aku pergi

1.4K 152 28
                                    

Sebelumnya jangan lupa vote yhh. Tolong lah di vote wahai kawan"

.
.
.
.
.
.
.





Tzuyu menopang dagu, ia masih terus menatap keramaian kota dari balik jendela kaca transparan berukuran sedang tepat disamping mereka. Gadis itu terlihat sesekali memejamkan matanya.

"tzu?" tegur mingyu.

Tzuyu hanya menatap pemuda itu sekilas, sebelum kembali mengabaikan keberadaannya.

Seorang pria dengan seragam biru muda yang dilengkapi celemek senada menghampiri mereka. Tzuyu menengok saat menyadari bahwa pesanan yang mereka pesan sejam lalu telah tiba.

Mingyu membantu pemuda itu meletakkan semua pesanan di nampan yang ia pegang. Sedangkan Tzuyu, gadis itu bahkan tidak menengok.

"maaf tuan, jus semangka anda belum siap. Sesegera mungkin akan saya berikan"

Mingyu hanya mengangguk, lalu menoleh pada sipemilik jus semangka. Siapa lagi kalau bukan chou tzuyu. Ia bahkan tidak merespon.

"tzuyu jus semangka mu belum siap"

Tak ada jawaban.

Brakk

Tzuyu terkejut, ketika secara tiba tiba mingyu memukul keras meja mereka. Kenapa pria ini?

"ada apa dengan mu?" dari beberapa waktu yang lalu kau hanya terus mengabaikan ku tzuyu"

"eumm aku aku"

Mingyu beedecik. "kau bahkan tidak bisa menjawab. Ah sudahlah seharusnya aku sadar bahwa semua gadis sama saja. Tidak mungkin kau tahan sendiri dua tahun lamanya"

Bendungan air mulai terbentuk di pelupuk mata tzuyu. Ia masih menatap mingyu lekat lekat. Kemudian menjatuhkan pandangannya pada suasana sekitar. Mata mata itu tertuju pada mereka.

Tzuyu merintih saat mingyu menarik tangannya kasar keluar dari restoran.

"katakan apa masalah mu tzuyu. Aku tau belakangan ini kau banyak pikiran" nada suara mingyu sedikit demi sedikit sudah mulai kembali normal.

Masih belum ada jawaban. Mata mereka hanya saling memandang sebelum tzuyu lah yang mengalihkan pandangannya pada objek lain. "aku hanya takut kau tidak menerima nya"

Mingyu beedecik, membuang muka sambil berkacak pinggang. Ia sudah bisa menebak tzuyu mengatakan hal itu padanya. Sebenarnya menerima apa yang ia maksud. Sudah beberapa kali ia mendapatkan alasan yang sama dari gadis itu.

Tanpa berfikir panjang mingyu berjalan meninggalkan tzuyu yang masih tidak bergerak dari posisi dimana ia berada. Tak tanggung tanggung pria itu benar-benar membawa mobilnya menjauh dari lokasi restoran. Ya mingyu meninggalkan tzuyu.

Tzuyu berdiri dalam posisi yang sama seperti sebelumnya. Matanya mengikuti kemana pergi nya mobil mingyu, sebelum objek itu benar benar-benar hilang dari pandangan.

Sedetik kemudian ia ambruk, merasakan bagaimana keras nya ia menghantam permukaan tanah. Tapi sama sekali ia tak merasakan sakit. Sebab hal yang paling menyakitkan lebih dulu menghampiri nya. Dimana kedua pria yang ia cintai,.mulai menjauhi dirinya. Tunggu, mencintai? Tzuyu tak yakin ia mencintai dua pria

air mata turun bebas di pelupuk matanya. Kali ini sedikit berbeda, sebab tzuyu sama sekali tidak mengeluarkan isakan tangis. Ya dia menangis diam.

Pandangan tzuyu jatuh pada sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat didepannya. Mobil siapa itu? Tzuyu bertanya tanya dengan mengerutkan dahi.

Feel My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang