Medicine

1.2K 99 0
                                    

*

*

*

*

*

*

*

"(nam), kok lo pas gue sakit gak jengukin gue sih?"

Tidak ada balasan apapun yang iqbaal dapat. Terdengar hanya suara obrolan dari orang lain yang menemani mereka kali ini. Kini, mereka (namakamu) dan iqbaal sedang berada di kelas (namakamu), Iqbaal sudah sembuh dari sakit, dan perlu kalian tahu, (namakamu) gadis itu tak sekalipun menjenguk pria itu, itu karna bukan ia tidak peduli pada iqbaal namun karna ia tidak mengetahui alamat rumahnya dan tentunya ia tidak mempunyai nomor kontak pria itu, Sebenarnya ia ingin menanyakan pada teman dekat pria itu, namun rasa gengsinya'Lah yang membuatnya mengurungkan niatnya

"(nam).." panggil iqbaal berusaha untuk mendapatkan atensi dari gadis yang sedang membaca buku pelajaran Kampus hari ini

(namakamu) berdehem kecil

iqbaal tersenyum senang, diberi deheman saja itu membuatnya senang, apalagi jikalau ucapan yang keluar dari mulut gadis itu. Ah! kapan ya? pikir iqbaal

"Emang lo gak kasian ngeliat gue sakit?"

Ntah kenapa, pertanyaan itu membuat hati (namakamu) tersentuh, dengan malas ia mengangkat kepalanya yang sedaritadi tertunduk untuk membaca buku-buku pelajaran, ia menatap pada iqbaal datar, "Apa?"

"Lo gak kasian sama gue?"

"Kasian kenapa? Gue rasa, lo gak perlu dikasianin,"

iqbaal terkekeh, "y-yaa, maksud gue... Kenapa lo gak jenguk gue kerumah, Gue kan sakit! Padahal gue nungguin lo, berharap lo datang kerumah gue, sekedar untuk jenguk gue gitu,"

(namakamu) memutarkan kedua matanya malas, "Gausah terlalu berharap! Gue bukan cewek pemberi harapan," ucapnya seraya kembali membaca buku itu

"Lo gak khawatir liat gue sakit?"

"khawatir lah!"

"Gak!"

"Gak peduli?"

"pedulilah! Hampir setiap saat gue khawatirin lo!"

"Gak!"

iqbaal mengangguk paham, "O-ohh.. Oke!"

(namakamu) melirik pada iqbaal yang sedang menatap kearah lain, ia berfikir mungkin ia harus sedikit lembut pada pria ini, pikirnya

"Sakit apa lo?"

Iqbaal tersentak ketika mendengar pertanyaan itu, Sungguh demiapapun ia sangat senang ketika (namakamu) bertanya seperti itu, itu artinya gadis itu sedikit peduli terhadapnya? Katakanlah ia lebay, tapi hey! iqbaal tak peduli, yang ia fikirkan saat ini hanyalah gadis yang ada dihadapannya ini, walaupun gadis itu tak sedikitpun meliriknya ketika bertanya seperti itu, setidaknya ia bisa menarik perhatian dari gadis itu tanpa ada paksaan apapun

"Gue sakit demam sama radang tenggorokkan,"

(namakamu) mengangguk paham, ia mengulurkan tangan kanannya untuk membuka halaman selanjutnya, "Sebenernya, gue punya obat yang sering gue bawa kemana-mana, obatnya pas sama apa yang lo rasain sekarang!"

iqbaal tersenyum geli, "Ohya? Gue boleh tau gak obatnya apaan? ya, siapa tau.. Gue bisa beli juga gitu!"

(namakamu) terkekeh kecil, ia menutup buku itu, lalu ia menatap pada iqbaal "Gabakalan bisa lo beli,"

"Kenapa? Mahal?"

(namakamu) menggeleng, ia merogoh sesuatu yang berada didalam tasnya, setelah dapat ia memberikan 'sesuatu itu pada iqbaal, "itu obat khusus buat tentara!"

iqbaal mengeryit diselingin kekehannya, ia memerhatikan strip obat yang berisi 6 strip, "Kalo khusus buat tentara, Gue gak bisa minumnya dong?"

"yabisa lah! Itu bokap gue yang ngasih, Karna kebetulan bokap gue dulunya tentara. Obat itu ampuh kok, hari ini lo minum, besoknya langsung sembuh!" jelas (namakamu)

"Oh iyaya, Bokap lo sekarang kan udah jadi jendral," celoteh iqbaal

(namakamu) menatap sinis iqbaal, "Apaansih?!"

"Jadi ceritanya, Lo ngasih ini obat buat gue?"

(namakamu) mengangkat kedua bahunya, "ya iya, tapi kalo lo gak mau juga gapapa! terserah!"

"Mau kok mau, kebetulan gue masih radang tenggorokan,"

"Bagus kalo gitu!"

"Thanks ya!"

(namakamu) mengangguk, "ya!"

"Lo tau gak sih? Dengan lo bersikap lembut kek gini, Lo jadi tambah cantik tau, Apalagi sama gue!" Goda iqbaal

"Basi lo! Gabakalan gue kena godaan busuk lo!" desis (namakamu) datar





"semoga lo cepet sembuh baal!"




bersambung...



𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang