“ Accept the reality of our story ”
———
DAYANG berpeluk tubuh dan merenung lama ke dalam anak mata milik Iffat . Wajah Iffat yang mempamerkan riak yang tidak berapa ceria itu membuatkan dayang mengeluh kecil sebelum tubuh kecil Ian di letakkan di atas kerusi bayi dan kemudian memberikan sepenuh perhatian terhadap temannya itu.
" That's great , Can't you see it now, Iffat Amani? Allah tu dah permudahkan jalan untuk kau raih kebahagiaan . Dia jumpakan kau dengan lelaki yang serupa macam Han. Then, what are you waiting for? " soal Dayang bersama kerutan di dahi.
" Mungkin muka hampir serupa tapi perangai dia kita tak tahu. Seriously aku tak nak mencuba or get into any relationship ties because i don't wanna get hurt anymore. It's freaking hurt and killing me deep inside my heart " balas Iffat berserta keluhan berat. Tangan Ian yang bermain-main di atas meja di capai dan di gigit manja.
Ian tersengeh-sengeh sehingga menampakkan gusinya yang sudah tumbuh empat batang gigi.
" Istikarah lah . Kau tanya aku macam la Dayangku Farhana ni penentu jodoh dan nasib kau " Dayang mencebik geram.
" Alaa kau kan expert kalau bab-bab macam ni sebab tu aku mintak pandangan kau , it's only you — the one who can understand me well " Dayang memutarkan bola matanya . Bab membodek ni laju je dia.
" We just want you to be happy . To be honest aku tak suka la tengok kau macam ni , macam — miserable " Iffat tergelak kecil
" Memang pun "
" I think it's time for you to move on . One step closer Iffat . I don't think it was a coincidence , but maybe it's a fate! " Tawa sinis kedengaran.
" Nonesense Dayang , okay now boleh tak kau stop merapu and can we just eat then keluar jalan macam yang di rancang tanpa bercakap tentang kebahagiaan aku because i already happy with my life now. Seriously " Dayang mengangkat kedua belah bahunya dan menyambung menyuapkan Ian mash potato yang di beli.
" Ah sudah la, aku give up " Bibir Dayang muncung ke hadapan.
" Kau ingat kau comel ke apa ni? Gelilah aku tengok kau buat macam tu. Lainlah kalau kau nak buat dekat depan Damien kan — eh " Jelingan tajam diberikan kepada Iffat yang sedang tersenyum mengusik ke arah Dayang.
" Apa kau ni! "
Pap ,
Bahu Iffat dipukul manja.
" Lah apa salahnya, kau single dia single haa elok sangat la tu. lagipun Ian kan dah memang rapat sangat dengan didi dia " Muka Dayang terus membahang dan merah akibat menahan malu.
" Alamak malu-malu anjeng pulak kau ni — Damien! Sini lah . Dayang ada benda nak bagitahu " Mata Dayang membuntang luas apabila nama Damien meniti dibibir sahabatnya. Pantas dia menoleh.
Glup!
Mata milik Dayang bertembung dengan sepasang mata berwarna hitam pekat yang sedang berdiri di hadapan pintu kedai tersebut.
" Apa kau buat ni tak sengal? " marah Dayang.
Iffat angkat bahu.
YOU ARE READING
2.5 | Ps : I Love you
ChickLit[ Sequal Jangan Sakiti Aku ] the truth was she didn't hate him , not for breaking her heart , not for leaving without explanation not for making her questions ever trusting anyone again she even knew what hating him would look like she love him b...