25 desember

1.3K 171 24
                                    

25 december 2018.
(mianh kawan kawan ada sedikit perbaikan pada bagian prolog. Waktunya seharusnya 16 oktober 2018)

.
.
.
.
.
.



   Hampir seluruh mall, supermarket, dan toko toko swalayan di sana ramai pengunjung, ahh ralat pembeli. Orang orang sibuk membeli barang persiapan untuk malam natal nanti . Tak terkecuali oleh tzuyu, ia berencana untuk merayakan natal bersama ibu dan kakak sepupu nya.

Namun sepertinya tahun ini sulit bagi tzuyu. Sebab  sekarang dia tak satu rumah lagi bersama ibu nya. Terlebih lagi ia sudah jarang sekali mengunjungi sang ibu setelah menikah.

"sore nanti ibu meminta kita berkunjung ke rumah" tzuyu menoleh pada jungkook yang sedang duduk di tepi ranjang, pria itu masih memainkan ponsel. "ibu ku?"

Jungkook menoleh pada tzuyu "bukan, tapi ibu ku" kembali fokus pada layar ponsel.

Tzuyu berooh lalu kembali melakukan aktifitas nya yakni melipat semua pakaian di lemari jungkook. Jungkook  tersenyum, jika tuhan tidak memberikannya nasib seperti ini. Mungkin ia akan bahagia setiap saat karena memiliki istri seperti tzuyu.

Jungkook menghapus air yang sempat menggenang di pelupuk matanya. Ia harus menerima kenyataan ini. Ia harus menjadi kuat, jika memang itu yang di takdirkan tuhan padanya.

Ia sadar bahwa tzuyu juga tengah menangis . Jungkook tau tzuyu begitu terluka karena perbuatannya. Ingin sekali rasanya ia memeluk tubuh yang dirindukannya selama ini. Ingin sekali dirinya menumpahkan semua kesedihannya pada tzuyu sekarang. Ia ingin menangis di pelukan tzuyu! Hanya itu saja.

"ohhh ya apa kau tidak mengajak solbin?" jungkook mendongak. Kembali menatap punggung sang istri.

"ya aku berencana membawa nya" tzuyu jika kau tau, bahwa pria itu berusaha sangat keras untuk menyelesaikan kalimat nya. Sangat sulit melihat mu tersakiti bagi jungkook.

Tzuyu memejamkan mata. Satu lagi bulir air mata yang turun dari pelupuk mata indahnya. "aku tidak ingin mengganggu kalian. Maka jika boleh bawa saja aku bersama ibu dan kakak ku. Aku akan merayakan natal bersama mereka lagi tahun ini" tzuyu bangkit. Ia sempat berdiri menghadap jungkook.

Gadis itu menghilang dari balik pintu kamar mandi. Jungkook menarik wajahnya kasar. Sial ia sungguh sungguh tidak bisa melakukan ini. Kau harus kuat jungkook. Kau harus kuat! Ya itulah kata kata penyemangat dari Jungkook untuk dirinya sendiri.

...

Tzuyu tengah berada di sebuah mall bersama sana. Mertua mereka meminta untuk membeli perlengkapan yang mungkin akan digunakan pada pesta perayaan malam nanti.

"tzu yang mana menurut mu bagus?" sana berdiri sembari memegang dua renda dengan model berbeda pada Tzuyu. "yang kiri, warna itu serasi pada bola lampu yang menghiasi pohon natal".

Sana tersenyum ia memasukkan renda berwarna kuning keemasan itu pada keranjang belajaan mereka. "aku ingin melihat lihat topi di sana" tzuyu mengangguk. Ia berjalan berlawanan arah dengan sana.

kedua kaki tzuyu berhenti melangkah, ketika matanya tak sengaja menangkap benda yang menarik perhatiannya. Itu sebuah kotak musik salju yang di dalamnya dihiasi oleh patung pasangan pengantin. Tzuyu tersenyum, ia meraih kotak musik itu.

Tzuyu pernah bermimpi bahwa kelak jika ia menikah suaminya akan memberikan hadiah pernikahan ini untuk nya. Sebuah kotak musik yang amat di sukai oleh tzuyu.

Sejujurnya mingyu pernah memberikan tzuyu sebuah kotak musik. Namun berbeda dengan ini, ia hanya dihiasi oleh boneka salju saja.

O yah bicara tentang mingyu. Sudah seminggu tzuyu tak bertemu dengan pria itu. Ia bilang belakang ini ia tampak sibuk dengan pekerjaannya. Namun dua hari terakhir ia berhasil menghubungi tzuyu.

Feel My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang