😙

5K 196 2
                                    

"huftt!"

"ck! banyak banget sih ni tugas? kesel gue!"

tok!

tok!

tok!

"non, ini bibi."

"masuk aja bi, gak dikunci kok!"

clek!

pintu terbuka menampakkan seorang perempuan tua yang sedang berjalan mendekati gadis itu sembari membawa nampan yang diatasnya sudah ada segelas susu cokelat tak lupa dengan cemilannya

"non (namakamu), bibi bawain susu sama cemilannya,"

Ya, yang sedang diajak bicara oleh perempuan tua itu adalah (namakamu), sekarang kita berada dikediamannya, gadis itu sedang mengerjakan tugas kuliahnya-- lebih tepatnya skripsinya

Ngomong-ngomong soal kuliah, ia saat ini sudah mendapatkan gelar hukum di S1,  itu artinya tinggal satu gelar lagi yang harus ia dapatkan bersamaan dengan itujuga usianya memasuki umur ke 26 tahun, ia ingin mencari pekerjaan yang menetap dan tidak diganggu oleh tugas-tugas kuliahnya, dan memang sudah waktunya juga untuk bekerja, sedari dulu ia ingin bekerja tapi orangtuanya menginginnya untuk tetap berkuliah sampai S2 alhasil dengan segala upaya ia harus mengIyakan permintaan orangtuanya itu

back to story...

(namakamu) tersenyum kecil seraya menatap ARTnya yang sedang meletakkan susu dan cemilannya di meja belajarnya tepat di sisinya "makasih ya bi,"

"iya non sama-sama.." menghaluskan suaranya "eumm-- kalo gitu bibi ke dapur dulu,"

(namakamu) mengangguk kecil, ARTnya pun pergi namun baru beberapa langkah (namakamu) memanggilnya

"ehh-- bi, tunggu!" ia beranjak dari duduknya lalu mendekat pada-- panggil saja bi sumi yang sedikit lebih pendek darinya

"kenapa non? non mau dibikin makanan?"

(namakamu) menggeleng cepat seraya memasang wajah sebaik-baiknya, ia tak ingin bersikap cuek pada bi sumi karna ia sangat menyayangi wanita paruh baya ini, hanya pada bi sumi saja ia tidak bersikap cuek "enggak, aku cuman mau bilang sama bibi,  bibi jangan terlalu kecapek'an ya? aku gak mau bibi sakit, nanti siapa yang bangunin aku pagi-pagi?" ucap (namakamu) seraya mengelus bahu kanan bi sumi

Bi sumi hanya tersenyum penuh haru ketika mendengar anak majikannya ini, jadi rindu anak, kata bi sumi

(namakamu) tersenyum semanis mungkin "emangnya bibi mau aku kuliahnya kesiangan? heum?"

"ya enggak dong non, bibi gak mau itu kejadian,"

"nah, jadi bibi abis naro nampan ini, langsung tidur ya? ini perintah dari aku loh!"

bi sumi hanya terkekeh seraya mengangguk "iya non siap! Non nih, mentang-mentang anak jendral, udah pake perintah-perintah aja,"

(namakamu) tersenyum lalu tangan kedua tangannya terulur untuk mengelus kedua bahu bi sumi "Itu artinya, aku sayang sama bi sumi. sama seperti aku sayang papah mamah,"

Yap guys, one fun fact about (namakamu) sudah kalian ketahui kan? tunggu saja fun fact about her yang lainnya!

"iya non. eumm-- non, bibi boleh nanya gak?"

(namakamu) menurunkan kedua bahunya seraya memasukkannya ke saku celana tidur yang ia pakai sekarang "nanya apa?"

"non, sama bibi manis banget, gak pernah cuek! tapi kenapa sama nyonya, sama tuan, sama yang lainnya-- non cuek? jutek?"

(namakamu) terkekeh kecil seraya memasanh wajah seperti sedang berfikir "eumm, kenapa ya? aku juga gak tau bi,"

Bi sumi hanya memasang wajah heran "masa sih? hayo jujur non,"

(namakamu) berdehem "eumm-- ya aku juga gatau bi. Aku sama semua orang tuh bisa cuek, tapi kalo sama bibi.." ia kembali mengelus bahu bi sumi dengan halus "aku gak bisa, aku sayang buanggeett tau sama bibi," candanya diiringin tawa kecilnya

"si non bisa aja."

"tapi bi, secuek-cueknya aku sama papah mamah, sama temen-temen aku, aku sayang kok sama mereka, tapi dengan caraku sendiri, dan caraku untuk mengutarakannya, y-yaa gini, bibi paham kan?" tanya (namakamu) dan dibalas anggukan dari bibi

"yaudah, gih cepet tidur. udah malem loh.." kedua matanya melirik sekilas pada jam weker yang ada dimeja  belajar "tuh, udah jam 10 malem loh bi. bibi cepet tidur ya?"

"iya non. non juga harus cepet tidur,  makasih ya non udah sayang sama bibi, bibi juga sayang sama non."

"iya bi. sama-sama. yaudah gih bobo. selamat tidur bi sumi ku tersayang,"

bi sumi hanya terkekeh "iya non."

(namakamu) tersenyum kecil sembari menatap kepergian bi sumi, ia terkekeh lalu melngkahkan kedua kakinya untuk kembali duduk di meja  belajar

(namakamu) kembali mengerjakan tugasnya, namun baru menuliskan beberapa kata ia terdiam seraya meletakkan kembali pulpennya dan menopang dagunya dengan tangan kanan, ia menghelai nafas pelan "bi sumi udah aku anggap sebagai ibu aku sendiri bi. aku sayang banget sama bibi, bibi udah jadi baby sitter aku, waktu aku masih umur 3 tahun sampe sekarang bibi jadi ART. Tetep jadi bi sumi yang aku kenal ya bi, Rasa sayang aku udah melebihi buat mamah dan papah,"


VOMMENT

𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang