part- 1

3.6K 384 28
                                    

Better use data;

Ryujin sama Yiren lagi jalan cantik habis dari kantin, mereka berdua lagi menunju ke kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin sama Yiren lagi jalan cantik habis dari kantin, mereka berdua lagi menunju ke kelas. Tapi dari kejauhan mereka ngeliat anak kelas lain pada berisik. Yaudah lah ya palingan lupa ngerjain PR.

Tapi sesampainya di kelas, mereka malah disuguhi pemandangan teman sekelasnya juga lagi kebingungan gara-gara ada anggota OSIS lagi berjejer saat ini di dalam kelasnya.

Yiren duduknya didepan dekat pintu langsung aja duduk. Sedangkan Ryujin duduknya di baris kedua dekat meja guru yang ada di pojokan kelas.

Saat Ryujin hendak melangkah melewati anggota OSIS itu, lengannya ditarik oleh salah seorang lelaki. Dengan tatapan dingin Ryujin memandangi lelaki itu seolah bertanya kenapa.

Lelaki itu langsung menarik Ryujin untuk berdiri disebelahnya.

"Heh, apaan gue mau duduk dulu." Ucap Ryujin yang kini menjadi sasaran para anggota OSIS.

Lelaki tadi menyelipkan rambut pendek Ryujin yang terurai ke daun telinganya.

"Kamu tau kan, disekolah nggak boleh pakai piercing, cukup pakai anting-anting aja." Ucap lelaki tersebut yang jemarinya masih menyentuh rambut Ryujin.

Dengan cekatan Ryujin menjauhkan kepalanya, "oh, yaudah nih gue lepas." Balas Ryujin yang hendak melepaskan piercing-nya.

Lelaki tadi tersenyum simpul, "tapi udah nggak bisa bebas gitu aja ya? Nama kamu sudah dicatat sama rekan saya. Lain kali jangan di pake lagi ya?" Ucap lelaki tadi sambil membantu Ryujin melepas piercing, mengambilnya dan memasukkan piercing milik Ryujin kedalam plastik kecil untuk membawa barang sitaan.

Ryujin malah menganggukkan kepalanya, buru-buru ia tersadar hingga ia menggelengkan kepalanya.

"Emangnya Lo siapa ngatur-ngatur gue. Asal Lo tau itu piercing gue mahal. Kado ulang tahun gue dari Chenle. Kalau ilang, Lo yang tanggung jawab." Balas Ryujin yang meninggikan suaranya.

"Saya Minkyu, Ketua OSIS. Maaf, tapi piercing kamu bakalan disita selama satu bulan dari sekarang. Kalau kamu masih ketahuan make, nanti bakalan ditambah lagi masa sitaan-nya." Ucap Mingyu sopan sambil mencatat apa saja pelanggaran yang di lakukan Ryujin.

Ryujean Amanda 12-5

1. Menggunakan piercing ( Disita 1 bulan).
2. Rambut diwarnai terang ( Diberi waktu hingga besok untuk mengembalikan warna rambut menjadi gelap).
3. Kaos kaki bewarna hijau ( Kaos kaki akan dirobek, dan tidak diperkenankan menggunakan kaos kaki pendek selama satu Minggu. Di haruskan mengenakan kaos kaki 10cm diatas mata kaki).
4. Tidak ada name tag dan dasi (Melapor ke guru wali kelas).

Minkyu menyerahkan kertas yang berisi data tersebut kepada Ryujin.

Gadis itu terdiam, masih tidak terima dengan piercingnya yang di sita. Kini malah rambutnya yang dipermasalahkan.

"Dengar ya, gue nggak ngerti kenapa rambut gue juga di permasalahkan. Padahal ini cuma bagian dalamnya aja, bukan seluruhnya." Ucap Ryujin protes.

Seluruh siswa-siswi yang didalam kelas malah menyaksikan adu bacot tersebut.

Pemuda itu malah membalasnya dengan senyuman, "sejak kamu meletakkan materai Rp.6000 di kertas perjanjian awal masuk sekolah, maka dari itu kamu harus menjalankan aturan sekolah." Balas Minkyu kemudian mengambil kertas yang ada di tangan Ryujin sebelum kertas itu di lemparkan ke Minkyu.

"Oh iya, kamu besok kalau sudah mengembalikan warna rambutnya jadi gelap, jangan lupa ya lapor sama saya."

Ryujin menatap Minkyu marah kemudian berjalan ke bangkunya. Somi yang duduk berseberangan dengan Ryujin pun langsung mengipas-ngipaskan wajah Ryujin yang sudah merah karena merasa kesal.

"Jangan lupa buat yang tadi namanya udah dicatat dan dikasi kertas peringatan untuk memenuhi syarat yang udah dikasi. Sekali lagi terimakasih." Pamit dari salah satu anggota OSIS.

"AAAAA!!! Piercing gue! Kaos kaki gue baru dipake 2 kali! Rambut gue baru aja ke salon seminggu yang lalu! Terus semuanya disuruh ganti, brengsek emang tu cowok." Umpat Ryujin di bangkunya.

Somi sama Yiren langsung mengusap bahunya Ryujin supaya nggak ke bawa emosi.

"Lagian sih Lo, udah tau tu rambut ngejreng abis masih aja nekat." Somi ngebalas Ryujin, gadis itu malah makin ngambek.

"Udahlah nanti gue beliin lagi piercing yang baru, tapi jangan dipake disekolah." Ucap Yiren menghibur temannya ini.

Tapi Ryujin masih tetap bete, dia kesal sama dirinya sendiri. Kenapa dengan mudahnya pemuda itu mengambil piercing dari daun telinganya. Padahal Ryujin tidak pernah membiarkan seorang pun yang tidak ia kenal untuk menyentuhnya.

"Gue mau cabut dulu." Ucap Ryujin kemudian berdiri dari bangkunya. Teman-temannya itu tidak ada yang bertanya ia akan kemana. Karena Somi dan Yiren berpikir mungkin saja Ryujin perlu waktu sendiri.

Ryujin melangkahkan kakinya gontai menuju kantor guru. Karena ia tidak menggunakan name tag dan dasi.

Sesampainya ia di depan kantor guru, gadis itu malah bertemu dengan pemuda yang menyita piercing nya. Ryujin berdecak sebal. Dan berjalan saja melewati pemuda itu, padahal Minkyu sedang menyapanya dengan senyuman.

 Dan berjalan saja melewati pemuda itu, padahal Minkyu sedang menyapanya dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

via-mnds2 Selamat membaca♥️🤧

new eyes ° Minkyu - RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang