Bab 41 Rika Mulai Memaafkan Ibunya

12.6K 369 134
                                    

          Yoga terdiam dan tidak banyak bicara. Yoga justru memikirkan keadaan ibunya yang tinggal di satu kamar dengan Jojo. Keadaan Nose sangat memprihatinkan. Yoga mengagumi Jojo masih mau mendampingi Nose meskipun dalam keadaan susah.

          Yoga menceritakan semua kondisi Nose pada Rika. Yoga merasa iba pada Jojo, pria anak seorang pengusaha yang mau mencintai wanita tua dan tinggal sederhana dengan ibunya. Yoga membujuk Rika kakaknya, agar bisa melihat cinta tulus Jojo untuk ibunya.

          Rika terdiam dan terus memikirkan ucapan Maya dan Yoga. Rika menyadari kalau Jojo bukan pria mata keranjang. Jojo tidak pernah menggoda Rika atau mengucapkan cinta pada Rika. Kenangan bersama Sonia kembali merajut dipikirannya. Pesan terakhir Sonia dalam surat kembali diingat agar Rika bisa menjaga ibunya.

          Beberapa hari dalam perenungan, akhirnya Rika ingin bertemu dengan Nose. Rika mengayuh sepeda datang ke rumah Maya.

          "Rika?!" sapa Maya.

          "May! Antarkan aku ke rumah Ibu!" Pinta Rika.

          "Boleh, naik sepeda?" Tanya Maya.

          "Iya, ayo! Kalau aku capek, gantian kamu yang bawa sepeda, ya?" ucap Rika.

          "Siap!" Jawab Maya.

          Maya sangat senang melihat Rika begitu semangat ingin bertemu ibunya. Sepanjang jalan Rika dan Maya menyanyikan lagu Nia Daniaty yang sedang populer. Judul lagu Gelas gelas kaca selalu dinyanyikan mereka sepanjang jalan.

          Sampai di rumah Nose, Rika dan Maya berhenti di depan kamar. Rika dan Maya mendengar isak tangis Nose sedang bicara dengan Jojo.

          Air mata Rika mulai menetes, Rika melihat di depan kamar ibunya ada kompor dan ember. Rika tidak menyangka ibunya sanggup hidup menderita bersama Jojo. Rika terus meneteskan air mata mendengar ucapan ibunya dari balik pintu.

          "Jo, bagaimanapun dia ibumu, dia sedang sakit keras! Penuhi saja permintaannya," ucap Nose.

          "Tapi, Bu! Orangtuaku mau menerimaku asalkan aku bisa meninggalkanmu dan menikah dengan gadis pilihan mereka! Aku tidak mau!" Ucap Jojo.

          "Jo, jangan sampai menyesal setelah ibumu tiada, itu permintaannya yang terakhir ingin melihatmu menikah dengan gadis pilihannya! Lagi pula aku tidak mungkin bisa memberikan seorang anak, aku sudah tua. Aku ikhlas di ceraikan, Jo!" ucap Nose dengan isak tangis.

          "Tapi aku tidak mencintainya? Aku tidak bisa menikah dengan gadis yang tidak aku cintai!" Balas Jojo.

          "Hidupku sudah cukup menderita, Jo! Aku tidak mau terkena kualat karena doa ibumu yang tidak menyetujui hubungan kita, datanglah ke sana, Jo! Dia sedang sakit keras! Aku tidak mau disalahkan mereka karena mempertahankan kamu di sini," pinta Nose.

          "Tapi aku tidak mau bercerai denganmu, Bu!" Bantah Jojo.

          "Kalau kamu tidak mau menceraikan aku, aku yang akan meninggalkanmu. Karena aku tidak mau terus menerus hidup tanpa restu orangtuamu, aku lelah, Jo!" Ucap Nose semakin menangis.

          Jojo tidak bisa berucap lagi, Jojo memeluk Nose dan menangis bersama. Nose sudah pasrah dengan nasibnya yang gagal membina rumah tangga. Nose menganggap kesedihannya adalah balasan dari penderitaan anak-anaknya.

          Rika dan Maya saling berpelukan dan meneteskan air mata. Rika tidak menyangka ibunya sanggup berpisah dengan orang yang dicintainya. Rika tidak menyangka cinta Jojo begitu besar untuk ibunya.

          Beberapa menit tidak mendengar suara dari dalam kamar, pintu kamar di buka Jojo.

          Rika terkejut melihat Jojo keluar dari kamar dengan membawa ransel besar. Nose terduduk di pinggir kasur dengan linang air mata. Rika langsung masuk dan menubruk Ibunya.

          Jojo berdiri diam terpaku. Jojo menahan kepedihan teramat dalam. Jojo tidak bisa memilih antara ibunya yang sedang sekarat, dan Nose istrinya yang sangat dicintai.

          Maya terdiam dan menyaksikan pengorbanan cinta yang begitu tulus. Cinta yang harus dipisahkan karena keadaan. Batin Maya terkoyak menyaksikan kepiluan Nose dan Rika.

          Jojo pergi dengan berjalan kaki, Jojo tidak mau membawa motornya. Jojo ingin Nose menjual motornya agar uangnya bisa digunakan untuk keperluan hidupnya sehari-hari.

                               TAMAT

                                   ***

Kadang cinta tak mengenal keadaan, usia dan materi. Pengorbanan cinta yang tulus hanya bisa dilakukan jika tidak membuat luka hati pada banyak orang. Restu orang tua mutlak untuk kelancaran hidup seseorang. Kebohongan hanya akan menghancurkan keadaan. Penyesalan setiap orang pasti ada. Kadang Tuhan memberikan jalan pada hambanya dengan membuat banyak salah dan masalah agar bisa mengambil sebuah pelajaran yang berharga bahkan bisa menjadi pribadi lebih baik lagi.

Terima kasih untuk pembaca, sehat selalu untuk kalian. Aamiin ya Allah.
                                

Pacarku Pacar Ibuku Part I #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang