05 - She's Salsa

126 21 0
                                    

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Pada dasarnya, semua manusia itu baik tapi tidak selamanya mereka benar.

-MerajutIman

-/-

Sudah tiga jam sejak jam tujuh pagi Salsa menghabiskan waktu sia-sianya ditempat parkiran bersama Gilang. Kadang untuk membunuh rasa bosannya. Ia memainkan ponsel. Kadang juga ia malah tidur tanpa ada rasa malu sedikitpun pada orang-orang yang berlaluan.

Dalam dia. Salsa sebenarnya sedang berfikir bagaimana bisa diterima oleh Satria. Sungguh ini sangat memusingkannya. Ditambah desakan untuk sekolah dari Nenek, Gilang, dan...Maya.

Pagi tadi, Salsa memang sedang kesal pada Maya. Setiap kali berhadapan dengannya, entah mengapa ia selalu ingin mengatakan ketus padanya.

Padahal selama ini, Salsa akui bahwa Maya selalu bersikap baik padanya. Tapi entah mengapa perasaan itu selalu mendorongnya untuk tidak bersikap baik padanya.

"Lang?." Salsa menatap malas Gilang yang sedang memainkan ponselnya.

"Hmmm."

"Gue enek tau tiap kali disuruh sekolah sama Nenek. Dan ujungnya pasti diceramahin."

Salsa mulai menceritakan isi hatinya dengan menundukkan kepala dan tatapan kosong.

"Terus."

"Kenapa semua orang nggak ngertiin gue. Semuanya egois!."

"Terus."

"Lang, bujuk Satria gih..gu."

Salsa menghentikan ucapannya saat ingin menatap Gilang. Namun, ternyata ia mendapati Gilang sedang mengatur motor.

"Terus.....Belok kiri aja mas."

Terus tadi dia bicara sendirian?.

Emosinya sudah dipucuk, Salsa memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya, ia hendak pulang karena lebih baik dia berbicara dengan tembok daripada dikacangin.

Sakit Gaess.

"Sa? Mau kemana?." Teriak Gilang menyadari Salsa sudah berjalan jauh dari tempat istirahatnya.

Tidak ada jawaban dari Salsa walau ia mendengarnya, tanpa berfikir panjang. Gilang berlari menghampiri Salsa yang ingin menyebrangi jalan.

"Sorry Sa. Gue denger kok apa yang lo kata." Bujuk Gilang menatap pinggir wajah Salsa karena Salsa seperti tidak peduli.

Gue nggak bisa liat dia begini!, Batin Gilang menatap Salsa dari sisi kanan.

"Lupain itu semua, antar gue ke Satria." Ketus Salsa tanpa menatap Gilang.

"Lo mau ngapain?." Gilang mulai tegang, karena jika di Markas ada Ucup dan Dani-pencopet yang dimaksud Salsa tadi pagi, bisa bahaya.

"Bicara." Dingin Salsa.

"Sama gue aja." Gilang berusaha membujuk Salsa.

Salsa langsung menatap tajam Gilang, ia berusaha mencari apa yang sebenarnya orang ini sembunyikan.

Merajut ImanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang