Chinguzone ; Yuta

15K 1.7K 61
                                    

"Tuy, ini lo udah bulak-balik berapa kali coba?! Gue tinggal ya, lama-lama?!" gemas kamu. Iyalah. Sudah nyaris setengah jam Yuta mondar-mandir didepan rak-rak kosmetik.

Bahan amunisi untuk nembak Cheng Xiao katanya.

Gak tau aja disini ada yang retak hatinya. Siapa lagi kalau bukan kamu? Tapi gini resiko friendzone-an sama buaya. Kerjaannya gonta-ganti pacar.

Namun, kali ini kamu ngerasa kalau Yuta serius. Yuta gak pernah sekalipun beli barang untuk nembak calon pacarnya, ya karena Yuta tau mereka mana mungkin nolak? Dan jujur saja kamu kaget waktu tau Yuta mau nembak Cheng Xiao. Gimana enggak? Yuta sama sekali gak pernah cerita naksir Cheng Xiao. Sementara sebelum-sebelumnya, Yuta selalu cerita. Sedetail-detailnya.

Udahlah. Kamu gak mau nangis disini, depan Yuta lagi. Ogah banget.

"Lagian gue bawa lo gak ada faedah banget. Ditanyain ini bagus, itu bagus. Ya bocah tk juga paham kali nyet, itu semua bagus," gerutu Yuta. "Ya salah lo bawa gue ke tempat ginian. Mana gue ngerti anjir, buta gue. Gue cuma tau liptint doang," balas kamu sebal.

"Yaudah, lo sukanya apa? Dimana gue bisa beli?".

"Lo mau nembak gue apa Cheng Xiao, sih, sat? Nanya-nanya ke gue,".

"Jawab aja sih, njir,".

"Minisoo, tuh. Tempatnya lucu-lucu gitu, banyak deh barang yang bisa bikin cewek klepek-klepek. Dari pada ke tempat ginian. Gak paham gue,".

Yuta mengangguk. "Oke, ayo," katanya sebelum narik tangan kamu yang cuma bisa pasrah.

-✧-

Hari ini, dengar-dengar dari Johnny, Yuta bakal melancarkan aksinya. Kamu sih, ogah kemana-mana. Daripada keluar kelas dan berujung nangis, kamu lebih baik diam dikelas lalu terima info kalau Yuta berhasil nembak Cheng Xiao.

Ya mau nolak gimana? Kemarin, Yuta tuh beli banyak banget barang. Kamu tunjuk boneka, diambil. Botol minum, diambil. Sampai gelang yang kamu tunjuk pun diambil. Kamu jadi bingung. Yuta ini mau nembak atau ngasih mahar?

Gak lama, Ten tiba-tiba masuk ke kelas kamu. Ten ini temannya Yuta, lumayan dekat juga sama kamu. Meski gak pakai banget.

"Ikut gue! Itu si Atuy kasian, anjir!" tanpa aba-aba, Ten narik tangan kamu. Kamu otomatis bingung. "Kenapa sih? Ada apaan?" tanyamu. "Atuy ditolak,".

Wadidaw.

Padahal kemarin kamu yakin loh, bakal diterima. Sekarang kamu bingung, mau senang atau sedih.

Kamu udah sampai dilapangan. Tapi gak menemukan sosok Yuta yang katanya sedih. Itu cowok malah senyum-senyum gila ditengah lapangan, sambil meluk barang-barang yang kamu pilih kemarin.

Kamu noleh kanan-kiri, mana Cheng Xiao? Kok gak ada?

"He, ngapa lo diem? Sini!" panggil Yuta ke arah kamu. Kamu makin bingung, walau tetap nurut. Setelah sampai di sebelah Yuta, kamu langsung berbisik. "Tuy, ini gue mau dijadiin saksi penembakan lo, apa gimana? Malu njir banyak orang!".

Yuta malah tertawa. Bikin kamu pengen nempeleng dia. Lagi serius malah ketawa.

"Kalau lo yang gue jadiin objek penembakan gue, gimana?".

Kamu melotot. "Ha? Gue? Kan-kan elo mau nembak Cheng Xiao, bukan gue. Kok jadi gue?". Yuta senyum lebar. "Gue sukanya sama lo, gimana dong? Masih harus nembak Cheng?" katanya sambil nyubit pipi kamu.

"Lo tuh polos banget, napa dah? Gak ngeliat apa dari kemarin gue udah panas dingin takut salah beli, ngajakin lo ke tempat ini-itu, sebatas biar lo gak nolak gue?".

Lah, jadi kemarin Yuta ngajakin kamu pergi biar dia gak salah ngasih kado buat kamu? Seketika kamu ngakak. Ada aja ya, cara orang ini.

"Kok ketawa? Sekarang gue tanya aja ya. Biar simpel, langsung. Jadi gue gak panas dingin berkelanjutan. Mau gak, jadi cewek gue?" tanya Yuta. Kamu ngerutin kening, meski gak melunturkan senyum kamu.

"Serius gak nih? Lirik-lirik gak?".

"Ya Tuhan, kagak sumpah dah! Lo tutupin deh mata gue pake sarung si Ten biar gak lirik-lirik!".

Kamu tau sih, itu hoax. Tapi gimana? Emang kebiasaan seorang Nakamoto itu lirik-lirik. Dan lagi, kamu juga suka sama Yuta. Jadi, apalagi yang harus kamu pertimbangkan untuk nolak?

"Menurut lo, Nakamoto. Apa gue ada alasan untuk nolak?".

Setelahnya, kamu bisa lihat senyum Yuta serta sorakan satu sekolahan.

"NAKAMOTO YUTA! NGAPAIN KAMU DITENGAH LAPANGAN?!".

Yha mampus ketauan guru BK.

IMAGINE :: ( ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang