(S2) Part 4

4.4K 497 14
                                    

Haemin menghentikan mobilnya saat dia tiba di sebuah rumah sederhana yang terletak jauh di dalam hutan

Rumah itu dikelilingi pagar tinggi sebagai pembatas antara pepohonan dan halaman rumah

Haemin keluar dari dalam mobilnya dan berjalan masuk kedalam rumah itu

Terlihatlah disain interior dari rumah bercat putih bergaya kuno itu, ada sebuah lampu gantung besar dan beberapa jajar sofa jadul yang diletakkan di ruang tamu

Beberapa ukiran kayu berbentuk beruang, kuda dan hewan-hewan lainnya tersusun rapih di sana

Dan jangan lupakan lukisan-lukisan abstrak yang menggantung di dinding dengan cat pudar itu, sedikit berdebu namun tetap terlihat bagus

Haemin terus berjalan masuk kedalam saat telinganya mendengar suara berisik dari arah dapur

Tak!!

Tak!!

"Hyorin-ssi?"

Gadis berambut panjang itu menoleh saat namanya dipanggil oleh Haemin, dia tersenyum saat melihat Haemin berdiri di sana

"Sepertinya tuan vampire kita sudah datang"

Haemin dapat melihat seekor rusa yang tergeletak tak bernyawa dengan kepala yang sudah tidak menyatu dengan tubuhnya

Darah rusa itu memenuhi lantai dapur, Haemin dapat menciumnya dengan jelas, namun aroma darah rusa tidak sekuat darah manusia

Bahkan hanya setetes darah manusia sudah bisa tercium dari jarak puluhan meter

"Aku sudah menyiapkannya untukmu" Hyorin mengangkat mangkuk berisi darah, "kau pasti menyukainya, rusanya masih hidup saat aku mengambil darahnya untukmu, tenang saja"

"Minumlah Haemin-a...dia sudah berusaha memburu rusa yang sesuai dengan kemauanmu"

Haemin membalikkan badannya dan menemukan pria tua berambut putih di sana, menghisap batang rokoknya dan menghembuskannya hingga asapnya memenuhi ruangan itu

"Kenapa dia membunuh rusanya? Kau mengajarkan itu padanya?"

"Ani-ya...kebetulan dia menembak rusa itu tepat mengenai organ vitalnya, aku tidak bisa menyelamatkannya jadi kusuruh dia memotongnya, kita bisa memakan daging..."

"Aku tidak memintamu untuk menembak rusanya, aku hanya memintamu untuk menangkapnya lalu kau lepas saat kau sudah mengambil darahnya"

"Baiklah tuan pemarah...kumohon abaikan saja kali ini, aku jamin di kesempatan berikutnya aku akan mengajarkan tata krama padanya haha"

"Huft..." Haemin menghembuskan nafasnya, "aku tidak ingin ada rusa lagi yang mati, kau sendiri juga tahu bahwa rusa adalah hewan yang suci dan dilindungi, apakah kau sudah gila?"

"Aku tidak gila, hanya satu ini...ne?"

Haemin mengedikkkan bahunya lalu bersidekap, "aku lebih suka saat kau yang melakukannya, kenapa kau serahkan tugas penting ini pada seorang amatiran seperti dia?"

"Aku sudah tua, tubuh tuaku ini sudah tak sanggup lagi untuk memburu sekaligus mengambil darah rusa untukmu" pria tua itu berjalan menghampiri Hyorin yang masih duduk di depan rusa itu

"Karna itulah aku menurunkan semua yang aku tahu pada gadisku...kuharap kau bisa mempercayainya sama seperti kau mempercayaiku" pria itu merangkul pundak Hyorin

"Dia perempuan dan aku tidak percaya pada perempuan"

"Wae?" Hyorin bertanya

"Karna perempuan memiliki emosi yang tidak stabil, mereka labil dan tidak profesional..."

A Tale of White Wolf - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang