Happy Reading... Jangan lupa vote yahh hehe.
.Kesedihan,penyesalan, dan amarah menjadi satu dalam perasaan tzuyu sekarang. Hidup nya hancur dalam hitungan detik, bukan memeperbaikai keadaan. Tindakan jungkook justru membuat tzuyu semakin hancur.
Setidaknya ia bercerai masih bisa melihat sosok pria itu di sini, entah sebagai teman atau partner lain. Tzuyu tak pernah berfikir bahwa ia akan berpisah karena kematian dengan orang yang amat ia cintai.
Ya dia mencintai nya, terlalu dalam hingga begitu terasa sakit untuk ia mengungkannya. Itulah sebabnya tzuyu ingin mengakhiri pernikahan nya dengan jungkook. Ia tak ingin lebih dalam merasakan luka dihatinya.
Tzuyu duduk di balkon kamar, menatap senja dari ufuk Barat yang sedikit demi sedikit menghilangkankan sinar senjanya. Matanya masih memandang dua kertas di tangan. Satu surat yang diberi solbin dan satu lagi surat keterangan dokter.
Sesak sekali. Tzuyu tak bisa menahan tangis nya saat kembali membaca surat pernyataan penyakit jungkook. Apa yang pria itu rasakan ketika mengetahui nya? Pikir tzuyu.
Mengapa pria itu masih bisa melakukan sendiwara di sisa sisa hidup nya. Seharusnya ia berjuang melawan penyakit ini. Tzuyu pernah bertemu dengan seorang kakek, dan itu tepat di hari ulangtahun nya yang ke 15.
Tzuyu ingat sekali bahwa sang kakek memiliki seorang cucu penyakitan. Kata kata yang masih ia ingat adalah "orang yang sehat memiliki beribu keinginan dalam hidup nya. Tapi orang yang sakit hanya memiliki satu keinginan yaitu sembuh"
Flashback on
"hari ini ulang tahun ku, setiap tahun aku datang ke sini" ucap tzuyu.
"berapa usia mu nak?"
"ahh kalau begitu kalian seumuran"
"benar kah?"
"ya cucu kakek jga berusia sama dengan mu. Dia sedang menjalani operasi pada bagian hati nya"
Tzuyu mengerutkan dahinya " hati? "
"ada pembocoran pada daerah hati nya. Tapi masih dalam sekala kecil. Apa kau mau melihat nya?"
Tzuyu mengangguk. Ia berjalan berdampingan dengan pria tua itu menuju rumah sakit yang memang terletak tidak jauh dengan sungai han.
Langkah mereka berhenti tepat di sebuah pintu kayu ruang inap berwarna kecoklatan. " kita tidak boleh masuk nak. Kemungkinan udara didalam tidak sehat " tzuyu mengangguk.
Matanya tertuju pada seorang bocah laki laki terbaring lemah dengan berbagai macam selang di sekujur tubuhnya. Serta suara bising monitor yang dapat dengan jelas tzuyu dengar.
"dia cucu ku. Dia orang yang pekerja keras. Dia akan selalu berlatih demi mendapatkan juara tanding basket di sekolahnya"
"benarkah? Sayang sekali dengan usia nya yang masih sangat muda.dia harus mendapatkan kondisi seperti ini"
Lelaki tua itu menoleh pada tzuyu. "kau tau nak. Meski begitu cucu ku tak pernah merasa menyerah dengan penyakit nya. Karena aku selalu memberi tau nya bahwa"
"orang yang sehat memiliki beribu keinginan dalam hidupnya, tapi orang yang sakit hanya memiliki satu keinginan yaitu sembuh"
"boleh aku tau tuan?"
"siapa nama cucu mu?"
Lelaki itu tersenyum.
"Joen Jungkook"
Flashback of
Kepala tzuyu serasa berputar, pening sekali ia rasakan. Ini benar benar seperti cerita di film film fiksi yang ia tonton. Mengapa hidup nya penuh dengan kenyataan mengejutkan seperti ini.
Ya anak yang ia kunjungi bersama seorang pria itu adalah suaminya, jeon Jungkook. Tapi baru sekarang ia sadar, tzuyu benar benar tidak percaya dengan ini.
Matanya kembali melihat surat yang terpampang jelas di sana. "kanker hati stadium 3"
Memang mustahil bagi kita mengingat satu peristiwa secara rinci pada masa lalu. Terlebih lagi itu sudah 10 tahun silam, dan tzuyu sama sekali tidak mengenal Jungkook saat itu.
Setiap perayaan Natal atau hari besar tzuyu selalu menyempatkan berdoa untuk kesembuhan cucu dari kakek yang ia temui, yang tak lain adalah suaminya sendiri.
Tzuyu tau rasanya berjuang dalam penyakit sebab ia juga pernah merasakannya. Sewaktu kecil tzuyu terserang kanker darah atau leukimia stadium awal. Tapi karena kerja keras dan juga doa orang sekitar tzuyu akhirnya sembuh dari penyakit yang telah bersarang ditubuhnya kurang lebih 2 tahun lama nya.
Tzuyu benar benar tak percaya pada apa yang ia alami sekarang. Bayangkan saja ia berdoa demi kesembuhan seseorang yang bahkan ia tak pernah melihat batang hidung nya, dan tanpa ia sadari orang itu adalahteman hidup nya sendiri . Pasangan hidup lebih tepatnya. Apakah ini yang dinamakan, perjodohan ditangan tuhan??
....
Jungkook melirik jam ditembok ukiran di depannya, padahal ia tengah memakai jam tangan di lengan kiri, entah apa yang dipikirkan orang ini.Tepat pukul 18.30 ia harus pulang, tak baik ia terlalu lama terkena angin malam.
Pria itu bangkit mengenakan kembali coat hitam yang sempat ia buka. Menyisakan turtleneck putih yang menutupi sebagian lehernya.
Jungkook menghampiri meja kasir. Gadis berambut gelombang itu menyapa nya. "untuk mu tidak usah bayar. Karena kau sudah menjadi pelanggan setia kami"
Jungkook tersenyum, membuat gadis itu sedikit berdelik, merasakan sensasi hangat pada kedua pipinya "apa bos mu tidak marah, ryu Ryujin?"
Ryujin terkejut dari mana pria itu tau namanya. "ehh ini sudah termasuk ke dalam list peraturan kami tuan"
Jungkook mengangguk masih memperhatikan ryujin yang sedikit tidak nyaman. "kenapa? Kenapa pipi mu merah"
"ehh tidak aku hanya sedikit demam" bohong nya.
"ngomong-ngomong nama mu bagus" jungkook menunjuk name tag terpampang jelas di dada kiri atas ryujin. Gadis itu lagi lagi tersenyum karena malu, padahal ia sempat kegeeran akan jungkook yang tau identitas nya. Tapi musnah, ternyata pria itu tau dari name tag milik nya.
"aww" jungkook memegang kepala nya. Lalu turun pada dada kirinya. Meremasnya karena sakit di dalam sana. "ohh jangan sekarang"
"tuan ada apa?"
Jungkook kembali mengedarkan pandangan nya pada ryujin. "aku baik-baik saja "
"tapi hidung mu berdarah"
Brukkk
"tuan jungkook!!!!"
.
"saat hari itu tiba, jangan pernah menyalahkan dirimu"
.
Heyaa. Akhirnya bisa update lagi. Makasih buat kalian yg semua yang udh vote dan komen cerita aku sampe chapter ini 😥. Seneng banget baca komen kalian yg nyemangatin author biar lanjutin cerita nya. Dan jangan lupa jaga kesehatan kalian yah manteman 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel My Heart
RomanceWarning! This's sad story "jangan ada cinta di antara kita. Karena aku tidak ingin ada yang terluka saat kita berpisah" Jeon Tidak ada yang tau kapan cinta tumbuh di antara kita. Jangan membenci ku karena melakukan ini. "semua foto di ff ini Cred...