Chapter 24

192 17 2
                                    

"Aku juga menyukaimu"

.

.

.

Ino terdiam sejenak, dia memandangi sasori yang masih menutup matanya.

"Jangan dipandangin terus, nanti suka." 

"Eh, sudah suka kan ya.." 

Ino terkejuut, sasori tiba-tiba membuka matanya. Bagaimana orang yang tak sadarkan diri bisa pulih kesadarannya secepat ini?. "Sa-sasori?! kau sudah sadar?!" 

Ino malu, apa sasori mendengar kata-katanya? 

"Iya, aku sudah sadar." ucap sasori tersenyum, suaranya masih lemas walaupun dia berusaha sekuat mungkin untuk menutupinya.

"S-sejak kapan?!" Ino memalingkan wajahnya, ia berharap sasori belum sadar saat ia menyatakan perasaannya.

"Sejak kau, kaa-san dan sakura masuk. Kaa-san sangat berisik" Sasori mengarahkan matanya ke Ino, dia sangat suka melihat ino malu atau kesal karenanya.

Ino speechless, berarti sasori mendengarnya? "Kau mendengarnya?" Ino menunduk.

Sasori tersenyum, "Jelas lah. Walaupun gak pun, gue  tetep tau kalo lo suka sama gue. Mana ada yang gak suka sama wajah tampan Haruno sasori, hm?" Ucap sasori bangga, sebenarnya jika dia sehat sekarang ini dia akan loncat-loncat tak karuan, ia bahkan merasa mampu menyebrangi lautan saat ini.

Ino lelah dengan kepedean sasori yang tidak ada habisnya.

"Yaah! kalo kau sudah mendengarnya baguslah, aku tidak perlu memikirkan kata-kata dan waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanku lagi!" Ino memalingkan wajahnya lagi.

Sasori tersenyum lagi, ia tidak merubah posisi bibirnya. Ya karena dia sangat bahagia.

"Aku, ingin kopi susu kau tahu?" Sasori menutup matanya, ia menghela napas.

Ino menolehkan kepalanya kearah sasori "Akan kubuatkan kopi susu setiap hari, asalkan kau sembuh! setiap menit kalau kau ingin." Ino tersenyum.

"Haaahh, aku hanya demam ino-" 

"Tidak usah berbohong, sasori. Aku sudah tau semuanya." Ino memotong kalimat sasori.

"Tentang kesamaanmu dengan Kiba, aku sudah tahu. Makannya, sembuhlah." Ino tersenyum hangat, ia menatap sasori penuh arti.

"Aku akan melakukan segalanya, apapun. Asalkan kau berjanji untuk sembuh, ya?" Ino menatap sasori dalam.

Sasori menghela napas dan tersenyum ringan "Haahh, padahal aku tidak ingin terlihat lemah dihadapanmu. Kau tahu Ino? rasanya sakit sekali, menahan semua ini. Aku, hampir tidak kuat lagi."

Ino menunduk, ia menggenggam erat tangan sasori, "Aku tahu," 

Sasori menatap ino dan merapikan rambut ino yang menutupi wajah cantiknya "Tapi, itu semua hilang saat aku bersamamu. Ah tidak, saat aku menatapmu saja rasa sakit itu hilang." 

"Maka dari itu ino... teruslah bersamaku" 

Ino mendongakkan kepalanya, ia menatap balik mata laki-laki berambut merah itu.

"Kau mau kan?" 

'setidaknya, sampai sisa hidupku'

Ino mengangguk mengiyakan, "Tapi! kau harus berusaha sembuh sasori!!! Kalau tidak, aku akan marah padamu dan tidak akan membuatkanmu kopi susu satu pun!"

Sasori terkekeh, 'kuharap aku bisa, ino.'

.

.

Story of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang