Rela

1.1K 103 0
                                    

"(namakamu) mana ya?" gumam iqbaal sembari menengok kekanan dan kiri

Lelaki itu tengah mencari gadis yang sudah 2 hari ini tak ia lihat, dan hal itu membuatnya khawatir. Ia takut terjadi sesuatu pada gadis itu

"ehh-- lu temennya (namakamu) bukan? temen sekelasnya!" jelas iqbaal ketika ia memberhentikan seorang gadis yang ia yakini itu adalah teman sekelasnya (namakamu)

Gadis itu mengeryit, "i--iya.. Gue temen sekelasnya (namakamu), kenapa?"

Iqbaal tersenyum lega, "Gue mau nanyain soal dia. Dia akhir-akhir ini gak gue liat batang idungnya, Lo tau--"

"Gak liat? Prasaan dia selalu hadir kok!" ucap gadis itu

"Hadir?!" tanya iqbaal kaget

Gadis itu mengangguk, "ehh-- udah dulu ya! Gue ada urusan," pamit gadis itu

Iqbaal memijat pangkal hidungnya, "Jadi selama ini, (namakamu) masuk kampus?" desisnya

Iqbaal mengeryit, "Tapi kok," ia menurunkan tangannya, "Gue gak liat dia sih? padahalkan satu kampus!"




*




"Huft!"

"Sepi juga sih, kalo gaada itu cowok!" desis (namakamu) dengan tatapan lurus

ia memasukkan bukunya ke dalam tasnya, kemudian ia melenguh lagi, "Apa gue kena karma? Apa gue terlalu cuek sama iqbaal?"

"(nam)!"

(namakamu) menoleh seraya memasang wajah senangnya "iqbaal!"

"(namakamu) lo--"

(namakamu) merubah raut wajah senangnya itu dengan tatapan sinis, ia berdiri dihadapan iqbaal, "Mau ngapain lo kesini?" tanya (namakamu) sinis

"(nam), lo kemana aja? Gue nyariin lo!" Sahut iqbaal dengan wajah yang senang

(namakamu) terdiam, "ternyata, iqbaal gak kaya yang gue fikirin! Dia nyariin gue, Dan gue berhasil ngejauhin dia!"

Iqbaal menggenggam kedua tangan (namakamu), "(nam), Gue kangen sama lo!"

(namakamu) melirik kearah tangannya sendiri, ada rasa senang dihatinya, namun dengan cepat ia kembali sinis lalu menepis genggaman itu, "Gausah pegang-pegang gue!"

Iqbaal memasang wajah sedihnya, "Lo kenapa sih gak pernah berubah? Gue tulus sayang sama lo,"

(namakamu) tersenyum miring, "trus? Gue fikirin?"

iqbaal mendesah, "Sebenernya, gue capek (nam) harus nanggepin sikap cuek lo, tapi karna gue sayang sama lo, Gue rela harus nanggepin sikap lo itu, karna gue sayang sama lo, cinta sama lo itu, apa adanya. Gue gak ngeliat sisi buruk lo, Gue nerima apaadanya!" Lirih iqbaal dengan senyuman kecutnya

(namakamu) terkekeh seperti meledek, "Gembel!"

"Gue gak ngegombal (nam), Jangan lo sama-samain gue sama cowok lain." Tepis iqbaal

"Siap juga yang mau nyama-nyamain lo?"

"Banyak cowok yang suka sama lo, Tapi disaat mereka tau sikap lo yang terlalu cuek ini, bikin mereka nyerah! Tapi gue? Gue berusaha, gue tetep berusaha untuk bisa luluhin hati lo, Biar lo tau, gue emang tulus sama lo," Jelas iqbaal

(namakamu) memalingkan atensinya, ia tidak ingin menatap kedua mata iqbaal

"(nam), please. Lo buka sedikit hati lo buat gue," Pinta iqbaal

(namakamu) mendecak, "Baal! Denger ya baik-baik, Lo gak perlu misuh-misuh, ngemis-ngemis kaya gini sama gue! Gue bukan ratu, gue bukan pemimpin yang--"

"Gue rela ngemis-ngemis kaya gini, asal lo buka hati buat gue, Gue sayang sama lo!" potong iqbaal penuh penekanan

(namakamu) menatap kesal pada iqbaal, lalu ia melengos pergi meninggalkan iqbaal yang menatapnya sedih

"(namakamu)!"

(namakamu) menoleh kebelakang sekilas lalu ia tetap berjalan tanpa berhenti

bersambung....

𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang