Gangneung Asan Hospital
.
.
.
.
.
."dari keterangan mu. Bahwa nona Lim Nayeon telah menyekap dan mendorong mu kejurang."
Tzuyu mengangguk. Masih menaruh pandangan nya pada dua orang pria di depannya. Seorang pengacara dan seorang jurnalis. Ini hari ketiga dirinya berada di rumah sakit ini, dan Tzuyu merasa sedikit baikan.
Lelaki itu bangkit, setelah menanyakan cukup banyak hal pada Tzuyu. "terimakasih nona. Setelah ini kau akan mendapatkan keadilan, suami mu telah melaporkan kejadian ini awal awal"
Tzuyu mengangguk, sebenarnya sedikit terkejut dengan apa yang pria itu katakan. Mengapa jungkook repot repot mencari nya?. Bukan kah ia membenci Tzuyu akan lebih baik jika Tzuyu tak kembali dalam hidup nya, dengan begitu ia bisa menikah dan hidup bahagia bersama solbin.
"semoga lekas sembuh. Ny. Jeon--"
"Chou Tzuyu saja"
Kedua pria itu melempar pandangan. "baikalah. Semoga lekas sembuh nona Chou Tzuyu. Aku pamit" ucap pria itu yang diberi anggukan oleh Tzuyu.
Gadis itu menatap lurus jendela disamping nya. Sedikit menyipitkan kedua mata kala sinar mentari yang masuk dari kaca transparan itu mengenai wajah nya.
Tzuyu menarik nafas dalam, lalu menghembuskan nya pelan. "sudah boleh pulang yh"
...
Mina membantu tzuyu mengeluarkan koper dan beberapa paper back kecil di bagasi mobil nya. Kepulangan Tzuyu ternyata tidak di sambut baik oleh Tzuyu sendiri. Ia lebih beta berada di rumah sakit ketimbang kembali keneraka bersama iblis jahat di dalam nya. Ya apartement itu lah yang ia maksud.
Makanya ia memutuskan untuk tinggal bersama ibu nya kembali. Meski harus menanggung resiko cemohan dari tetangga tetangga nya yang mengatakan bahwa ia menantu tak tau malu, yang meninggalkan suami nya sendirian di sana. Meskipun begitu Tzuyu tak ambil pusing, toh orang orang itu tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tangga nya.
"tzu kau yakin ingin tinggal?" tanya ny. Chou. Ia wanita baik hati, dari sekian banyak luka yang diberi menantu nya pada sang putri, tak pernah sekali pun ia menyimpan dendam pada menantu nya itu.
Tzuyu mengangguk. Menarik koper dari tangan mina." biar aku saja unnie"
"tzu ibu mohon. Pikirkan ini lagi, apa kau tidak kasihan dengan jungkook?"
Tzuyu menoleh menatap ibu nya. "sebenarnya aku putri ibu apa bukan? Aku selalu sengsara di sana, dan ibu sudah tau semua nya. Tapi kenapa ibu malah menyuruh ku untuk tetap tinggal?"
"tzu bukan begitu ibu hanya--"
Tzuyu berlalu meninggalkan kedua orang itu. Ia menarik koper nya memasuki pekarangan rumah. " bibi hanya ingin dia memperbaiki hubungannya dengan jungkook"
Mina mengelus punggung bibinya. Ia mengangguk mengiyakan perkataan sang bibi.
...
Ada masa nya kita terpuruk kepaling dasar dalam hidup kita. Ya begitulah yang sekarang dialami oleh tzuyu. Hidup nya terasa sia sia, setelah semua yang terjadi pada nya.
Tzuyu tak yakin ingin melanjutkan hidup nya dengan bahagia, setelah kehilangan buah hati yang baru seumur jagung bertengger pada rahim nya. Kau tau mengapa? Sebab banyak hal yang ia lewati dalam mengandung anak itu, mulai dari perlakuan jungkook hingga alasan mengapa ia bertahan hidup di hutan.
Seandainya ia tak dalam kondisi mengandung, mungkin tzuyu sudah memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri di sana. Tak ada lagi yang bisa ia pertahanan selain anak nya.
Tzuyu mencekal air matanya, saat merasakan sentuhan hangat mina. "tzu" gadis itu tersenyum. Menatap kakak nya dengan senyum palsu tentunya.
"jangan bersedih tzu, tak baik dalam kondisi mu yang belum pulih"
"aku hanya menyesali apa yang ku lakukan. Kau benar, seandainya aku sudah lebih bijak saat itu. Tidak egois dengan perasaan ku akan cinta. Mungkin aku lebih memilih berpisah dengan nya"
"tzu"
"tidak unnie. Jangan bilang kau sependapat dengan ibu. Aku sudah muak dengan apa yang jungkook lakukan padaku. Anak ku hiks hiks anakku tiada karenanya, seandainya ia tak melakukan semua itu mungkin kami akan menjadi orang tua paling bahagia"
Mina memegang pundak sang adik. "kau akan tau alasan dari semua nya"
🍀🍀🍀
"kau akan pergi? Secepat itu kah. Tapi Baru beberapa bulan kau disini mingyu" tzuyu mempereat coat Pink pastel itu. Membiarkan angin laut sungai han menerpa surai panjangnya.
"aku juga sedikit kecewa mengetahui ini tzu. Tapi aku benar-benar harus kembali. Toh aku bekerja demi negara. Menjaga perbatasan demi kemakmuran negeri ini"
Tzuyu mengangguk, sebenarnya ia tak menyetujui mingyu bergabung dalam dunia pemiliteran. Tentu ia membayangkan bahaya yang di timbulkan dari pekerjaan yang menyangkut hidup ini. Jika kau gugur maka kau akan tewas, ya itulah yang tzuyu pikirkan.
"berapa lama kau di sana?"
"aku tidak tau tzu. Tapi jika aku sudah selesai dengan semua tugas ku. Aku mengunjungi teman ku ini lagi" mingyu mengacak rambut gadis itu, yang sedikit membuat nya berdecik.
" jika kau bohong, kita akan berhenti berteman" tzuyu terkekeh pada akhir kalimat.
"ada yang ingin ku katakan"
"apa?"
"aku mohon pertahanan pernikahan mu"
...
Tolong vote dan komen ya teman teman :)
.
.
.Maaf part ini pendek banget 😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel My Heart
RomanceWarning! This's sad story "jangan ada cinta di antara kita. Karena aku tidak ingin ada yang terluka saat kita berpisah" Jeon Tidak ada yang tau kapan cinta tumbuh di antara kita. Jangan membenci ku karena melakukan ini. "semua foto di ff ini Cred...