5 > All i need is you

1.8K 110 8
                                    

P/s: Play media









“ Accept the reality of our story ”

———









IFFAT memandang ke arah sekujur tubuh yang terbaring kaku di atas katil tersebut. Tangan kekar lelaki itu digengam erat dan diusap perlahan.

" I'm sorry " ucap Iffat .

" Sebab saya awak jadi macam ni . Saya ni selalu menyusahkan awak kan? " hanya bunyi pulse monitor yang kedengaran .

Iffat kemam bibir. Air mata cuba ditahan sedaya upaya agar tidak mengalir di pipi . Dia tak nak nampak lemah , dia kena kuat demi Han.

" Han, bangun please? Kalau awak bangun saya janji saya akan balas balik cinta awak . Kalau awak bangun saya janji yang kita akan jalani kehidupan yang bahagia macam orang lain "

Tiada sahutan.

" Han , bangun la . Saya nak Han saya yang hyper "

Tubuh itu kaku.

" Han , saya rindu nak tengok awak senyum "

Sebak

" Han saya rindu nak dengar suara awak " Tubir mata terasa hangat. Tahan Iffat!

" Saya , Iffat Amani berjanji yang saya akan buat apa saja yang awak suruh kalau awak bangun , please wake up? " rayu Iffat lagi .

Han masih lagi statik. Tiada pergerakan.

" Ouh ya saya lupa , harini saya ada bawak lilacs light purple dengan putih untuk awak " pokok lilacs yang dipetik di halaman rumah sebelum dia datang ke hospital tadi di letakkan di dalam gelas kaca.

" White symbolizes purity and innocent and light purple symbolizes a first love but since you are not my first , i symbolizes it as the last and the only love " bicara Iffat sendiri.

" Awak sayang saya kan? Jadi jangan tidur lama-lama okay? " kedua belah pipi lelaki itu dielus perlahan kemudian bibir Iffat mendarat pada dahi lelaki itu.

" Please " bisik Iffat perlahan. Setitik air mata jatuh pada pipi lelaki itu.

Tak lama kemudian telefon milik Iffat yang berada di meja sisi katil berdering . Pantas Iffat mencapai telefonnya dan memerhatikan skrin yang bercahaya tersebut.

Irshah is calling ,

" Hello abang? Kenapa? " Iffat menjawab panggilan tersebut , perlahan-lahan kakinya melangkah keluar daripada wad dan berjalan menuju ke taman yang berada di aras tersebut.

" Iffat dekat hospital teman Han , kenapa abang tanya? " Soal Iffat.

" Oh ya ke? Sorry susahkan abang dengan kak Ryan . Nanti Iffat balik Iffat singgah sana , Thank's by the way "

" Waalaikumsalam " talian dimatikan dan Iffat melangkah kembali ke arah wad yang menempatkan Han. .

Mata tertancap pada pintu wad yang terbuka dan beberapa orang jururawat yang sedang berlari cemas sambil mengusung defibrillator . Hati Iffat berdegup kencang . Pantas kakinya berlari ke arah wad tersebut.

" Maaf , tapi puan tak boleh masuk " Halang salah seorang jururawat dan pintu wad tertutup rapat.

Iffat terduduk lemah di atas bangku menunggu .Wajah diraup kasar,  pipi pula sudah basah dengan air mata . Dia terlalu takut , dia belum bersedia untuk kehilangan lelaki itu.

15 minit menunggu dan Akhrinya doktor keluar dari wad dan terus melangkah pergi tanpa menghiraukan Iffat . Gadis itu berdiri dan berjalan menghampiri pintu. Matanya terarah ke arah katil .

2.5 | Ps : I Love you Where stories live. Discover now