Taeyong berjalan di sebuah koridor hotel, ia berjalan di lantai dimana hanya ada 1 kamar saja yang tersedia di lantai itu. Ia kemudian mengetuk pintu kamar hotel itu tapi tidak ada jawaban.
Samar-samar Taeyong mendengar seseorang berbicara menggunakan bahasa Jepang dari dalam, Taeyong sebenarnya tahu apa yang sedang di bicarakan penghuni kamar tersebut tapi ia terlalu jijik untuk mengartikannya.
Taeyong langsung membuka pintu kamar tersebut, yap seperti biasa pria penghuni kamar itu selalu lupa mengunci kamarnya. Ia segera memasuki kamar tersebut dan mencari temannya Yuta.
"Oh shit!" Taeyong mengalihkan pandangannya saat ia menemukan Yuta dengan kedua gadis Jepangnya asik bercumbu di atas ranjang.
Yuta yang sedang bertelanjang dada menyadari kehadiran Taeyong, "Ohh Taeyong kau ingin bergabung dengan kami?" tawar Yuta dengan tatapan mesumnya.
"Bodoh! kenapa kemarin kau tidak menjawab panggilan dariku?!" Taeyong jelas menolak tawaran Yuta.
"Kau tidak lihat aku sedang sibuk?"
Taeyong mengusap wajahnya kasar, "Kode password akses kita di ketahui mata-mata."
"NANI?" Yuta langsung bangkit dari tidurnya dan mendadak panik.
...
Kini Johnny, Yuta, dan Taeyong sedang berkumpul di ruang tengah kamar hotel milik Yuta. Mereka bertiga duduk di sofa, diam tanpa kata, dan tidak saling bertatapan.
"Jelaskan," ucap Johnny sambil menatap Taeyong.
"Seorang mata-mata ia bekerja denganku, dan berhasil membobol komputerku untuk mendapatkan password milik kita. Anak buahku sudah mengurus pria mata-mata itu, but we don't get any information about him." Taeyong menjelaskan secara singkat.
Yuta yang sejak tadi duduk di sofa sambil memangku salah satu gadis Jepangnya itu bernafas lega. "Kalau begitu tidak ada yang perlu di khawatirkan kan?"
"Bisa kau singkirkan gadismu itu dulu bung? kami di sini merasa tidak nyaman," pinta Johnny.
Yuta mencoba untuk mengusir gadis Jepang miliknya itu, namun entah mengapa gadis itu tidak menurut dan merengek pada Yuta dengan bahasa Jepang.
"Watashi wa anata o hanaretaku arimasen~(*Aku engga mau pergi~)" gadis itu mengerek pada Yuta.
Taeyong frustasi, ia mengeluarkan pistol dari saku jasnya dan menodongkannya ke kepala gadis itu. "Koko ni! (*Pergi dari sini!)"
Gadis itu berteriak nyaring, bukannya pergi ia malah semakin memeluk Yuta.
"Hey, hey! tidak perlu menodongkan pistol pada gadisku." Yuta berdiri dan menggendong gadisnya ala bridal style menuju kamarnya dan menyuruh agar gadis itu tetap diam di kamar saja.
"Stay here, or i will punish you!" Yuta terseyum nakal pada gadisnya, kemudian ia kembali ke teman-temannya.
Johnny tertawa karena kejadian barusan, ia tidak menyangka Taeyong akan menodongkan pistolnya kepada gadis Jepang tersebut.
"Kalian, bantu aku mencari seorang gadis." Taeyong to the point.
"Oh man! kau ingin seorang gadis? Aku ada ba... " Yuta berhenti bicara saat Taeyong menodongkan pistolnya kepada Yuta.
"Kau ingin kencan?" Johnny menaikan alisnya, ia pun juga tak paham dengan maksud Taeyong.
Taeyong menghela nafas, ia menyimpan kembali pistolnya dalam saku jasnya.
"Maksudku bukan begitu! Anak buahku menelihat pria mata-mata itu kabur dengan seorang gadis tapi mereka gagal menangkap gadis itu karena tidak mengingat wajahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mafia | LTY
Hayran KurguWelcome to Macau. Have fun, and meet our Casino King, Lee Taeyong. If you come to our casino, City of dream. Meet our bartender girl, Han Jina. This content might be have NSFW/adult content.