Better use data;
Minkyu dan Ryujin masih duduk di bawah pohon. Senja mulai tampak, langit biru kini menjadi jingga. Orang-orang yang tadi juga berada di taman kini akhirnya mulai berpulang.
Sudah sekitar 1 jam lebih mereka menghabiskan waktu untuk berdiam diri dan duduk.
Minkyu memegangi jam tangannya. Sudah pukul 17.20, lebih baik pulang sekarang. Takutnya orang tua Ryujin mencari gadis itu hingga khawatir.
Minkyu mengelus pucuk kepala Ryujin perlahan, "udahan nangisnya. Gue antar pulang yuk." Minkyu menjeda kalimatnya.
"Udah mau sore banget. Gak baik anak gadis masih diluar rumah kalau udah mau maghrib." Ryujin mengangkat kepalanya, matanya masih terlihat sembab. Matanya yang biasa terlihat galak dan tegas itu berubah menjadi mata yang terlihat layu, seperti kehilangan jati diri.
"Gue antar pulang, yuk." Ucap Minkyu kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya.
Entah kenapa Ryujin menerima uluran tangannya Minkyu.
Pemuda itu tersenyum simpul, kemudian menarik gadis itu agar berdiri bersamanya.
Ryujin mengucek matanya yang terasa sembab, "ih biasanya ngomong pake saya kok sekarang jadi gue?" Ryujin nanya ke Minkyu. Gadis itu berjalan samping Minkyu.
"Yaa gue ngerasa udah kenal sama Lo, makanya nggak perlu formal lagi." Balas Minkyu.
"Btw rambut Lo udah gelap, bagus deh." Katanya Minkyu menampakkan senyuman simpulnya.
"Yaiyalah, males kalau berurusan lagi sama Lo." Balas Ryujin dengan nada sinis.
"Gue kira habis Lo nangis bakalan jadi kalem, ternyata sama aja." Ucap Minkyu berbisik.
"Gue denger ya," sahut Ryujin menolak bahu Minkyu pelan.
Nahkan jadi adem.
"Yang tadi Lo liat—" ucapan Ryujin terpotong.
"Udah, nggak usah dibahas lagi. Itu privasi Lo." Balas Minkyu. Ryujin menganggukkan kepalanya.
"Sebelum antar gue pulang mampir dulu dong."
"Kemana?"
"Makan, karena nangis juga make energi." Ucap Ryujin
"Iya deh." Balas Minkyu, kemudian memasuki mobilnya.
Minkyu duduk di kursi pengemudi sambil memasang seat belt sesekali melirik Ryujin yang duduk disampingnya.
"Apa Lo liat-liat." Ucap Ryujin sinis, Minkyu mendecih, "kirain udah ilang galaknya gara-gara belom makan."
"Menurut ngana aja kalau orang udah laper pasti sensian." Balas Ryujin memasang seat belt.
Ryujin mengecek handphonenya, ada daftar panggilan tak terjawab dari Chenle dan juga Yiren disertai spam chat yang udah pasti nanyain Ryujin kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
new eyes ° Minkyu - Ryujin
FanfictionRazia-adalah hal yang wajib diwaspadai, bagi kebanyakan siswi SMA Hanrim razia adalah hal yang cukup ditunggu-tunggu. Kenapa? Karena yang ngerazia ganteng banget. Sulit di definisikan. start: June 2019 revisi: April 2020 end: June 2020