Lebih ; Chenle

8.5K 1.2K 116
                                    

Chenle

You:
Le|
laper|
Kak Jaehyun lagi
gak dirumah:(|

Begitu isi pesan kamu ke Mas Pacar alias Chenle. Ini udah siang, Papa kamu kerja sedangkan Mama kamu asyik ngerumpi di tetangga.

Mama kamu masak. Tapi kebetulan nasinya habis, baru ketahuan tadi pas kamu mau makan. Kalau nunggu matang, kamu bisa keburu tewas. Gak ada pilihan lain selain menghubungi Chenle, soalnya abang kamu juga lagi gak di rumah. Lagi ketemuan sama temen satu kampusnya.

Gak lama kemudian, ponsel kamu kembali berbunyi nyaring.

Chenle:
|WOY ASTAGA
|IYA SHEYENG AKU MELUNCUR
|TUNGGU KAKANDA
|AH ELAH NANGIS NIH GUA
|ELU SIH AH

Kamu terkekeh kecil lihat balasan Chenle. Dia sesenang itu karena akhirnya kamu minta sesuatu ke dia.

Chenle itu anak konglomerat, kaya. Tapi serius, dia humble dan gak pilih-pilih teman. Walau kadang ada sombong-sombongnya, Chenle gak pernah terang-terangan.

Meski begitu, kamu gak pernah menggunakan Chenle sebagai ATM berjalan, meski sebenarnya Chenle sih gak apa-apa kamu kuras dompet dia. Tapi enggak. Kamu masih pacar, belum jadi istri apalagi jodoh. Gak ada hak bagi kamu untuk minta segala sesuatu ke Chenle. Selama bisa beli sendiri, kenapa enggak?

Cuma yagitu. Chenle-nya yang gak enak, karena selama kalian pacaran, kamu jarang minta-minta ke Chenle. Apalagi kalau anniv. Kamu biasanya udah wanti-wanti Chenle agar gak beri hadiah mahal-mahal.

Sayang uang, kata kamu. Kalau kata Chenle sih: uang ada untuk dihabiskan, sayang.

Terserah Tuan Muda.

"BEBEB! SHEYENG! CINTAKUU!".

Gila, teriakan Chenle bahkan kedengaran sampai lantai dua. Kamu buru-buru turun sebelum tetangga protes dengar suara dia yang 11-12 sama lumba-lumba.

Tapi alangkah terkejutnya kamu, waktu buka pintu dan lihat Chenle dengan beragam plastik dengan logo berbeda-beda. Mulai dari McD, KFC, Pizza Hut, Burger King, dan lain sebagainya. Dan orang itu cuma nyengir manis. Gimana kamu bisa marah kalau dilemahin duluan?

Gak pake lama, kamu langsung narik tangan Chenle masuk, setelahnya nutup pintu rumah kamu.

"He, astaga! Kamu mau hajatan? Banyak banget!" protes kamu. Chenle cuma cemberut. "Habis, kamu gak bilang mau apa," ujar dia. Kamu menarik napas gak habis pikir. "Kenapa gak nanyaa??". Chenle berdecak. "Lama nanti. Kasian kamu-nya. Udah, aku gak di bolehin duduk? Pegel!".

Dengan cekatan kamu ambil alih plastik-plastik dari tangan Chenle dan nyuruh cowok itu duduk di sofa. Kamu buru-buru naruh makanan di meja makan, mengeluarkan bungkusnya satu persatu dan memilih yang mau kamu makan.

Kemudian kamu balik lagi ke tempat Chenle, dengan sepiring nasi dan ayam KFC plus kentang gorengnya.

"Kak Jahe pasti seneng, ngeliat makanan sebanyak itu," dengus kamu. Chenle noleh, ngambil kentang kamu. "Tapi kamunya seneng, gak?" tanya dia iseng. Kamu menarik napas, natap Chenle serius.

"Le, ini berlebihan. Gak perlu segininya, toh aku makan sendirian gak satu kampung," kata kamu. Chenle nunduk. "Sorry. Kamu jarang-jarang kayak gini. Aku excited sendiri jadinya," kata dia. Kamu terkekeh, gemes juga ngeliat ini anak. "Emang kenapa sih, Le, kalau aku gak minta apa-apa ke kamu?".

Chenle senyum tipis. "Ya, gimana. Aku kebiasaan ngasih ini-itu ke mantan-mantan aku. Mereka juga nerima-nerima aja. Kadang mereka yang cerita soal barang yang mereka pengen. I mean, mereka yang udah aku kasih segalanya aja bisa ninggalin aku. Apalagi yang gak minta apa-apa?".

Kamu senyum, ngasih Chenle sedikit pengertian. Jadi anak orang kaya gak selamanya menyenangkan. Banyak banget fake love yang harus Chenle terima, suka ataupun gak suka.

"Tapi ini aku sama kamu jalan nyaris 3 tahun. Aku gak pernah minta apapun, tapi aku tetap disini, kan?" kata kamu. "Le, ini soal hati. Kalau dia udah gak sayang sama kamu, sebanyak apapun kamu ngasih dia harta dan kebahagiaan, gak akan ngaruh. Tapi kalau dia sayang, bahkan kamu cuma ngasih oksigen dia udah bahagia," tutur kamu.

Chenle gak jawab. Tapi cowok itu diam-diam senyum. "Jadi kamu sayang aku?" tanya dia. Kamu decak, gak mutu pertanyaannya. "Enggak. Yaiyala," jawab kamu kesel.

"Yaudah,".

"Ha? Yaudah apaan?".

"Yaudah, yuk besok temenin aku ke Malibu. Kita liburan, ajak aja keluarga kamu. Hehe,".

Tunduk pada Tuan Muda Chenle kalian semwa.

IMAGINE :: ( ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang