Bab 6 | Melawan Atau Menerima Takdir

41 6 1
                                    

Selamat membaca kisah Tokusatsu Indonesia

Now Playing : Andmesh - Jangan Rubah Takdirku

***

Bab 6 | Melawan Atau Menerima Takdir

Setiap manusia terkadang bingung akan takdir sendiri, apa benar seperti inikah takdir sesungguhnya itu yang harus ia jalani

***

Melihat sebuah saputangan warna merah marron itu berada dalam sebuah tangan seseorang membuat Kai kaget dan sesegara mungkin menghapus air matanya itu, Takut orang yang akan melihatnya itu akan mengejek nya.

"Tidak usah hapus, kalau mau menangis, ya menangislah soalnya di sini tidak ada orang yang akan mengejek mu" ucap Umi yang seolah tahu isi hati Kai.

Kai hanya bisa menahan air matanya serta mengusap sisa sisa air mata yang sempat jatuh akibat kembali mengenang masa masa kelam itu. Setelah mengambil saputangan milik nya itu ia kembali menatap tegar bangunan kota Medan.

"Dulu aku juga seperti kamu? Bingung?" ucap Umi seketika. Mendengar Umi berkata seperti itu Kai langsung tertarik dengan perkataan Umi tadi "Maksud kamu? Kamu pernah ada diposisi aku?"

Umi mengangguk dan berjalan pelan membelakangi Kai "Saat Leon memilih aku dalam misi ini aku sempat menangis selama 2 hari hingga aku mogok makan, entah kenapa rasanya berat banget untuk menjalani semua ini. Sebenarnya ini bukan mau aku dan juga bukan hidup yang aku mau. Namun setelah aku mendengar cerita yang di berikan Leon, aku mulai sadar bahwa sesungguhnya memang benar ini takdir aku"

"Memang cerita apa yang disampaikan oleh Leon hingga kamu memutuskan untuk ikut misi ini?" tanya Kai yang tidak percaya dengan cerita Umi. Umi langsung memutar badan dan menatap Kai "Untuk cerita itu aku belum bisa sampaikan, karena aku tidak berhak untuk cerita apapun mengenai Leon tapi suatu hari nanti Leon akan cerita sama kamu" ucap Umi.

Kai tidak percaya dengan apa yang di maksud kan Umi mengenai Leon dan itu cukup membuat Kai kepo dan berasa langsung ingin menemui Leon sekarang untuk menceritakan sesuatu.

"Tapi, bagi aku melawan takdir atau menerima takdir semua akan tetap sama hanya saja semua itu sudah diatur oleh sang maha kuasa, jadi kita sebagai manusia hanya bisa menjalani saja" ucap Umi sambil menatap bangunan serta langit.

Kai hanya kembali ke posisi semula sama seperti Umi dan keduanya kembali diam dalam pikiran masing masing. Belum mereka sibuk dengan pikiran masing masing, tiba satu teriakan berhasil masuk kedalam kedua telinga mereka.

"Hei"

Sosok itu adalah Yasa, si anak heboh jurusan Badminton. Baik Kai dan Umi sama sama menatap tajam Yasa yang menghampiri mereka.

"Ada apa yas?" ucap Umi tersenyum dan berjalan menghampiri Yasa.

"Apa Kai baik baik saja?" ucap Yasa sambil berbisik akan tetapi matanya melirik ke arah Kai.

"Kamu tuh ya! Kirain apaan? Kai baik baik saja, aman kok?" ucap Umi sambil berbisik juga. Yasa hanya mengusap dada dan menghela nafas. "Syukurlah" ucap Yasa.

Umi hanya heran mengapa Yasa bisa seperti ini sementara itu Umi menatap Kai yang sedang menatap mereka namun ekspresi Kai hanyalah ekspresi datar saja. Dan membuat Umi kembali menatap Yasa.

"Oh iya sampai lupa?? Umi kita dipanggil sama Leon untuk berdiskusi sekarang juga dan jangan lupa bawa ajak Kai juga untuk gabung" ucap Yasa yang berjalan meninggalkan mereka.

PSS [2] Sport Ranger New version ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang