12. Our Days

315 24 5
                                    

Beberapa bulan berlalu...

Cross dan Eya juga beberapa mahasiswa saling bersenda gurau, upacara kelulusan telah selesai dilakukan.

Eya tidak tahu siapa saja yang lulus; tapi, bisa di pastikan jika Eya adalah salah satunya.

"Lulus kan gue," kata Eya berniat sombong pada Cross.

"Gue tetep gak percaya kalau  lo lulus pake ini."

Cross menunjuk jidat Eya dengan telunjuknya, membuat Eya mendengus.

"Kurang ajar lo sama calon istri," hardiknya.

Cross hanya terkekeh, makin kesini ia makin tak mengerti dengan isi kepala gadis itu. Cross bahkan masih penasaran, kenapa dengan entengnya dia menerima perjodohan ini.

"Guys!!!"

Pekik Lory dari jauh, berlarian kecil menghampiri Eya dan Cross. Tampak Chad juga berada di belakangnya.

"Gimana, lulus gal kalian?" Sapa Eya.

"Lulus dong, kita gituloh." Ujar Lory menyombongkan, sebelas dua belas dengan Eya lah.

"Traktir dong," tambah Lory.

"Nih bosnya." Cicit Eya sambil menunjuk Cross.

"Eh—kan kemarin katanya elo yang traktir." Kata Cross tak terima.

"Duit gue abis Cross, gantian dulu kali."

Lalu Chad menimpali. "Yaudah biar gue yang traktir deh, yuk!" Ajaknya.

Eya dan Lory langsung bersorak senang. "Yee! Chad mah baik, emang elo." Sindir Eya.

Sementara Cross hanya mendesis.

••••

Acara makan-makan nya memang belum selesai, akan tetapi karena Cross menerima telepon dari Mama nya; dia pun menyuruh Eya untuk menyudahi makannya.

"Tapi belum abis," katanya.

"Nanti gue beliin lagi, udah ayo. Chad, Lory, kita pergi dulu ya." Kata Cross pamit seraya menarik lengan Eya.

Membawanya ke tempat parkir, menyuruh Eya masuk ke dalam mobilnya.

"Mau ngapain sih Cross?"

"Elo lupa ini hari apa?"

Eya tampak sedang berpikir lalu dia menjawab. "Hari kamis,"

"Ck. Hari ini kan kita mau ke butik Ya." Ucapnya.

"Mau ngapain?"

"Bodo ah, udah diem pasang seatbelt nya." Kata Cross kesal.

Alhasil membuat Eya hanya terdiam sembari menuruti ucapan Cross. Daripada cowok itu ngamuk.

••••

"Ma, Eya tuh nyebelin tahu. Dia serius gak sih nerima perjodohan ini?" Adu Cross pada Aeera.

Mereka berdua tengah menunggu Eya berganti baju dengan gaun pengantin nya itu.

"Kalau gak serius gak mungkin sampai tahap ini kan sayang," ucap Aeera dengan senyumnya.

Cross hanya mendengus, lalu tak lama Eya muncul dengan gaun pengantin nya itu.

Cross hanya mendengus, lalu tak lama Eya muncul dengan gaun pengantin nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eya keluar dengan senyum kagumnya; gaunnya persis seperti yang Eya minta.

Aeera menyenggol lengan Cross, meminta pria itu menatap calon istrinya.

Dengan ogah-ogahan Cross pun menoleh, menatap Eya yang tengah berdiri menampilkan gaunnya itu.

"Wah! Cantik banget sayang." Puji Aeera seraya mengusap pipi Eya gemas.

"Hehe, makasih tante."

Lalu Eya tampak menatap Cross, menunggu ucapan pria itu.

"Cantik...."

Eya sudah menampilkan senyum manis nya, namun langsung cemberut saat Cross malah berkata.

"... Bajunya cantik. Keren tuh yang jahit, pantesan mahal."

"Ish, tante lihat!" Rajuk Eya.

Membuat Aeera menggelengkan kepalanya heran.

"Cross, kamu ini hobi banget sih ngusilin Eya."

"Iya, iya. Lo sama bajunya cantik. Sama-sama cantik." Kata Cross nampak tak ikhlas saat mengatakan nya.

Zely tidak bisa hadir, karena dia harus mengurus keperluan yang lainnya. Pernikahan Eya dan Cross tinggal menghitung minggu, jadi mereka harus memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.

"Yaudah, Eya ganti lagi sana. Habis ini kita makan ya."

Eya mengangguk patuh, namun sebelum masuk ke ruang ganti Eya dan Cross sempat bertemu tatap, dengan senyum penuh kemenangan Eya pun menjulurkan lidahnya pada Cross.

••••

"Mi, nanti Eya tinggal sama Mami gak habis nikah?"

Tanya Eya selepas makan malam, Zely tengah mencuci piring bekas mereka makan.

Sementara Eya ...

Jangan ditanya, si anak perawan malah tampak asyik memainkan ponsel barunya.

Hadiah dari Zely karena kelulusannya.

"Ya enggak dong sayang, Mami mau setelah nikah nanti kamu tinggal sama Cross dirumah kalian ya." Kata Zely sambil tersenyum, lalu kembali melanjutkan kalimatnya."kamu tenang aja, Mami udah siapin rumah untuk kalian beserta isinya; dan Cross juga ... Nanti yang bakal gantiin Mami di kantor." Tuturnya.

"Maksudnya?"

Eya bertanya dengan raut wajah heran, dia mengubah posisinya jadi duduk.

Zely diam sebentar, menghembuskan napasnya berat. Lalu mencuci tangannya bersih, sudah selesai.

Dia pun menghampiri Eya dan duduk disebelahnya, merangkul Eya. "Kamu tahu kan sayang, semenjak Papi kamu pergi sekarang Mami yang gantiin posisi Papi dikantor. Dan Mami juga udah gak muda lagi sayang, Mami gak bisa terus-terusan kerja; jadi ... Alasan Mami jodohin kamu sama Cross, selain untuk supaya kamu ada yang jagain juga supaya kantor kita ada yang urusin. Hehe." Zely terkekeh diakhir kalimat.

Sementara Eya hanya menatap Zely dengan polos; dia pun memeluk Zely. "Terserah Mami deh, yang penting Mami seneng." Katanya.

Zely membalas pelukan Eya dengan sayang, mencium puncak kepala Eya.

Tbc

Segini dulu guys; limit freetime😩
Makin hari tugas numpuk duhh:v

AFFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang