(S2) Part 15

3K 312 3
                                    

"Hm..."

Hyorin mengerjapkan matanya beberapa kali, pandangannya buram dan kepalanya sangat berat

Tubuhnya seperti akan remuk, dia sama sekali tidak bisa menggerakkannya, rasanya seperti ada beban berat diatas tubuhnya

Dia bisa melihat samar-samar bayangan seorang pria di dekat jendela, dia ingin memanggilnya namun suaranya tidak bisa keluar

Dia hanya membuka mulutnya tanpa ada suara yang keluar dari sana

Hyorin masih mengingat dengan jelas kejadian yang menimpanya semalam hingga dia berakhir seperti itu diatas ranjang

"Oh Hyorin-ssi...kau sudah bangun?"

Haemin membuang puntung rokoknya keluar jendela saat dia melihat Hyorin yang sudah membuka matanya, dia segera menghampiri Hyorin

Dia duduk di sisi ranjang lalu mengusap lembut rambut Hyorin

Haemin menarik selimut putih yang menutupi tubuh Hyorin, dia menaikkannya hingga sebatas leher, menutupi punggung polos Hyorin agar dia tidak kedinginan

"Kau baik-baik saja?" Haemin dapat melihat luka gigitan di leher Hyorin, masih agak kemerahan

Dia tidak tahu bahwa lukanya akan cukup dalam, mungkin tidak akan hilang dalam beberapa minggu

Itu ulahnya semalam, dia masih mengingatnya samar-samar, dia tidak mengingat kejadiannya dengan jelas namun yang pasti dia sudah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukannya pada Hyorin

Sekarang dia merasa sangat bersalah

"Kau ingin minum? Aku akan mengambilkan air untukmu"

Hyorin mengangguk pelan dan Haemin segera pergi mengambil air

Hyorin berusaha untuk menggerakkan badannya, dia tidak mungkin terus berada di atas ranjang seharian penuh

"Hyorin-ssi?" Haemin segera menghampiri Hyorin lalu membantunya untuk duduk

"Ini minumlah air..." Haemin memberikan air pada Hyorin agar dia meminumnya, akhirnya dia membasahi tenggorokannya yang kering

Hyorin menyandarkan kepalanya di dada bidang Haemin, "kepalaku..."

"Ne, mianhae...aku benar-benar tidak berniat untuk menyakitimu, sungguh itu terjadi begitu saja, aku tidak terlalu mengingat kejadiannya, apakah kau mengingatnya?"

Hyorin mengangguk

Haemin memeluk Hyorin dengan tangan kirinya, membiarkannya bersandar di dadanya

"Semuanya?"

"Ne..."

"Apakah aku melukaimu?"

"Kau menggigit leherku, rasanya sakit sekali seperti ingin mati tapi kau tidak mau berhenti dan terus menghisapnya, padahal aku sudah memukulku dengan keras beberapa kali, sepertinya aku kehilangan darah cukup banyak..."

"Maafkan aku Hyorin-ssi, aku benar-benar kehilangan akalku..." Haemin menggelengkan kepalanya, "jika sesuatu terjadi padamu katakan saja padaku, aku berjanji akan bertanggung jawab"

Hyorin mengulurkan tangannya untuk memeluk Haemin

"Kau kedinginan? Bagaimana kalau kau pakai bajumu? Aku akan mengambilnya..."

"Ani-ya, aku ingin seperti ini, sebentar saja" Hyorin menutup matanya, menghirup aroma tubuh Haemin, merasakan kehangatan pelukannya

Perasaan ini, baru pertama kali Hyorin merasa nyaman seperti ini, sangat nyaman

A Tale of White Wolf - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang