Terny kembali menyantap mie setelah Jina berada di akhir ceritanya.
"Ahh mienya sampai dingin, tapi tetap enak."
"Kenapa kau penasaran dengan ceritaku?"
"Tidak seperti dugaanku, rupanya kau wanita yang cukup berani dan punya nyali itu sebabnya Taeyong gege menginginkanmu," jawab Terny sambil mengunyah mienya yang sudah dingin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mafia | LTY
FanfictionWelcome to Macau. Have fun, and meet our Casino King, Lee Taeyong. If you come to our casino, City of dream. Meet our bartender girl, Han Jina. This content might be have NSFW/adult content.