Bab 12 Nose Marah Pada Heri

14.1K 424 4
                                    

          Sonia semakin yakin kalau Heri adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan suami. Saat Heri mengantar Sonia pulang, Nose langsung memaki Heri.

          "Dari mana kamu?! Kenapa tidak izin membawa Sonia?! Sudah berani kamu menghianatiku?" Bentak Nose.

          Heri terdiam tidak menjawab pertanyaan Nose. Heri melirik kearah Sonia. Heri serba salah menghadapi Nose. Sonia merasa heran ibunya tiba-tiba marah.

          "Menghianati? Maksud Ibu?" tanya Sonia heran.

          "Seharusnya Heri izin dulu, kalau ingin membawamu pergi!" Ucap Nose gugup.

          "Tadi Heri mengantarkan aku ke rumahnya, dan memperkenalkan aku pada keluarganya, mereka titip salam untuk Ibu," ucap Sonia.

          Nose terkejut mendengar Heri membawa Sonia bertemu dengan keluarganya. Kecemburuan Nose sudah tidak bisa dikendalikan. Nose menghampiri Heri dan menampar Heri dengan sangat keras, "Plak!"

          "Kamu, membawa Sonia ke rumahmu? Jadi kamu mau mempermalukan aku, hah?! Pergi dari sini, pergi!" Teriak Nose.

          Heri sangat terpukul menerima makian dan tamparan dari Nose. Bagi Heri sudah pantas Nose marah, karena sudah mempermainkan perasaannya. Sonia diam saja melihat Heri ditampar dan dimaki Ibunya.

          "Bu, kenapa Ibu menampar Heri? Ibu kenapa jadi berubah?" tanya Sonia.

          "Diam! Kamu tidak tahu apa-apa, masuk ke kamarmu! Cepat masuk!" Teriak Nose.

          Sonia lari menuju kamar sambil menangis. Heri masih terdiam dan menundukkan kepala.

          "Licik kamu. Kamu memacari Ibu dan anaknya, laki-laki bejad!" Gerutu Nose dengan suara pelan.

          "Nos, maafkan aku, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan... Aku benar-benar mencintai putrimu, izinkan aku menikahi Sonia," pinta Heri.

          "Hahaha, sudah gila kamu! Kamu sudah menciumku dan sekarang ingin menikahi putriku? Sampai mati aku tidak akan izinkan Sonia menikah denganmu!" Bisik Nose sambil menarik kerah Heri.

          "Nos, tolong Nos... ini kesalahanku, tapi kami saling mencintai, aku benar-benar mencintai Sonia," rengek Heri.

          "Pergi! Jangan pernah menginjakkan kaki di rumahku lagi, pergi!" Teriak Nose.

          Heri terkejut melihat Nose kalap dan emosinya sudah tidak bisa dikendalikan. Heri di dorong Nose keluar dari pintu.

                        
                                   ***

NB: Inilah kalau dari awal bohong kan? Meski dia cemburu dia masih melindungi putrinya dari cowo yang mencintai 2 orang sekaligus.

Pacarku Pacar Ibuku Part I #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang