Failed Date ; Jaehyun

10.9K 1.3K 67
                                    

Gak terhitung lagi seberapa excited-nya kamu hari ini karena ajakan teman kakak kamu yang ganteng abis-Jaehyun.

Masa bodoh soal motif dan tujuan dia ngajak kamu ke Gramedia. Yang jelas kamu bisa barengan sama Jaehyun, berdua lagi. Hehe.

Katanya Jaehyun, kamu cuma perlu tungguin di rumah. Nanti dia datang sekitar jam 2 siang, karena mau ibadah dulu.

Bukan boyfriend, udah jadi husband material dia mah.

Kamu duduk sambil buka-buka ponsel, baca fanfict kesukaan kamu seraya membunuh waktu. Ini bukan karena kamu bersiap lebih pagi, tapi emang bersiap dari pagi.

Dari bangun tidur, kamu udah mikirin mau pake apa dari atas sampe bawah. Winwin-abang kamu-udah sakit kepala dengar pertanyaan kamu yang sebatas 'ini cocok gak?', 'yang ini alay banget gak sih?', 'Kak Jaehyun bakal suka gak ya?'.

Iya.

Sebucin itu.

Saat kamu mulai tenggelam sama bacaan, mendadak klakson mobil terdengar dari luar. Bersamaan dengan Winwin yang berjalan keluar.

Winwin melirik kamu, mukanya yang ketara nahan ketawa buat kamu mengerutkan kening, perasaan kamu mendadak gak delicious.

"Buruan, Jahe dah diluar,".

Kamu bergegas bangkit dan salam ke abangmu itu, meski tetap aja perasaan kamu agak gimana gitu.

Kamu senyum lihat mobil Jaehyun terparkir dihalaman rumah kamu. Orangnya diluar, dipinggir pintu pengemudi lengkap mengenakan kemeja biru navy dengan lengan digulung.

Gantengnya gak nyelow, njir.

Dia ikut melempar senyum meski kamu bisa lihat ada yang salah sama senyum dia. Kamu mendekati mobil dan seketika nganga ketika lihat siapa yang duduk didepan mobil.

ANYINK KENAPA KAK JIHO IKUTAN SAT?

-✧-

Kamu udah cemberut bad mood daritadi. Jiho nempel-nempel mulu sama Jaehyun, buat kamu panas. Tadi, waktu kamu mau duduk disebelah Jaehyun dia nyerobot dan duduk dengan manjanya didekat Jaehyun.

Ashoe.

Sekarang kalian lagi makan di foodcourt, setelah sebelumnya perang dulu gara-gara Jiho gak mau makan di tempat kayak gitu. Tapi Jaehyun setuju sama kamu dengan alasan: "Lebih hemat, Ji. Enak juga kok,".

Jiho makan dengan posisi bersandar ke pundak Jaehyun, entah buat apa. Kamu sendiri cuma bisa natap dengan muak.

Napasi anjir alay banget.

Jaehyun kelihatan gak nyaman, tapi dia sama sekali gak menghalau Jiho.

GIMANA KAMU GAK MAKIN EMOSI?

Daritadi kamu cuma diam dan gak banyak bicara. Seperlunya, karena terlanjur bad mood. Jaehyun mungkin sadar, jadi dari tadi dia gak berhenti nyari topik buat ngobrol sama kamu.

"Kamu mau es krim?" tanya Jaehyun ke kamu, buat kamu senyum lebar seketika. "Ma-".

"Dia doang yang ditawarin, Jahe? Aku enggak?".

Kambing.

"E-eh? Lo kalo mau boleh kok,".

Kamu mendengus malas dan melengos. Gak mau natap Jaehyun. "Gak usah deh, gapapa. Kakak itu aja," jawab kamu kesal.

Hng, gataw aja ada yang poteq.

-✧-

"Dah Jahe~".

Jiho turun lebih dulu, karena rumah dia yang notabenenya emang lebih dekat dibanding rumah kamu. Untung aja.

Kamu duduk di bangku belakang, karena tadi kan Jiho pengen duduk di depan mulu. Yaudah, kamu ngalah.

Jujur aja, tadi kamu niat telepon Winwin untuk jemput kamu pulang. Tapi entah kenapa Jaehyun nge-SMS kamu dengan kalimat: "jangan pulang. Kalau pulang, artinya kamu kalah.".

KALAH DARI SI ULAR? OGAH SI KAMU.

Tetap dengan tampang bete, kamu memutuskan untuk baca-baca buku yang tadi kamu sempat beli di Gramedia.

"Maaf,". Kamu mendongak, menatap kaca spion. "Ha?" tanyamu bingung. "Maaf, gara-gara dia kamu jadi gak nyaman," ujarnya. Kamu mengembuskan napas panjang. "Gapapa. Lagian, emang aku siapanya kakak? Kakak juga lebih dekat sama dia. Gak ada hak untuk aku ngelarang,".

"Ada," timpal Jaehyun tegas.

"Hm?".

"Kan kamu yang aku suka. Kamu mau aku suka cewek lain, emangnya?".

Pipi kamu panas, baper seketika. Duh, Jaehyun tau gak sih, efek omongannya ke kamu? Jantung kamu udah kayak naik trampolin neh!

Jaehyun tersenyum tipis, melirik ke arah spion untuk ngamatin wajah malu-malu kamu.

"Hari ini, kalau tadi Jiho gak bilang ada urusan di tempat yang sama kayak kita, aku mau nembak kamu. Kamu kira aku gak kesel waktu dia santai banget bilang kalau ternyata 'acara' dia pindah jadwal?".

"Aku pengennya berdua sama kamu. Bukan sama dia. Makanya, maaf kalau daritadi kamu harus bete gara-gara dia. Kalau bukan cewek, udah aku usir dari tadi,".

Kamu udah lemes.

KOK DIA SANTAI BANGET SIH NGOMONG KEK GITU? PADAHAL KAMU UDAH TEWAS DI SINI.

Mobil berhenti berjalan, tepat didepan rumah kamu. Kamu buru-buru masukin buku-buku yang tadi kamu keluarin. Tapi kamu kalah cepat, Jaehyun udah stand by didepan pintu kamu dan bersiap buka.

Kamu melangkah keluar saat Jaehyun udah buka pintunya. Cowok itu natap kamu dalam dengan senyum lebar diwajah. Kamu gak bisa untuk gak merona, karena sumpah darah kamu berdesir 2x lebih cepat.

"Kak...".

"Iya?".

"....kita ini apa?".

Jaehyun tertawa dengar pertanyaan polos kamu. Dia ngusak puncak kepala kamu dan berbisik. "Kamu pengennya apa?".

Kamu baru mau senyum dan membalas ketika abang kamu teriak dari pekarangan.

"WOI NGAPAEN TUH?! BELOM MUKHRIM! JAU-JAU SANA!".

Ayo hujat Winwin semuanya^^

IMAGINE :: ( ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang