Chapter 14

988 94 12
                                    

"Sedikit petunjuk"


-
-
-

Keesokan hari nya setelah penyerangan dan penyelusupan yang terjadi di paviliun teratai,kediaman itu pun dijaga lebih ketat oleh para prajurit.

Dan itu berhasil membuat sinb kesal bukan main. Coba kalian pikir! Seorang sinb yang sangat aktif dan sangat menjunjung tinggi kebebasan di kawal oleh seluruh prajurit terlatih joseon.

Mungkin bagi orang yang melihat itu berpikir bahwa keluarga kerajaan joseon sangat menyayangi dan sangat melindunginya. Tapi tidak untuk sinb! Ini adalah pengekangan. Dia seperti diawasi dan dikawal seperti layaknya seorang penjahat kelas kakap yang jika terlepas pasti akan membuat kekacauan besar.

"Oh,ayolah! Kenapa kalian terus mengawasi,mengikuti dan mengawalku hah? Aku tidak keberatan jika itu hanya 1 atau 2 pengawal saja. Tapi lihatlah sekarang! Kalian yang mengawalku disini lebih dari 20. Dan itu sangat membuatku risih." Ucap sinb dengan nada kesal.

Para pengawal dan dayang hanya bisa menundukkan kepala sedalam-dalamnya. Sungguh mereka tidak sanggup dan tidak ingin menatap atau melihat mata tuan putri mereka yang saat ini tengah dilanda kekesalan yang amat besar. Sungguh menakutkan pikir mereka.

"Hey, kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku hah?? Aish! Sungguh aku merasa seperti tahanan kelas kakap saja. Ahh,,,,,,kalian semua sungguh menyebalkan!" Jerit frustasi sinb.

Ditengah ke-frustasian sinb itu,datanglah pangeran suho dengan membawa sebuah potongan foto ditangannya. Dia berjalan mendekati sinb.

"Salam putri mahkota." Sapa suho ramah.

Sinb berbalik dan menemukan suho yang tengah memberikan senyum terbaiknya. Lalu sinb pun membungkuk hormat pada suho.

"Ah,salam juga pangeran"

"Park suho imnida"

"Ne? A-ah ye. Salam pangeran suho"

"Hmm itu lebih baik." Jawab suho semakin mendekat kearah sinb.

Sinb yang melihat suho mendekat pun bingung. Ada perlu apa suho padanya,pikir sinb.

"Pangeran apa anda memiliki perlu kepada hamba?"

Suho yang lupa akan tujuannya pun menepuk jidatnya pelan.
"Ohh aku lupa akan tujuanku menemuimu. Ah ya ini ambilah!" Suho menyerahkan potongan foto itu kepada sinb.

Sinb bingung tapi dia tetap mengambil apa yang diberikan suho kepadanya.
"Pangeran,benda apakah yang anda berikan kepada hamba?" Tanya sinb penasaran.

"Aku tidak tau. Aku hanya diperintahkan oleh ahbamama dan eommama untuk memberikan itu padamu. Ahh ya dan eomma menyuruhku memintamu untuk mencari potongan lainnya dari foto itu. Dari awal foto itu memang telah terbagi menjadi 6 bagian dan yang satu nya lagi adalah sebuah kalung." Terang suho pada sinb.

"Emm,,mengapa ratu hangyul memintaku untuk mencarikan potongan foto lainnya ini?? Mengapa tidak anda atau yang lainnya?"

"Molla. Tapi kata eomma,itu karena pada saat kita ingin membesuk mu kemarin,eomma terburu-buru dan potongan-potongan foto itu jatuh beserta kalung kesayangannya. Eomma berpikir mungkin benda miliknya itu hilang di sekitar kediaman mu. Dan yah seperti yang kau tau,kita itu disini hanya tamu. Dan sangat tidak sopan menggeledah kediaman tuan rumah tanpa izin. Mungkin eomma berpikir seperti itu hingga memintamu untuk menemukan benda itu untuknya. Harus kau tau. Itu merupakan benda kesayangan eomma dan kami juga,karena itu adalah kenangan terakhir kami bersama dia" terang panjang lebar suho kepada sinb.

Crown Princess (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang