chapter 16

213 27 6
                                    

PENGECUT

.

.

.

Bel berbunyi, menandakan jam istirahat telah tiba.
Sorak murid yang merasa tersiksa oleh pelajaran pun sudah biasa terdengar di khs.

Gadis pirang yamanaka menuju ke kantin bersama dua sahabatnya, pasti kalian tahu bukan?
Yap, sakura dan hinata.

Mereka bersenda gurau saat menuju kantin.
"Kalian mau pesan apa? Biar ku pesan kan," ucap ino.

"Hmm, aku ingin mi ramen porsi jumboooo dan green tea." Sakura merentangkan tangannya yang menandakan ramen yang 'jumbo'

"Aku ramen porsi biasa, dan minum nya susu coklat ya ino-chan." Jawab hinata kalem.

"Hm, hm oke." Ino segera menuju tempat pemesanan.

'Byuurr'
Ino disiram menggunakan air minuman oleh seseorang didepannya.

Ino mendongak kan kepalanya
'Mereka lagi?'

Banyak yang melihat kejadian itu.
Hampir semua orang yang ada di kantin menoleh ke arah ino.

"Bagaimana? Apa kurang minumanya?" Ucap salah satu gadis berambut merah. Dia karin.

Ino diam, ia cukup tahu kapan dia harus berbicara.
"Apa kau bisu hah?! Yamanaka?!" Bentak adis disamping karin, dia yang tadi pagi menjambak ino.

"Apa kau tuli saat aku berbicara tadi pagi? Apa itu kurang membuktikan bahwa aku tidak bisu?" Ino menjawab sekenanya.

Mereka terdiam, matsuri tidak bisa menahan emosinya.
Ia maju kearah ino dan
'Plaakk'
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus ino.

Ino merasa pipinya panas. Dia memegangi pipinya yang memanas.

"Beraninya kau!!!" Matsuri menunjuk ino.

"Yamanaka. Tunggu pembalasan yang lebih kejam dariku!"

"Tunggu saja semua fakta mu menyebar disini." Matsuri menatap ino dengan tatapan mengancam.

Hinata dan sakura yang melihat itu geram. Saat sakura ingin membalas perbuatan matsuri yang sudah keterlaluan, ia ditahan ino.

"Alright, sudah selesai memaki ku?" Ucap ino dengan nada santai.

Karin yang mendengar itu geram, ia ikut maju kedepan bersama matsuri.

Tangannya sudah siap mengepal, saat ia akan melayangkan satu pukulan tangannya ditahan oleh seseorang.

"Singkirin tangan lo, bitch." Ucap seseorang yang menahan tangan karin.

"S-sasori?" Karin kaget, bukannya dia kemarin memusuhi ino?

Karin melepaskan tangannya dari cengkeraman sasori.
"Kita pergi dulu. Lolos lo yamanaka," karin and the gank meninggalkan kantin, tidak lupa dengan tatapan sinis mereka kepada ino.

Ino menatap sasori kaget. Bukan hanya ino, sakura, hinata, semua yang ada dikantin menatap sasori begitu.

"Apaan sih lo pada? Bubar bubar," sasori membubarkan mereka semua dan beralih menatap ino yang masih bingung terhadap dirinya.

"Lo gak papa kan?" Tanya sasori dengan nada khawatir.

Ino masih menatap sasori heran.
"Heh!"

"Hm, gak papa." Ino menyadarkan diri.

"Woy babi, gue mau ngomong empat mata sama lo. Gue pinjem dia dulu yak," sasori menarik tangan ino secara paksa.

Ino merasa deja vu dengan ini, ia hanya bisa pasrah. Toh jika dia menolak pasti dia kalah juga.

Mereka menaiki tangga atap sekolah.
Sasori membuka pintu atap yang tepat di atas tangga itu dengan satu tangan masih setia menggenggam ino.

"Ino," panggil sasori dengan menatap ino.

"Hah?," ino kaget, sasori memanggilnya namanya?.

Sasori melepas genggamanya
"Gue minta maaf," ucap sasori dengan nada penyesalan, ia menatap ino lalu menunduk.

"Eh?" Ino tidak menyangka, ia kira sasori akan mengajak nya ribut lagi seperti biasa.

"Gue minta maaf gue juga mau bilang makasih ke lo."

Ino menatap sasori dengan bingung, tapi dia mulai mengerti keadaan.
"Iya, udah ku maafin." Ino menepuk bahu sasori dengan pelan.

"Hm. Gue tau lo gak bakal musuhin cowok ganteng kayak gue." Sasori menunjukan senyum kudanya.

Itu membuat ino kesal pastinya, ia sudah menunjukkan sifat paling kalemnya tadi.

"Bisa nggak sih nggak bikin kesel lagi?!" Ino menatap sasori kesal.

"Hm, gak bisa deh kayaknya." Sasori berpose seperti orang sedang berpikir.

"Hisshhh titisan ariel nyebelin. Bodo bodo aku mau ke kelas! Bai!" Ino berjalan dengan menghentak-hentak kan kakinya.
Sasori terkekeh, benar-benar seperti anak kecil pikirnya.

Saat ino akan membuka pintu sasori memanggilnya kembali.
"Pig,"

"Apa sih?!" Ino membalikan badanya dan menatap sasori dengan muka tertekuk.

"Lo jelek," sasori tertawa terbahak-bahak setelah mengucapkan kalimatnya.

"SASORI TITISAN ARIEL!!! GAK AKAN KU MAAFIN LAGI YA! BEGO! GAK NGACA!" Ino meninggalkan sasori dengan perasaan kesal.

Setelah ino sudah pergi sasori bergumam sendiri
"Kata-kata sakura semalem kayaknya bener," sasori menyunggingkan senyumnya.
Senyumnya yang bikin hati gadis normal meleleh seketika.

.

.

.

Maaf pendek guys, besok aku up lagi kok


Makasih banyak yang tetep suka sama fanfic ini😭😭😭
Makasih banyak readers setiakuu hueee😭😭😢😢😢

Hmm kalian milih apa

1. UPDATE SETIAP HARI TAPI PENDEK

2. UPDATE 3 HARI SEKALI TAPI PANJANG

Komen yaa.
Maaf banget sekali lagi maaf

Maaf maaf maaf maaf maaf😭😭😭

Story of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang