sebelumnya author harapkan kalian nntn video ini.
Jadi ini gambaran perasaan jk kehilangan tzuyu.
Happy reading! (mungkin ada typo 🙏😪)
.
.
.
.Jungkook terdiam menatap nanar televisi yang tak hidup sama sekali, hanya pantulan tubuh nya yang ia lihat dari balik kaca layar hitam didepan nya. Lelaki itu diam sepanjang hari bahkan belum menyentuh makanan sedikit pun.
Sedikit gambaran bagaimana suasana hati pemuda itu sekarang. Sangat sakit, sebelumnya ia tidak pernah merasa kehilangan seperti sekarang ini. Rasa sesal yang begitu mendalam selalu menghampirinya.
"kau dimana?" jungkook menarik wajah nya kasar air mata seperti telah menjadi ciri khas nya. Sial, dia (tuan jungkook) sangat menginginkan istrinya kembali.
Angin berhembus cukup kencang membuat gorden-gorden sutra itu ikut menari diterpa angin. Rasa dingin menjalar hampir keseluruh bagian tubuh nya yang terbalut Turtleneck hangat dengan corak garis garis dibagian lengan.
Pandangannya jatuh pada bingkai berukuran sedang bertengger tepat di samping vas bunga. Ia beranjak mendekat, lalu meraih bingkai foto yang masih terlihat baru itu.
Untuk pertama kalinya. Seutas senyum kecil, samar-samar terukir dikedua buah bibir jungkook. Ia menatap lekat-lekat figur seorang gadis dengan balutan gaun putih merangkul lengan kirinya. Ya foto pernikahan yang di berikan suga beberapa bulan lalu. Namun jungkook terlambat menyadarinya.
Hanya hitungan detik senyuman itu kembali memudar. Raut wajah jungkook berubah drastis ketika ingatan akan tzuyu terlintas lagi di kepalanya. Kedua alis tebal itu mengkerut, hampir menyatu dengan suara isakan tangis memilukan.
Jungkook menangis, kesekian kalinya pria itu merasa begitu lemah. ia memeluk bingkai pernikahannya dan tak berhenti memanggil nama tzuyu dengan lantang.
🍀🍀🍀🍀
Pandangan mingyu sama sekali tak lepas dari tzuyu, yang sama sekali tidak melihat kearah dimana ia berdiri. Bahkan mingyu sedikit berpikir bahwa tzuyu memang tak tau keberadaan dirinya atau sebaliknya gadis itu memang tidak menganggap keberadaannya disana.
Chou Tzuyu, lebih memilih menatap lurus kearah jendela yang memperlihatkan jalan jalan besar kota seoul malam itu.
Tzuyu menghela nafas dalam dalam, bulir air mata kembali turun saat kedua kelopak mata besar nya tekatup rapat rapat.
"aku mencoba mempertahankannya. Bayi yang ku kandung adalah salah satu alasan mengapa aku masih mau menerimanya, setelah sekian banyak luka yang kudapatkan dari dirinya" tzuyu tunduk, membuat beberapa helaian rambut jatuh dan menutupi sebagian paras nya.
"maaf" lirih tzuyu suaranya bergetar dan terdengar begitu lemah.
"tidak, ini bukan salah mu. Tidak salah kau mencintai pria yang sah menjadi suami mu tzu. Aku yang salah karena tidak mendengarkan penjelasan mu malam itu"
Tzuyu mendongak, menatap wajah mingyu lekat-lekat. Pria itu melangkah dan tepat berdiri di sisi kiri tzuyu. "aku yang akan mengalah. Kau tidak bisa terus terusan seperti ini tzu"
Isak tangis tzuyu semakin mendalam, membuat mingyu sedikit terasa teriris di bagian dada kiri nya. "maaf kan aku hiks hiks" tzuyu menarik pinggang mingyu, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang mingyu.
Tzuyu tidak tau bahwa sekarang pria itu bergabung menetes air mata dengan nya, namun sebisa mungkin ia tak mengeluarkan isakan tangis sedikit pun.
"Maaf tzu , seandainya aku tidak meninggalkan mu malam itu. Mungkin kau tidak kehilangan buah hati di janin mu"
..
Derap langkah mina kembali berpacu, namun kembali berhenti ketika tubuhnya tak sengaja menabrak sosok tidak asing. "ohh mianh" Mina membantu pria itu berdiri.
"dokter"
Mata mereka bertemu mina sedikit mengertutkan dahinya ketika menyadari kedua mata jimin membengkak. Seperti habis menangis. " dok, ada apa dengan mu?"
Jimin mengalihkan pandangan nya. Tak menatap balik kearah mina. "kenapa kau tidak ada kabar seminggu ini?"
Pertanyaan jimin, membuat mina sedikit melangkah mundur. "Mianh aku tidak memberi tau mu bahwa aku mengundurkan diri" gadis itu tunduk.
Jimin menoleh ia terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan mina. "Apa? Kau tidak pernah memberi tau ku. Sebenarnya siapa atasanmu mina-ssi?"
Mina semakin tunduk. Bahkan meremas ujung rok nya, karena takut akan kemarahan jimin. Terlebih lagi ini di tempat umum, dimana sekarang mereka menjadi pusat perhatian orang-orang.
"Mianh" lirih mina pelan.
Deggg
Kedua mata mina sukses terbelak, ketika jimin tanpa aba-aba memeluk tubuh yang lebih pendek darinya itu.
Tangan mina hanya diam. Sama sekali tidak membalas pelukan jimin. Entah lah, gadis ini merasa itu suatu tindakan fatal. Dan terlalu lancang. Walau bagaimana pun jimin tetaplah atasan mina. Sekalipun ia sudah tidak bekerja di sana.
"aku mohon kembali " jimin terisak, dan lagi-lagi membuat mina terkejut.
Akhirnya ia membiarkan kedua tangannya menepuk nepuk pelan punggung pria itu. Dan mengelus nya pelan.
"aku kesepian mina, aku mohon kembali lah"
Mina menelan salivanya. Mereka masih tenggelam dalam pelukan yang menghangatkan satu sama lain. "apa yang terjadi?"
Tak ada jawaban. Sampai jimin melepaskan pelukan mereka. Menatap manik mata mina lekat lekat. Ia menghembuskan nafas pelan.
Sebelum.."istri ku baru saja pergi untuk selamanya"
.....
Sebelumnya aku mau minta maaf udh hiatus 2 bulan, dan part ini pendek banget. Maaf 🙏 ya teman-teman. Sebenernya ada kepikiran nggak nerusin cerita ini dan cerita aku berikut nya, ada masalah yang mungkin nggak bisa author kasi tau.
So i hope you guys to give me words of encouragement (kata"dorongan/hiburan) 😥🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel My Heart
RomanceWarning! This's sad story "jangan ada cinta di antara kita. Karena aku tidak ingin ada yang terluka saat kita berpisah" Jeon Tidak ada yang tau kapan cinta tumbuh di antara kita. Jangan membenci ku karena melakukan ini. "semua foto di ff ini Cred...