chapter 12

211 27 3
                                    

Liontin
.

.

.

"Baik. Bantuin aku selama kaki ku sakit. Tidak ada bantahan dan alasan apapun!" Ucap ino.

"Hn,"

'Eh?' Batin ino bertanya tanya, apa sasuke menerima ucapannya yang ngasal?.

"Oke. 'Hn' mu ku anggap jawaban iya. Jadi mulai detik ini kau harus membantu apapun kegiatanku." Ino semakin menjadi jadi.

"Hn." Sasuke menatap ino datar, toh saat dia menolak ino akan memberi syarat-syarat lainnya.

"Baiklah, bantu aku menaiki tangga ini," ino memandangi tangga yang ada didepannya ini dari atas sampai ujung tembok.

Sasuke menatap ino dengan tatapan seperti menanyakan 'bagaimana?'.
Ino paham akan tatapan itu, dia ahli membaca pikiran orang.

"Aku tidak tahu! Pikirlah." Ino menatap sasuke kesal, ia ingin membuat  makhluk stoic itu sangat kesal.

Sasuke mendekat ke ino, ia mengangkat tangan kanan ino dan di ikatkan ke lehernya. "Kaki kanan lo angkat, pake kaki kiri." Ucap sasuke yang sama sekali tidak menatap ino.

Ino menganggukkan kepalannya mengerti.
Saat sudah menaiki tangga ke5 nya
"Yamanaka-san."

Serentak ino dan sasuke menengok ke sumber suara.
Ino yang dipanggil pun menjawab
"He?" Jawab ino

"Kau enak-enak mesra-mesra an? Hah? kau belum selesai melakukan tanggung jawabmu yamanaka!" Ucap pria berambut merah itu dengan nada kasar.

'Apa-apaan dia?!'  Batin ino.

"Semua pria lo deketin! Mau lo apasih?!"

Ino melepaskan tangannya yang sedari tadi melingkar di leher sasuke.

"Apa maksudmu sasori-senpai?. Jika memang aku salah. Aku minta maaf." Ino menaiki tangga dengan sekuat tenagannya. Ia mengacuhkan rasa sakit yang menjalar di seluruh kaki kanannya.

'Apa masalahnya? Aku sudah berusaha mencari liontin itu kok!" Batin ino kesal.

Semua pria lo deketin! Mau lo apasih?!.

'Emang aku ndeketin siapa sih? Aku nggak ada niat ndeketin mereka! Kalo bisa emang gak mau urusan sama mereka!" Ino tetap melanjutkan jalannya walaupun pincang. Dia akan sampai dikelas nya saat melalui 6 kelas lagi.

Tiba-tiba tangan ino ditarik dan dilingkarkan ke leher seseorang. Dia sasuke.

"Ngapain?!" Tanya ino setengah kaget.

"Siapa?" Tanya sasuke tanpa menengok ke arah ino sama sekali.

"Ya kamu lah siapa lagi?!" Ucap ino kesal.

"Menuhin tanggung jawab." Sasuke meneruskan langkahnya sambil membantu ino berjalan.

Ino diam, ia tak ingin punya masalah lagi.
Sekarang saja mungkin ia mulai dikenai masalah baru.
Para siswi melihat ino iri, dengki, sinis.
Ya, apalagi kalau tidak karena pria disampingnya ini.

Story of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang