Jam kampus (namakamu) sudah habis dan waktupun menunjukkan pukul 2.30, hampir menuju sore.
(namakamu) dan teman-temannya berjalan beriringan menuju gerbang kampus, (namakamu) sedikit menyipitkan kedua matanya mungkin ini efek cahaya sunset yang menyorotnya
"eum-- (nam), lo mau ikut juga gak?"
(namakamu) menoleh sekilas pada laras, salah satu temannya "kemana?"
Laras dan kinar sama-sama mendesah "shh! jadi daritadi lo gak ngedengerin kita (nam)?"
"gak!"
laras mendecak "ck! astaga,"
(namakamu) hanya melirik tak peduli
"ikut yuk kecafe!" ajak kinar
(namakamu) menggeleng dengan wajah datarnya "enggak! males, udah ya gue duluan, bye!" ia berjalan mendahului kedua temannya itu
Laras dan Kinar sama-sama saling melempar tatapan "sabar nar sabar, dia emang begitu," kekeh laras
Kinar ikut terkekeh seraya mengangguk setuju "secuek-cueknya dia sama kita atau sama orang lain, dia tetep sayang kok sama kita," lanjut laras
"Iya, dia baik banget! tapi sayang, cuek."
*
(namakamu) sedang menunggu ojek online di luar kampus, beberapa mahasiswa sudah pergi pulang termasuk teman-temannya yang ia kenal
"hai (nam), pulang?" sapa seorang cowok yang notabenenya adalah teman sekelasnya
(namakamu) hanya melirik dengan malas ia mengangguk "iya,"
"eumm-- mau gue anter? gratis kok!"
(namakamu) mendesah risih atas pria yang ada disampingnya ini, sebut saja rendi "shhh! gausah, gausah! lagian bokap gue mau jemput!" alibinya
Ketika mendengar kata 'bokap' wajah rendi seketika cemas "b-bokap? bokap lo mau jemput?"
(namakamu) memutarkan bola matanya malas "iya! udah deh sono pergi,"
Rendi hanya mengangguk kecil "o-oke," lalu ia pergi dari hadapan (namakamu)
(namakamu) menatap kepergian rendi dengan kesal "ganggu aja lu!" ketusnya
Sembari menunggu ojolnya, (namakamu) terduduk di kursi yang ditempati oleh satpam kampus yang kosong, tak lama kemudian ia melihat segerombolan pria-- tidak juga sih, hanya mungkin sekitar 5 orang pria yang sudah dipastikan satu semester dengan (namakamu) keluar dari kampus, refleks (namakamu) menoleh dan pandangannya bertemu dengan salah satu pria yang tak asing dimatanya, pria itu menatapnya malas, (namakamu) yang melihat itupun mengalihkan pandangannya kejalanan
"heh! lo pada tau gak? tu cewek ketus banget njir, aneh gue!"
"yang mana?"
"ituu, yang lagi duduk di kursi satpam! tadi gue gak sengaja duduk sama dia ditaman, dan lo tau apa? dia jawabnya cuek banget! padahal gue cuman nanya namanya doang!"
"ohh, itu (namakamu) namanya! dia emang gitu baal, orangnya!"
(namakamu) memejamkan kedua matanya sekilas. risih? ya! walaupun kelima pria itu berbisik tapi ia bisa mendengarnya, gini-gini pendengarannya sangat tajam! apalagi jika itu membicarakannya,
Dengan kesal ia bangkit dari duduknya seraya berjalan mendekati kelima pria itu
"ehh-ehh! dia kesini jon!"
"waduhh!"
(namakamu) tersenyum paksa, setelah itu ia memasang wajah datar "coba kasih tau gue, lo pada ngebacotin apaan tadi?" tanyanya menatap satu persatu pria itu, termasuk pria yang tidak salah bernama iqbaal
Pria yang ada disampingnya justru terkekeh, dan itu membuat (namakamu) jengah dan menatapnya sengit "heh! gak ada yang lucu ya!" ia menunjuk wajah pria itu dengan jari telunjuknya
pria itu meraih jari telunjuk (namakamu) dengan lembut, dan itu berhasil membuat (namakamu) melebarkan kedua matanya "sstt! lo kok cuek banget sih, heum?" tanya pria itu, panggil saja vero
"iya, cuek banget! padahal lo cantik loh!" lanjut salah satu dari mereka, panggil saja alex
(namakamu) menepis genggaman vero dengan kasar, kemudian ia menatapnya marah "gila!"
"ver, ver! udah, udah! nanti bokapnya marah loh! lo gak inget apa, bokapnya jendral jon!" ucap tara menepuk bahu vero sekilas
Vero tertawa kecil "ohiya, gue lupa! nanti dia malah ngadu lagi,"
"heh! denger ya, gue gak pernah bawa-bawa bokap gue, sekalipun di jendral!" ketusnya seraya pergi meninggalkan kelima pria itu
Kelima pria itu terkekeh kecil, kecuali iqbaal, ia masih terlihat aneh melihat sikap (namakamu) "guys!"
"apaan?" tanya danu
"emang bener dia anak jendral?" tanya iqbaal
"iya, bokapnya tuh termasuk pemilik kampus ini juga, kenapa baal? naksir lo?" goda vero
Iqbaal menggeleng cepat seraya memukul pergelangan tangan kiri vero "ya bener aja kali! Ogah gue punya cewek kek dia, cuek, jutek!" cibir iqbaal
"hati-hati loh baal, jangan ngomong kek gitu. mungkin suatu saat nanti lo sama dia bisa saling--"
iqbaal menatap tajam tara "saling apaan? saling adu bacot sih iya!"
"hahah! udah, udah! kuy cabut!"
Mereka melanjutkan langkahnya yang terhenti oleh (namakamu) tadi, sementara (namakamu) ia sudah berada dalam perjalanan menuju rumah, ia terus memasang wajah kesal, tanpa ia sadari motor ojolnya sudah berhenti di depan rumahnya
"euum-- mba,"
(namakamu) masih terdiam
"mba, udah nyampe mba!"
(namakamu) tersadar ketika mas-mas ojolnya memanggilnya dengan berteriak, ia turun dari motor seraya melepaskam helm yang ia pakai
"sorry ya mas," gumamnya seraya menyodorkan helm itu
Mas ojolnya terkekeh "iya gapapa mba,"
"oke. makasih ya mas. saya udah bayar lewat M-banking,"
"iya mba, terimakasih!"
(namakamu) berjalan masuk kedalam rumahnya yang terlihat sepi, ia mengangkat kedua bahunya acuh
clek!
(namakamu) mengedarkan pandangannya, "bi! bi sumi!"
"ehh-- non sudah pulang,"
(namakamu) tersenyum manis pada bi sumi "iya bi. ohya, yang lain pada kemana?"
"nyonya sama tuan sedang pergi buat ketemu sama clientnya non, kalo den alvero, dia pergi main keluar."
(namakamu) mengangguk "ohyaudah, ehh-- ya. bibi udah makan?"
"udah non. pasti non, belum makan kan? bibi udah masak buat non,"
"iya bi. aku belum makan. yaudah kalo gitu, tolong ambilin makanannya ya bi? aku mau mandi dulu."
"iya non. yasudah kalo gitu bibi ambilin dulu,"
(namakamu) mengangguk lalu ia bergegas menuju kamarnya
☁VOMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐡𝐟𝐚𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐜𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡,