Bab 40 Yoga Dan Maya Ke rumah Nose

8.4K 270 22
                                    

          Maya berjalan pelan dan menyadari ada yang mengikutinya. Yoga dengan berjalan cepat menyusul Maya dan berhasil berdiri dihadapan Maya.

          "Halo, May!" sapa Yoga.

          "Kamu? Jadi kamu yang mengikuti aku?" Balas Maya.

          "Iya, aku cuma ingin tahu tempat tinggal ibu, aku tidak berani bertanya di depan kak Rika, aku takut dia marah!" Ucap Yoga.

        "Ibumu menyewa kamar di daerah perkampungan, di desa musim," ucap Maya sambil berjalan.

          "Aku tidak tahu daerah itu, kamu mau mengantarkan aku?" Pinta Yoga.

          Maya berpikir panjang sebelum menjawab. Maya mau menolak merasa kasihan pada Yoga. "Ya, baiklah aku antar!" Ucap Maya.

          Yoga terlihat senang dan terus mengumbar senyum. Yoga pria baik dan gagah. Yoga memiliki hati yang sangat lembut. Dari kecil Yoga tinggal bersama mbah kakung. Yoga tidak pernah mau tinggal bersama ibunya.

          Sampai di rumah Nose, Yoga memberi salam. Yoga masih ramah di depan Jojo dan menyalaminya. Maya merasa terharu melihat Yoga tidak marah seperti Rika.

          "Yoga! Kamu tambah ganteng, anak ibu sudah bujang!" Ucap Nose senang.

          Nose merasa aneh melihat Yoga datang dengan Maya. Nose melihat Yoga sangat bahagia dan terus mengumbar senyum. Pikiran Nose mulai timbul curiga dan mengira Maya menyukai Yoga.

          "Kok bisa ke sini dengan Maya?" Tanya Nose.

          "Tadi aku ke rumah Rika, menyampaikan pesan Ibu, dan Yoga mengikutiku saat aku pulang, dan minta diantar kemari," jawab Maya.

          "Oh, bagaimana dengan Rika? Apa dia mau menemui Ibu?" Tanya Nose.

          "Belum mau, Bu. Mungkin suatu saat Rika akan berubah pikiran," jawab Maya.

          "Oh, ya sudahlah. Kamu pulang sendiri saja. Biar Yoga bersama Ibu dulu," ucap Nose.

          Yoga terkejut mendengar ibunya mengusir Maya. Yoga merasa tidak enak pada Maya, Yoga langsung berdiri disisi Maya.

          "Jangan! Masa Maya pulang sendiri, dia yang mengantarkan aku kemari, dan aku juga harus mengantarkan dia pulang!" Sela Yoga.

          Nose memandangi Yoga yang membela Maya. Nose merasa aneh melihat Yoga mau berjalan bersama wanita. Padahal Yoga anak yang pendiam dan tidak pernah dekat dengan wanita.

          Maya menyadari keadaan Nose yang tidak menyukai kehadirannya. Maya langsung pamit pada Nose.

          "Aku bisa pulang sendiri, kok! Aku pamit dulu," ucap Maya.

          Yoga menghampiri Maya dan menghadangnya. Nose semakin cemburu dan terlihat marah, akhirnya Nose mengalah.

          "Maya! Pulangnya nanti saja. Ibu masih rindu pada Yoga!" Teriak Nose ketus.

          Maya serba salah dan tidak bisa menolak keinginan Nose. Yoga kembali duduk disamping ibunya. Nose tidak tinggal diam saja langsung menyindir Maya.

          "Yoga, kamu sudah besar, nanti kalau punya pacar, pilihlah wanita yang baik, yang cantik, yang kulitnya putih mulus dan yang pasti yang lebih muda dari kamu!" Ucap Nose.

          Maya merasa aneh mendengar ucapan Nose pada Yoga, tapi matanya selalu mengarah ke Maya. Suasana makin terasa panas, Yoga menyadari ibunya sedang menyindir Maya.

          "Aku pulang dulu ya, Bu! Tadi aku tidak pamit saat mau ke rumah Ibu," ucap Yoga sambil menyalami tangan ibunya.

          "Ya, ingat! Jangan mampir kemana-mana, ya?" Balas Nose.

         Nose melepas kepergian Maya dan Yoga. Sepanjang jalan Maya hanya terdiam dan terus terngiang ucapan Nose. Maya merasa Nose sudah salah paham dan mengira Yoga dan Maya ada hubungan.

                                   ***

Pacarku Pacar Ibuku Part I #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang