"Game terussss! Aku cuma jadi upil disini!" kesal kamu ke Lucas-cowok yang belakangan berganti status jadi pacar kamu. "Sssshtt! Diem dulu, ya. Ini bentar lagi aku menang," sahut Lucas, sama sekali gak noleh ke kamu.
Kamu cemberut, tapi gak lagi komentar dan mutusin untuk buka media sosial aja. Daripada makin emosi.
Tapi kayaknya pilihan kamu itu salah. Karena alih-alih menenangkan, kamu malah dibuat makin bad mood karena isi snapgram teman-teman kamu itu gak jauh dari kata 'perbucinan'.
Entah lagi genggam tangan, foto berdua, atau malah cuma fotoin pacarnya sambil di-tag dengan ukuran font besar.
Kamu mau snapgram apaan? Muka Lucas yang kucel gara-gara main game non-stop 4 jam?
Kamu balik natap Lucas yang masih sibuk sama ponselnya. Sejujurnya, kamu gak masalah soal kebiasaan gaming Lucas. Tapi kamu paling gak suka kalau dia sampai lupa segalanya.
Apalagi Lucas kalau udah ketemu game, berasa kamu cuma pacar keduanya doang. Seasik itu.
Orangtua Lucas udah lelah ngingetin anak sulungnya itu. Karena toh, Lucas tetap menjalankan kewajiban dia sebagai umat beragama, masih kenal yang namanya bumi juga.
"Heh!".
Kamu kaget karena tau-tau tudung jaket kamu udah ditarik nutupin mata. "Aku tau aku tuh ganteng banget, tapi jangan sampai ngelamun gitu. Aku emang imam yang baik, tapi kalau kamu kerasukan aku juga yang bingung," lantur Lucas.
Emang, sampisnya suka balik lagi kalau udah lepas dari yang namanya game.
Kamu mengerucutkan bibir. Lucas senyum lebar dan ngusap wajah kamu.
"Jalan yuk,".
Kamu mengerutkan dahi kaget. "Dih, kamu belum mandi juga!". Lucas ketawa. "Aku mah, mandi gak mandi wangi, Yang," katanya percaya diri, buat tangan kamu gerak untuk mukul pundak dia.
"Hilih, orang bau asem gini,".
"Yang penting ganteng,".
"APA HUBUNGANNYA BAHLULLL?" emosi kamu. Lucas gak menanggapi, cuma ketawa keras-keras, bisa di kategorikan pencemaran suara. Kamu yakin, suara ketawa dia bisa di dengar sampai RT sebelah.
"Kalau mau jalan, mandi dulu sana. Ogah aku deket-deket kamu kalau masih berantakan gini," final kamu. "Tapi sayang, kan?" goda Lucas. Kamu mandang dia jengah. Kadang kamu mikir, kamu ini pacaran sama jelmaan Sule, kah? Dimana-mana kerjaannya bercanda mulu.
"Iya, iya. Aku mandiiii," kekeh Lucas sambil mencubit pipi kamu pelan. "Makan dulu, ya. Daritadi perutnya bunyi. Aku gak mau ya, jalan sama cewek kurus kurang gizi," Lucas langsung melesat ke kamar mandi begitu selesai bicara.
Kamu tadinya mau marah, tapi gak jadi. Malah jadi senyum tipis. Sadar kalau sebesar apapun rasa sayang Lucas ke game-nya, perhatiannya ke kamu itu gak bisa di tandingi.
Ahayde.
a/n
ini gajelas.
sumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE :: ( ✓ )
Fiksi PenggemarHow would, if you are someone for NCT? . highest rank so far: #8 in imagine