Prolog

1.9K 42 11
                                    

"Eyaaaaa!!!!"

Suara teriakan dari dalam kamar, membuat Eya yang tengah memakan rujak--dengan level pedas tertinggi--pun tersedak.

Uhuk!

Buru-buru Eya berlari kedapur, mengambil botol di dalam kulkas secara acak lalu meminumnya.

"Astaga!"

Uhuk!

Eya langsung membuang botol itu ke lantai, seraya mengusap bibirnya yang terasa aneh.

"Eya!!!"

Uhuk!

Lagi. Suara itu membuat Eya meremas rambutnya kesal. Menghiraukannya. Eya lalu mengambil kembali minum yang lain, kali ini langsung dari tekonya.

Eya tidak mau salah minum lagi, tadi dia malah mengambil botol cuka yang di simpan di botol kaca. Mirip sirup leci.

"ASTAGA! EYAAA!!"

Mulai deh. Batin Eya.

"Apa sih mi, teriak-teriak mulu kayak di hutan. Eya jadi keselek nih, gegara mami." Protes Eya setelah tadi meminum habis gelas berisi air putih yang di tuangnya.

"Kamu ini ya, itu kamar kenapa berantakan banget sih. Kamu itu anak gadis kok jorok bange." omel Zely--maminya Eya yang super duper bawel.

"Ish. Mami. Namanya juga hari minggu, libur. Jadi beres-beresnya juga libur."

Tuk!

"Aduh!" Eya meringis saat Zely menjitak kepala Eya dengan telunjuknya.

"Yang namanya anak gadis itu harus rajin, gak boleh males. Mau itu hari minggu kek, tetep harus beberes!"

Zely melipat tangan di dada, memasang wajah kesal. Namun tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu.

Eya yang menyadarinya diam-diam berjalan mundur, menghindari omelan sang mami nya lagi.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik!

"Ya ampun Eya!!"

Saat itu juga Eya memutar tubuhnya dan berlari menuju kamar yang berada di atas. Maminya itu pasti akan memberinya khotbah panjang lagi, menceramahinya tentang--anak gadis harus begini, anak gadis harus begitu-- hadeeuh. Ampun Eya tuh.

Banyak banget sih aturan jadi anak gadis tuh.

"Eya! Ini kenapa air pada tumpahan di lantai, botol cuka mami juga kenapa ada di sini Eya!!"

Samar-samar terdengar teriakan Zely dari kamar Eya, siempunya hanya terkekeh sambil lalu membanting tubuhnya pada kasur empuk dengan sprei bermotif princess.

'Kapan gue gak jadi anak gadis, biar gak banyak aturan gini.' Gumam Eya ambigu.

-----

AFFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang