01. Minyak Wangi (1)

862 27 3
                                    

"Eya, bangun. Udah siang ini, kamu gak ngampus apa?!" Ucap Zely sambil terus mengguncang tubuh mungil putrinya itu.

Sementara yang di bangunkan, malah semakin mengeratkan pelukannya pada bantal bergambar princess kesayangannya itu.

Zely yang sudah kesal sampai ke ubun-ubun itu, tidak menyerah. Meskipun sangat susah  membangunkan Eya Rodriguez--anak-gadis-yang-kerjaannya-malas-malasan-terus.

Zely turun ke bawah, mencari sesuatu yang ampuh untuk membangunkan Eya.

Lalu matanya menemukan sebuah cabai merah yang gemuk-gemuk.

Zely menyeringai, lalu mengambil satu buah dan memotongnya jadi dua.

Menaiki tangga. Zely kembali ke kamar Eya dengan kedua tangan yang memegang cabai tadi.

Zely terkekeh. Di oleskannya pada bibir Eya, hanya sedikit. Jadi tidak akan terlalu pedas.

Sedetik. Eya masih tertidur pulas.

Dua detik. Eya masih tidur.

Tiga detik. Eya mengubah posisi tidur.

Lalu ...

"Huwaaaaa!! Pedes!!"

Eya panik. Dirinya langsung meloncat dari atas kasur dan lalu menuju kamar mandi.

Sementara Zely tertawa terpingkal-pingkal melihat Eya. Tanpa merasa kasihan.

"Mami jahaaat!" Gerutu Eya yang sudah kembali dari kamar mandi dengan rambut basah, karna tadi langsung menceburkan diri ke bathub.

"Makanya, kalau tidur jangan kebo. Rasain kan." Ucap Zely diselingi tawa renyahnya.

Eya mendengus sebal, bibirnya ia monyongkan. Tangannya bersidekap. Ceritanya sedang ngambek.

Zely menghentikan aktifitasnya, lalu menghampiri Eya. "Iya deh, maaf. Abis kamu susah si di banguninnya, ini kan udah siang. Katanya kamu ada kelas jam sepuluh kan?" Zely mengelus-elus kepala Eya.

Eya mendengus. Lalu menatap Zely. Bibirnya sedikit merah karna efek dari cabai tadi, membuat Zely memasang wajah menyesal. "Mami Zezel nyebelin." Ucap Eya lalu langsung masuk ke kamar mandi lagi.

Berniat untuk mandi, kepalanya sudah terlanjur basah.

Sementara Zely hanya tersenyum, melihat anak gadisnya itu.

••••

"Sayang, sarapan dulu sini. Mami udah buatin sup kesukaan kamu."

Eya yang sudah rapih dengan tas berlogo LV di punggung nya.

Eya yang sudah rapih dengan tas berlogo LV di punggung nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan santai kearah meja makan. Memastikan ucapan maminya tentang sup jagung kesukaannya.

"Wah."

Eya mengendus-ngendus aroma sup di depannya, wajahnya berseri melihat semangkuk sup jagung spesial buatan mami Zezel nya.

"Nih. Cobain, ganti yang tadi." Ucap Zely seraya menyodorkan sendok pada Eya.

Eya menatap horor pada Zely, dia jadi ingat bibirnya yang jadi santapan pedas cabai laknat itu.

"Udah di makan. Mami spesial buatin ini untuk kamu, eh, kamunya malah susah di bangunin. Kan takut dingin." Tutur Zely sambil memperhatikan putrinya yang tengah mengambil suapan penuh.

"Eya kan masih ngantuk mi." Kata Eya setelah tadi menelan suapan pertama, kali ini dia mengambil satu suapan lagi.

Zely tersenyum saat Eya menikmati Sup buatannya, lalu mengambil gelas di sampingnya.

Eya mengambilnya sambil berkata. "Semalem gak bisa tidur, jadi Eya nonton film sampe jam tiga." Ungkap Eya lalu meminum susu coklatnya.

Zely melotot. "Ya ampun. Pantesan mata kamu item. Gak baik anak gadis begadang gitu, ah. Nanti jelek." Omel Zely.

Eya mendecak. Mengambil suapan terakhir dari mangkuknya. "C'mon mom. Anak gadis mulu yang di omongin, kasian dia mi, nanti budeg di omongin mulu sama mami." Jawab Eya asal lalu meminum susu nya sampai habis.

Eeeerkk.

"Ups." Eya menutup mulutnya, tadi keceplosan sendawa.

"Ih. Jorok." Hardik Zely.

Eya hanya terkekeh, lalu bangkit dari duduknya. "Yaudah, Eya berangkat dulu mi." Pamit Eya sembari meraih tangan Zely. Memberi salam.

"Kamu gak pake lotion? Kering gini kulitnya, terus--"

Zely mengendus aroma Eya sebentar. Lalu kembali berkata. "Parfum yang mami beliin kemarin, kenapa gak di pakai? Itu mami beliin jauh-jauh dari Paris, buat kamu pakai ya, bukan di pajang doang."

"Mami, ngapain coba ke kampus doang aja pake minyak wangi segala lotion? Lagian Eya mau belajar, mi. Bukan mau adu kewangian." Oceh Eya tak jelas.

"Kamu mah aneh, ih. Di mana-mana anak gadis itu wangi, bersih, cantik. Lah, kamu? kok jorok banget sih."

Zely menggelengkan kepalanya, putrinya ini kelewat jorok. Ampun deh.

"Tunggu sini." Perintah Zely, lalu pergi ke kamarnya sebentar.

Tak lama Zely datang dengan botol parfum berlogo Chanel itu.

Tak lama Zely datang dengan botol parfum berlogo Chanel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih, pake. Biar wangi. Biar cowok pada deketin kamu!" Ucap Zely seraya menyemprotkan parfum kebadan Eya.

Bolak balik, dari depan ke belakang. Atas ke bawah sampai samping.

"Mami udah, ih! Eya engap. Itu parfum sebotol bisa abis." Eya mundur beberapa langkah.

"Heh! Kamu ini. Yang penting kamu wangi, jangan dekil-dekilan lagi kayak tadi."

"Nanti cowok pada ilfeel sama kamu." Tegur Zely yang langsung mendapat dengusan dari Eya.

Tbc.

_____

Berhubung SUMMER udah mau tamat; jadi Affected aku keluar in.

Selamat membaca. Hope you like this introduced🤗

15.

AFFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang