Sebuah Ungkapan

1.1K 108 2
                                    

"(nam), nanti lo harus ngerjain no 3 ampe 6 ya! Gak boleh nolak!"

"iyaa.."

Kinar mengangguk seraya tersenyum senang, akhirnya soal yang menurutnya sulit bisa dikerjakan oleh (namakamu), Sementara Laras gadis itu menyikutnya

"Ngapa lu senyam-senyum? Seneng kan!"

Kinar tercengir, Ditengah mereka berjalan terdapat iqbaal, Vero dan Alex dari arah berlawanan. (namakamu) yang melihat akan kehadiran iqbaalpun membalikan tubuhnya guna kembali berjalan kearah sebaliknya

"(nam)!" Tahan iqbaal seraya mencekal tangan (namakamu)

(namakamu) dengan malas membalikan kembali tubuhnya, ia menepis cekalan itu dengan kasar, "gausah pegang-pegang gue bisa kan!"

"(nam), gue mau ngomong sama lo," lirih iqbaal

Dirasa akan ada sesuatu yang perlu dibicarakan, akhirnya Laras berucap "Eugh-- (nam), gue sama kinar duluan--"

"Gausah! Kalian tetep disini," ujar (namakamu) dengan wajah cueknya

Iqbaal menghela nafasnya, "Lo kenapa pergi tadi? Lo mau ngehindarin gue? Lo mau ngejauhin gue?"

(namakamu) menghiraukan ucapan iqbaal, ia lebih memilih untuk melihat kearah lain, tidak untuk menatap kedua mata pria itu

Alex merangkul iqbaal seraya mengelusnya pelan, "sabar baal,"

"(nam), please.. Ngomong!" pinta iqbaal

(namakamu) menggeleng pelan, "Lo tuh maunya apa sih? Kenapa lo selalu aja bikin gue pusing!"

Iqbaal menggenggam erat kedua tangan (namakamu), "Gue mau lo. Apa lo gak sedikitpun ngerti semua usaha yang gue lakuin untuk bisa ngejadiin lo jadi pacar gue? Apa lo gak liat semua keyakinan gue?"

(namakamu) akhirnya, mau tidak mau harus menatap manik mata itu, dan satu kata yang ia ucapkan dalam hatinya, indah.

"yaampun (nam), kenapa lo gak terima aja sih! Buang semua sifat cuek lo!" Batin Laras dengan kedua tangan yang terkepal kuat, Ia gemas akan perlakuan (namakamu) terhadap iqbaal

Kinar mendesah kecil, "Iqbaal baik (nam)! Lo tuhh.. Ish! kesel gue!"

"Usaha terus baal, gue selalu doain lo!" batin Alex seraya mengelus kembali bahu kiri iqbaal

"Lambat laun, (namakamu) pasti luluh!" Batin Vero

(namakamu) ingin melepas genggaman itu namun iqbaal tahan, "please jangan dulu dilepas, sebelum lo--"

"Gue gabisa baal, Gue belum mau pacaran," Ucap (namakamu) dengan nada yang merendah seraya memasang wajah yang lelah

Iqbaal menelan salivanya kuat, ia tersenyum nanar, "Gue tau lo belum mau pacaran, tapi yang gue butuhin itu, Lo nolak gue atau enggak?"

(namakamu) menunduk sekilas, ia menggeleng, "Gue gak tau,"

Vero berdehem, "(namakamu) gue sebagai sahabatnya Iqbaal, Cuman bisa nyaranin. Kalau lo sayang sama iqbaal, Lo bilang sama dia. Jujur sama dia. Iqbaal cuman butuh keyakinan dari lo, Kalaupun lo beneran sayang sama dia, Dia gaakan minta pacaran sama lo. Dia cuman pengen tau, Lo sayang sama dia atau enggak, udah gitu doang.."

"Iya (nam), Kasih kepastian buat iqbaal. Kasian dia," Lanjut Kinar

Mendengar itu, lantas (namakamu) tertegun, "Gue jahat sama lo baal,"

Iqbaal menggeleng cepat, "enggak (nam), Lo gak jahat!"

(namakamu) menggeleng seraya memejamkan kedua matanya sekilas, "Maafin gue,"

Iqbaal yang melihat (namakamu) menitikan airmatanyapun dengan sigap memeluk gadis itu, dan (namakamu)pun membalasnya

"Please jangan nangis, Gue gak mau lo nangis,"

Tangis (namakamu) pecah kala iqbaal memeluknya seperti itu, dan hal itu membuat Laras dan Kinar kaget. Karna, baru hari ini mereka melihat (namakamu) yang cuek, dingin. Bisa menangis dipelukan lelaki hanya karna soal percintaan

"Gue kok terharu sih nar," bisik Laras

Kinar menepis airmatanya yang berada diujung matanya, "Ahh, gue gasuka ah! Kenapa jadi so sweet gini sih!"

"Gue sayang sama lo (nam)," Bisik iqbaal tepat ditelinga (namakamu)

(namakamu) mengangguk disela tangisnya, "G--gue juga baal!"

Mendengar itu, membuat teman-teman (namakamu) dan iqbaal terpanah, termasuk iqbaal

"Ras, gue gak salah denger kan!" bisik Kinar

"yash! Akhirnya!" Pekik Laras sembari menahan suaranya

Iqbaal melepas pelukan itu, "Lo serius?"

(namakamu) mengangguk kecil disertai senyuman tipisnya, melihat hal itu membuat iqbaal kembali memeluk gadis itu

"Makasih (nam),"




bersambung...

𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang