"thanks ya, Lo udah mau nganterin gue,"
"senyum dong,"
(namakamu) menatap datar iqbaal, "paansih gaje!"
iqbaal yang masih duduk dimotornya mendecak kecil, "i just want you to smile for me, its that hard to you?"
(namakamu) menghela nafasnya dengan terpaksa ia tersenyum manis, namun dengan cepat ia menghilangkannya
"ahh, ngeselin lu!"
"dih? yaudah sono balik!" usirnya
iqbaal menatap pada (namakamu) dengan tatapan tak percaya, "Lo gak ada niatan buat ngajakin gue mampir dulu gitu?"
(namakamu) tersenyum miring, "ngarep,"
iqbaal menatapnya sinis
"please deh tuh mata biasa aja! mau gue colok hah?!" kesal (namakamu)
"ya lagian, salah lo sendirilah! hobi banget masang muka flat! ntar gaada yang suka loh!" peringat iqbaal membuat (namakamu) tertawa seperti mencibirnya
"Bodoamat! gak peduli gue,"
iqbaal tersenyum jahil pada (namakamu), "eh-- serius ya? hati-hati loh, ucapan itu doa!"
(namakamu) memilih untuk menghiraukan ucapan iqbaal, tangan kanannya ia ulurkan untuk mengibaskan kearah wajahnya, panas mungkin. iqbaal yang melihat itupun mengeryit, "panas?"
"enggak, dingin." jawabnya singkat
iqbaal terkekeh, "gue aus nih (nam), boleh ambilin minum ga dirumah lo?"
(namakamu) yang mendengar itupun, sontak menghentikan kegiatannya, ia menoleh pada iqbaal dan menatapnya heran, "Nyuruh gue? sokap lo!"
iqbaal beranjak dari motornya, sebelumnya ia mensetting motornya agar bisa diam dengan aman, lalu ia beridiri dihadapan (namakamu) yang menatapnya datar, "Gue aus (nam)," rengeknya
"beli diwarung sono! Dirumah gue aer abis!"
iqbaal mengulurkan tangannya untuk mengacak puncak rambut (namakamu) dengan gemas, "i know you lie to me," dan ia beranjak masuk kepekarangan rumah gadis itu
(namakamu) menahan emosinya yang sudah membludak, ia menatap sengit iqbaal yang sudah menunggunya didalam pekarangan rumah, "Woy! Motor lo bawa kedalem! ntar digeret orang baru nyaho lu!" pekiknya
"Udah biarin aja, ada satpam lu ini," sahut iqbaal yang sedang duduk di kursi khusus satpam
(namakamu) mendengus, "ish! ngeselin banget sih tu orang!"
😒
"Non, ini minumannya."
(namakamu) menoleh seraya tersenyum manis, "makasih ya bi. Bibi abis ini istirahat ya? gaboleh capek-capek loh!"
Bi sumi hanya terkekeh geli, sementara iqbaal memasang wajah keheranan, "iya non siap! bibi permisi dulu ya,"
"iya bi,"
(namakamu) mengalihkan pandanganya pada iqbaal dengan tatapan datarnya, "tuh minum!"
"Lo sama babu aja senyum man--"
"DIA BUKAN BABU GUE YA! JANGAN ASAL NGOMONG AJA LO!" bentak (namakamu) sengit
iqbaal menaikkan sebelah alisnya, "trus? kalo bukan 'itu' apaan dong? dia manggil lo non, jadi wajar aja gue nyangkanya dia 'itu'nya lo,"
"shh! udahlah! gausah banyak bacot, sekarang lo cepet abisin minumannya, abis itu lo buruan cabut, oke!"
iqbaal mengangkat kedua bahunya acuh, ia mengambil cangkir itu lalu ia meminumnya, setelah dirasa cukup ia kembali menaruhnya ditempat semula, ia menatap pada (namakamu) yangs sedang menopangkan dagunya sembari menatap arah lain, "bokap nyokap lo kemana?" tanyanya basa-basi
(namakamu) meliriknya sekilas, "gatau,"
"lah? ada ya anak yang gatau bokap nyokapnya kemana!" desis iqbaal
(namakamu) menoleh dengan tatapan sengit, "please deh baal, lo jangan ngeselin bisa?"
Mendengar (namakamu) memanggilnya dengan sebutan 'baal' ntah kenapa ia merasa hatinya menghangat walaupun tatapan gadis itu sama sekali tidak mengenakkan untuk dilihat
"ohiya," ia merogoh sesuatu kedalam tasnya, setelah dapat ia mengulurkannya pada (namakamu), "nih,"
(namakamu) melihat benda yang ditunjukkan oleh iqbaal, ia beralih menatap pada pria itu, "buat gue?"
"iyalah, buat siapa lagi."
(namakamu) sedikit ragu untuk menerima benda itu, iqbaal yang menyadari itupun mendecak kecil, "Gue gak ada maksud apa-apa kok! Gue cuman mau ngasih cokelat ini aja sama lo, siapa tau cokelat ini bisa naikkin badmood lo kan?"
(namakamu) terdiam sejenak, dengan perlahan ia menerima Cokelat berukuran medium yang dihiasi pita berwarna pink, lucu sekali!
(namakamu) terkekeh sembari melihat-lihat cokelat itu, "Lo ngias sendiri?"
iqbaal menggaruk tekuknya yang tak gatal, "ya gitu deh, biar keliatan lucu aja gitu,"
(namakamu) mengangguk paham, ia menggenggam cokelat itu dengan erat, ia tersenyum tipis pada iqbaal, "thanks,"
iqbaalpun ikut tersenyum namun senyumannya manis, ia mengangguk "iya sama-sama. Lo suka?"
"suka,"
"Semoga dengan gue ngasih cokelat itu, kita bisa lebih deket lagi, as a friend." batin iqbaal
💝
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐡𝐟𝐚𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐜𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡,