😒 + 😌

1.8K 136 0
                                    

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

bruk!

"awss!"

"lo jalan hati-hati dong, pake mata!"

"heh, bego! jalan tuh pake kaki, bukan pake mata!"

Perdebatan itu muncul ketika (namakamu) tak sengaja menabrak seseorang yang sudah dipastikan pria yang mungkin tak ia kenal sebelumnya

(namakamu) memasang wajah super duper datarnya, alhasil membuat pria yang tak sengaja ia tabrak ini terkekeh, "o-ohh! jadi cewek yang nabrak gue tuh, si cewek jutek ini ya?"

(namakamu) hanya diam memerhatikan pria ini dengan tatapan datar, dingin, err--- yang sudah dipastikan akan membuat orang lain tak tahan berlama bertatap wajah dengannya

"iqbaal!"

Mereka menoleh kearah sumber suara, "baal,  lo kemana aja sih? gue cariin juga!"

Ya, pria yang ditabrak tanpa sengaja oleh (namakamu) adalah iqbaal, pria yang beberapa hari lalu sempat mengganggunya ditaman

"kenapa ver?"

"tadi gue--"

Ucapan Vero terpotong oleh helaian kasar yang berasal dari (namakamu), membuat iqbaal dan vero menoleh, menatapnya aneh

"buang waktu dasar!" desis (namakamu) kemudian pergi berlalu kearah berlawanan

"kenapa tu cewek?" gumam vero tatapannya masih terfokus pada (namakamu) yang semakin lama semakin jauh

Iqbaal mengangkat kedua bahunya acuh, "au!"

Veri terkekeh kecil, lalu ia merangkul iqbaal, "kita udah ditungguin anak-anak dikantin,"

iqbaal tersenyum simpul tanpa membalas rangkulan vero, ia mengangguk

*

"bikin kesel aja sih tu orang? ish!" gumam (namakamu) kesal, ia mendudukan dirinya di bangku kantin yang kosong

Ia merogoh ponselnya, dan memainkannya dengan santai, namun masih dengan tampang kesal

"oy (nam),"

(namakamu) hanya melirik sekilas pada sahabatnya yang menghampirinya dan duduk di hadapannya *banyakNYAguekwkwk

"Lo skripsi udah selesai?"

(namakamu) menggeleng kecil, alhasil membuat temannya ini menghelai nafas

"ohya, gue sama kinar ntar pas udah selesai kelas, mau ke toko buku, lo ikut gak?"

Mendengar "toko buku" membuat (namakamu) menoleh seraya mengeryit "apa tadi lo bilang ras? toko buku?"

Laras mengeryit seraya mengangguk kecil, "i-iya, emang kenapa sih? gue salah ngomong ya?"

(namakamu) menggeleng kecil seraya menyimpan kembali ponselnya di tas, "enggak, aneh aja."

Laras mendengus, "mau ikut gak nih?" ketusnya

"oke,"

Laras tersenyum kaget, "serius lo? L-lo mau ikut?" tanyanya sembari menggenggam kedua tangan sahabatnya ini

(namakamu) meringis kecil seraya menepis genggaman laras dengan keras, "ish! udah sih, gausah pegang-pegang juga bisa kali!"

Laras tercengir seraya melepas genggamannya itu "y-yaa, sorry. gue kan kaget aja gitu, lagian salah lo juga sih, jarang banget ikut jalan sama gue sama kinar,"

"ck, iya-iya!" jawabnya malas seraya bangkit dari duduknya, ia meraih tasnya

"ehh, mau kemana?" laras mengadahkan kepalanya tanpa bangkit dari duduknya

"kepo!" (namakamu) bergegas pergi meninggalkan laras, yang mendengus

"(nam..)!!! tungguin!!!"

Laras berlari menyusul (namakamu), setelah itu ia mensejajarkan langkahnya dengan langkah (namakamu)

"(nam..) ada cowok yang nembak gue,"

"mati dong lu," kekeh (namakamu)

Laras memutarkan bolamatanya malas, "gue serius (nam), lo mah ah! kek gangerti aja."

(namakamu) hanya diam tanpa menjawab ucapan laras yang terdengar kesal, alhasil membuat laras melanjutkan ucapannya

"Trus, lo tau gak? gue nerima tau,"

(namakamu) melirik sekilas, "oh? selamat!"

Laras lagi-lagi mendengus, "ishh! lo flat banget sih, kasih ucapan apa kek, langgeng gitu."

"tadikan gue udah selamatin lo, udahlah, gausah lebay!"

Laras menghentikan langkahnya, sementara (namakamu) hanya acuh ia maah melanjutkan langkahnya

"untung lo sahabat gue ya (nam)! kalo gak, gue cekek lo!" desisnya kesal

*

"bhahahhahahaha!!"

"ish, lu malah ketawa lagi! gaada yang lucu ya kin,"

"sorry, sorry."

Kali ini (namakamu), laras dan kinr sedang berada didalam mobil kinar yang dikendarain olehnya, disebelahnya ada laras dan di kursi belakang ada (namakamu) yang terdiam menatap jalanan ibukota. Mereka akan pergi ketoko buku yang ada di Senayan City

Tawa kencang itu berasal dari kinar, karna laras menceritakan kekesalannya pada (namakamu) yang sedatar itu menanggapi cerita yang menurutnya --laras-- bahagia.

"Lagian, salah lo sendirilah! cerita soal percintaan sama orang yang gelap akan cinta," ucap kinar seraya melirik pada (namakamu) lewat kaca spion yang berada tepat di depan keningnya, "iya gak (nam)?"

(namakamu) hanya membalas dengan deheman saja

"y-yaa, kan gue saking excitednya kin, lo pasti paham lah,"

kinar mengangguk, "iya, gue emang paham! tapi kan, lo sekali-kali harus sering diingetin, kalo lo mau cerita tentang percintaan sama (namakamu) itu salah besar ras, diakan satu-satunya cewek yang anti banget sama pacaran,"

"gue bukan anti ya," ketus (namakamu)

"wih wih, santai (nam) santai!" kekeh laras

"kalo bukan apaan dong?" tanya kinar yang berhasil membuat (namakamu) terdiam

"nih ya (nam), sekarang gue tanya, kapan sih, gue atapun laras denger atau ngeliat kalo lo lagi suka atau pacaran sama cowok? kapan? enggak kan?" tanya kinar

(namakamu) melirik sinis pada kinar, "lo gak tau apa-apa tentang gue,"

"jelas tau (namakamu) ku sayang, kita bertiga udah lama sahabatan, jadi gue maupun laras, udah tau seluk beluk lo tuh kek apaan," balas kinar

Laras berdehem, "mungkin, ini saatnya lo buka hati lo buat cowok (nam), gue yakin banyak banget cowok yang suka sama lo,"

"iya bener tuh, kita berdua, pengen banget ngeliat lo senyum seneng, atau senyum malu gegara di gombalin sama pacar lo, atau di puji sama pacar lo," lanjut kinar

Mendengar itu, membuat (namakamu) memasang wajah sedihnya, namun ia bisa menyembunyikannya. terlihat dari sudut alisnya yang mengerut

"kurang-kurangin dah tuh, sikap jutek lo. Bikin cowok seneng ada di samping lo, jangan ngajak ribut mulu, selalu senyum sama lawan jenis lo, baik sama mereka, gak cuek sama mereka." lanjut kinar

(namakamu) terdiam, "apa gue sejutek itu sama cowok?"

***

𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang