Part 1

22.7K 2K 54
                                    


"Ne eomma, sepertinya sebentar lagi aku sampai. Aku sudah bisa mencium aroma Busan disini"

Seorang pria mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang melewati jalan kecil yang dibagian kiri dan kanannya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi keatas

Pria itu melihat jalan sepi di depannya dengan fokus, pendengarannya dia arahkan pada ponselnya. Dia sedang menelpon ibunya

"Baiklah, jangan sampai kau belum sampai pada saat matahari tenggelam Jungkook-a"

Pria berbaju putih yang bernama Jungkook itu terkekeh mendengar ucapan ibunya di telpon

Sudah ratusan kali ibunya itu mengatakan kalimat yang sama, Jungkook sampai hafal

"Aigo eomma, tidak akan ada yang terjadi pada anakmu yang tampan ini, semua akan baik-baik saja"

"Tetap saja eomma khawatir, bagaimana jika kau bertemu dengan ..."

"Aigo eomma kenapa selalu membicarakannya ? Apakah eomma ingin jika anakmu satu-satunya ini bertemu dengan hal aneh yang eomma bicarakan ?"

"Andwae !! Eomma hanya khawatir, dia bukan mahluk biasa anakku, jika kau belum sampai maka sebaiknya kau menginap saja, jangan memaksakan untuk menerobos masuk kedalam bukit itu"

Jungkook tersenyum, "baiklah eomma"

##

Jungkook menghentikan mobilnya saat dia melihat sebuah bukit, dia tahu bahwa dia sudah sampai di desa Neoul, Busan

Dia melihat kearah arlojinya

04.45

Sudah sore dan matahari akan tenggelam sebentar lagi, ditambah lagi dengan bahan bakarnya yang sudah menipis, dia tidak akan bisa sampai di desa Neoul dengan bahan bakarnya sekarang

Jungkook menghentikan mobilnya tepat di depan bukit itu, disana terdapat gapura ucapan selamat datang di desa Neoul yang besar dan tua

Disana sangat sepi, Jungkook mengedarkan pandangannya kesekitar tempat itu namun dia hanya melihat sebuah rumah kecil di dekat bukit itu

"Kemana semua orang ?" Jungkook masih belum keluar dari mobilnya, dia merasa tidak enak disana

Saat Jungkook ingin memutar balik dia melihat ada seorang pria tua yang sedang membawa kapak di tangannya, pria tua itu melihat Jungkook lalu dengan cepat menghampirinya

Jungkook yang terkejut tidak sempat menjalankan mobilnya, pria tua itu sudah mengetuk kaca mobilnya

Jungkook melihat pria tua itu yang memberinya tanda untuk membuka jendela kacanya, awalnya Jungkook ragu namun dia memutuskan untuk membukanya

"Hei nak, apakah kau ingin pergi ke desa Neoul ?"

Tanya pria tua itu saat kaca mobil Jungkook sudah terbuka

"Ah ne, aku ingin pergi ..."

"Sebaiknya kau melewati jalan lain, sekarang sudah sore, aku ingin menutup jalan ini, lagipula jalan ini tidak bisa dilalui mobil"

Pria tua itu langsung memotong ucapan Jungkook

Jungkook tahu bahwa ada dua jalan untuk menuju ke desa Neoul, jalan pertama adalah melewati bukit itu dan jalan kedua adalah memutari bukit itu

Jalan kedua bisa dilewati oleh mobil namun dia membutuhkan bahan bakar yang banyak karna jalan yang akan dilaluinya cukup jauh

Sekarang bahan bakar Jungkook bahkan sudah mencapai batasnya

"Ahjussi, bahan bakarku ingin habis, aku datang kesini karna ..."

"Kami tidak memiliki bahan bakar, menginaplah disini jika kau ingin selamat"

Setelah mengatakan itu pria tua itu langsung pergi meninggalkan Jungkook, dia pergi menuju rumah kecilnya

"Tunggu, ahjussi !!"

Jungkook keluar dari mobilnya, dia mengejar pria tua itu namun dia berhenti saat dia mendapat tatapan mengerikan dari pria tua itu

"Apakah kau tidak mendengar kalimatku tadi ?"

"Aku hanya ingin bertanya, memastikan apa yang kau katakan tadi adalah benar ..."

"Tentu saja, semua orang disini tahu bahwa kau tidak boleh menyebrangi bukit ini setelah matahari tenggelam, atau sesuatu yang buruk akan terjadi padamu"

"Sesuatu seperti apa ?"

"Bisakah kau mengerti dan menurutiku ? Aku sedang tidak ingin membereskan mayat hari ini"

Deg

Jungkook terperangah mendengar ucapan pria tua itu, dia menatap kearah pria tua itu dengan seribu pertanyaan yang memenuhi otaknya

Pria tua itu kembali sibuk membereskan peralatannya, memasukkannya kedalam tas besar lalu menyimpannya dalam peti

"Memang ... ada apa di dalam sana ?" Jungkook menunjuk bukit di depannya

"Ada sesuatu yang tidak seharusnya dilihat oleh manusia, sesuatu yang sangat terkutuk dan terlarang"

Seketika angin dingin menerbangkan dedaunan kering dari bukit itu seakan membenarkan ucapan dari pria tua itu. Jungkook menelan air liurnya

"Turutilah peraturannya, maka kau akan selamat" pria tua itu menepuk pundak Jungkook lalu menyerahkan kunci, "menginaplah disini semalam, aku tidak keberatan, itu lebih baik daripada aku menemukanmu mati besok"

Pria tua itu pergi meninggalkan Jungkook yang masih mematung disana

"Ah besok aku akan membawakan bensin untukmu, tunggulah sekitar jam 10 pagi aku akan datang"

Itulah pesan terakhir yang didengar Jungkook sebelum pria tua itu menghilang dari pandangannya

"Aku harus menginap ?"

Jungkook duduk di kursi yang terbuat dari kayu yang sudah sangat, dia memang tidak suka menunggu namun ucapan pria tua itu terus menghantui otaknya

Drrrt

Drrrt

Drrt

Ponsel Jungkook bergetar dan dia menemukan bahwa presdirnya menelpon

"Ne daepyeo-nim..."

"Ne ? Dimajukan besok ?"

"Jadi aku harus sudah sampai di Neoul malam ini ?"

A Tale of White Wolf - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang