Bab 39 Maya Berdebat Dengan Rika

8.1K 281 10
                                    

          Maya mengerti perasaan Rika yang masih syok karena ibunya. Maya mencoba memecahkan keheningan.

          "Oh, ya kamu kuliah di mana?" Tanya Maya.

          "Aku tidak kuliah! Tidak ada yang membiayai aku untuk kuliah, kamu sendiri kuliah di mana?" Ucap Rika.

          "Aku juga tidak kuliah kok!" Jawab Maya berbohong.

          Maya tidak ingin Rika sedih karena tidak meneruskan kuliah. Padahal Rika punya cita-cita ingin menjadi guru seperti ayahnya. Maya teringat adiknya Rika yang laki-laki yaitu Yoga.

          "Kabar Yoga bagaimana?" Tanya Maya.

          "Yoga tahun ini lulus, dia masih tinggal di sini bersamaku, Yoga tidak mau ikut Ibu yang memiliki suami yang seumuran dengan anaknya!" jawab Rika ketus.

          "Apa kamu pernah bertemu Ibumu?" Tanya Maya.

          "Tidak! Aku tidak sudi bertemu dengan Ibu!" Jawab Rika.

          "Kenapa? Dia ibumu, bagaimanapun tetap ibu yang harus kita hormati," ucap Maya.

          "Untuk apa menghormati seorang ibu yang suka mengambil pacar anaknya!" Ucap Rika marah.

          "Itu sudah takdir Rika, aku lihat Jojo benar-benar mencintai ibumu," ucap Maya.

          "Dari mana kamu tahu Jojo sangat mencintai ibuku?" Tanya Rika heran.

          "Aku pernah bertemu ibumu, dia sangat merindukan kamu dan Yoga," jawab Maya.

          "Aku tidak peduli ibu rindu atau tidak! Dia sudah menghancurkan hatiku!" ucap Rika ketus.

          "Rika, kalau aku lihat ibumu tidak sepenuhnya salah, dulu saat pacaran dengan Heri, yang salah adalah Heri karena sudah selingkuh dan mencintai Sonia. Dan untuk Jojo, sebenarnya ibumu tidak merebut Jojo darimu. Bukankah kamu dan Jojo belum pacaran?" Ucap Maya.

          "Kenapa kamu sekarang membela ibuku? Sudah jelas Ibuku salah! Kalau ibuku pacaran dengan Heri kenapa harus dijodohkan dengan Sonia? Kalau ibuku suka dengan Jojo, kenapa ibu menjodohkan aku dengan Jojo? Apa itu yang di sebut seorang Ibu?!" Balas Rika sengit.

          "Aku tidak membelanya, Rika! Apapun yang terjadi sudah takdir jodoh buat ibumu, dan ambillah positifnya, Rika. Mungkin ibumu melakukan semua itu karena malu pacaran dengan pria yang lebih muda, mungkin ibumu malu dan takut kalian tidak setuju," sela Maya.

          "Oh, jadi kamu ke sini jangan - jangan disuruh ibuku, ya? Dia meminta pembelaan dari kamu? Aku tidak akan peduli lagi dengan ibu. Aku lebih memilih tinggal dengan mbah kakung dari pada dengan ibu! sampaikan pada ibu jika bertemu, aku tidak akan memaafkannya!" Balas Rika marah.

             Maya bingung harus bicara apa lagi, karena Rika masih terlihat begitu marah dan masih menyalahkan ibunya.

          "Ada perlu apa lagi kemari? Hanya membicarakan ibuku? Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi pulang saja! Aku sibuk!" Usir Rika.

          "Aku kemari karena rindu sama sahabatku, dan aku kemari hanya menyampaikan kerinduan ibumu ingin bertemu anak-anaknya. Sesalah apapun seorang ibu, dia tetap ibu kita, dia orang yang telah melahirkan kita. Jangan sampai menyesal sudah menyia-nyiakan seorang ibu, itu saja! permisi," ucap Maya.

          Maya berlalu dari hadapan Rika, Maya tidak sadar dari balik pintu ada Yoga yang terus mendengarkan ucapan Maya. Yoga diam-diam mengikuti Maya dari belakang.

                                   ***

Pacarku Pacar Ibuku Part I #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang