Raka 7 y.o, Sela 5 y.o
***
"Mama?!"
"Kenapa sayang?"
"Kalo Sela besal sama Aka nda Ma?"
Rian mengernyit tak paham dengan pembicaraan putranya itu.
"Gimana Ka? Mama ga ngerti"
"Nda jadi deh tanyanya"
"Lho ko gitu. Kenapa sih sayang?"
Rian mengelus surai Raka, lembut. Ia semakin dibuat tidak mengerti, ada apa dengan putranya.
"Aka ga mau pisah sama Sela? Mau sama Sela terus sampe besar gitu?"
Raka mengangguk pelan. Kepalanya menunduk, sedih.
"Sela kan pergi cuma sementara, sayang. Nanti balik lagi. Aka tenang aja"
"Tapi Aka nda mau pisah sama Sela" suara Raka terdengar sesikit bergetar. Sepertinya menahan tangis.
Rian tersenyum lalu menarik tubuh putranya yang semakin bertumbuh itu, bersandar nyaman di dadanya.
"Aka sayang banget sama Sela ya?"
Lagi Raka mengangguk.
"Nda mau pisah" lirihnya sedih.
"Tapi kan nanti Sela nya balik lagi. Jadi Aka ga perlu sedih"
"Balik lagina kalo Sela udah besal? Kaya Aka gini?"
Raka menatap Mama nya polos.
Rian tersenyum sambil mengangguk.
"Iyaa nanti Sela nya balik kalo udah sebesar Aka. Jadi biarin ya Sela nya tumbuh besar dulu disana sama nenek kakeknya, nanti balik lagi Sela nya makin manis deh"
"Tenanan?"
"Tenan Ka. Moso Mama Bojo i Aka. Emangnya Mama tuh Papa yang tukang ngapusi haha"
"Yaudah, sekarang mending kita ke rumah Sela. Terus bantuin mereka rapih-rapihin barang yang mau dibawa. Yuk dari pada Aka sedih-sedih disini"
"Humm yaudah deh ayoo. Tuku es klim sek yo Ma"
"Iyaa sayang apa sih yang engga buat jagoan kesayangan Mama ini kkk"
"Yeeeeyy legoooo"
***
Raka pegang tangan adiknya sambil nahan tangis.
"Sela balik lagi kan?"
"Aka jangan sedih. Sela balik sini lagi nanti. Sela rumah Aka deh. Janji"
Sela mengacungkan kelingkinya.
"Aka kangen nanti ya kalo Sela pelgi"
"Sama Sela juga kangen. Nanti Mama telpon aja. Aka jangan sedih"
Anthony menghampiri mereka berdua lalu menyamakan tingginya dengan Raka, dielusnya surai ponakan kesayangannya itu.
"Iyaa nanti om sering-sering video call Aka ko. Biar Aka bisa terus liat Sela. Om janji, asal Aka nya jangan sedih gini"
Raka mengangguk-ngangguk.
"Tapi Om Ony nda boleh bohong. Nanti kalo Om Ony nda telpon, Mama Ian yang telpon ya"
"Iyaa sayang. Kamu tenang aja. Om Ony mana pernah bohong sih sama Aka" Anthony tersenyum sambil mengacak rambut Raka lalu kembali berdiri tegak.
Ia kembali menghampiri Rian dan memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔O R A N G E ✴ R E D 〰 Faj•Ri🍁 《Revisi》
RomanceBook 3 Begitu kontrasnya hubungan seorang Dokter dan Bisnis Man yang menjalin hubungan terlarang namun selalu menjadi idaman. "Favorite ku itu oren" "Wah kebetulah sekali aku juga suka merah><" "-_-" 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹 Sequel Book 2; Happy...