"(nam), dengerin gue dulu dong!"
Gadis yang barusaja dipanggil namanya itu, hanya menghiraukan ucapan lelaki yang saat ini berusaha untuk mencekal pergelangan tangannya, ia masih tetap fokus untuk melangkahkan kedua kakinya yang ntah kemana arah tujuannya
"(nam)!"
Karna sudah kesal, akhirnya gadis itu menghentikan langkahnya seraya menatap kearah lelaki yang ikut berhenti juga
"Gue mau ngomong sesuatu,"
"Apasih? Mau ngomong apa hah?"
"Gue suka sama lo,"
Gadis yang bernama (Namakamu) ini hanya menatap lelaki yang ada disampingnya ini dengan tatapan datar, ia sama sekali tidak merasa kaget atau tercengang atas ucapan lelaki ini
Lelaki ini mengeryit bingung, karna tidak ada sedikitpun tanggapan dari gadis yang barusaja ia tembak ini, "Kok lo diem?"
"trus? Gue harus ngapain? jungkir balik?"
Lelaki ini malah tersenyum miring, ia menggeleng pelan, "Lo gak kaget?"
"kaget? ngapain kaget?"
Lelaki ini menghembuskan nafasnya, ia menatap kedua mata (namakamu) lekat-lekat, "(nam), Lo baruaja gue tembak! Masa, lo gak ada sedikitpun tanggapan sih?"
(Namakamu) melirik buku novel yang ada digenggamannya sekilas, "Deva! Denger ya baik-baik. Gue sama sekali gak tau harus ngapain, gue bingung harus nanggepin yang tadi 'katanya' Lo," ia menunjuk pada Deva, "nembak itu."
Deva semakin mengeryitkan kedua alisnya, "Lo gak seneng?" Dan mendapat balasan gelengan dari (namakamu), yang membuat Deva melebarkan kedua matanya, tak percaya
"(Nam)! Lo ditembak sama cowok terfamous di kampus ini, yaitu gue! Harusnya lo seneng! Lo cewek yang beruntung karna bisa ditembak sama gue, Banyak cewek-cewek yang mau sama gue. Karna apa? karna gue ganteng, kaya!" Sahut Deva dengan sombongnya
(namakamu) terkekeh kecil, "trus? Lo fikir gue bakalan mau gitu sama cowok sombong kek lo? Mau gitu?" tanyanya yang membuat Deva terdiam
"Trus, tadi apa lo bilang? Banyak cewek-cewek yang mau sama lo? Kenapa lo gak pacarin aja mereka satu-satu? Banyak kok yang lebih cantik dari gue! yang lebih kaya dari gue! yang lebih dari gue! Kenapa harus sama gue hah?! Buktiin dong, kalo lo itu," ia mendekat sedikit pada Deva, "emang cowok TERFAMOUS, TERSEGALANYA dikampus ini, oke?" ia menepuk bahu kiri Deva pelan lalu ia beranjak dari pergi dari hadapan Deva yang diam mati kutu
Deva tersenyum miring, ia menengok kebelakang menatap kepergian gadis yang barusaja menginjak harga dirinya(?)
"Tunggu tanggal mainnya (nam),"
bersambung...
Maap dikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐮𝐞𝐤 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐧𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐡𝐟𝐚𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐜𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡,