Chapter 8

5.2K 469 41
                                    

Setelah kejadian kemarin saat Jisoo melihat penampilan Jennie yang berpakaian perempuan, entah kenapa sekarang setiap melihat wajah bahkan senyuman Jennie jantung Laki-laki itu terus berdetak dengan kencang.

"Aishhh... Kenapa jantungku harus berdetak kencang saat melihat wajah si bodoh Jero itu" Gerutu Jisoo.

Dan sekarang dia sedang berada ditengah lapangan. Laki-laki itu baru selesai berlatih.

"Hhhhh... Ini tidak boleh terjadi, Kau masih normal kan, Kim Jisoo?" Tanyanya pada diri sendiri.

Namun baru saja mengsugestikan hal itu, tiba-tiba wajah Jennie yang sedang tersenyum terlintas dipikiran Jisoo.

"Arrgggggg!!!! Jero Kim! Kenapa Kau terus menghantui pikiranku!" Teriak Jisoo frustasi dan mengacak-ngacak rambutnya.

"Eomma.... Mianhae... Putramu ini sudah gila..." Lirihnya.

~~~

Sementara itu Jennie sedang berjalan dengan Limario, dan senyuman terus terpancar diwajah Jennie.

"Lim. Apa Kau tidak akan mengikuti Pekan Olahraga nanti?" Tanya Jennie dan terus berusaha menyamakan langkahnya dengan kaki panjang Limario.

"Tidak"

"Waeyo? Kupikir Kau berbakat dalam bidang Olahraga" Tanya Jennie kembali.

"Aku tidak tertarik"

"YA! Kau harus mengikutinya. Karena jika Kau ikut, Sekolah pasti akan semakin bangga padamu tidak hanya dalam bidang akademis saja, melainkan dalam bidang Olahraga juga" Jelas Jennie mencoba untuk meyakinkan Limario.

"Ck. Cerewet"

Jennie hanya mengerucutkan bibirnya, padahal dia pikiri setelah kejadian saat dia memeluk Limario, Laki-laki itu akan berubah hangat terhadapnya. Namun ternyata sikapnya masih saja dingin.

"Aku hanya menyarankan-"

"AWAS!!!!!!

Srett

Brakk

Sebelum Jennie menyelesaikan ucapannya, Limario terlebih dulu menarik lengannya dan membuat tubuhnya tertarik sehingga membuat mereka berdua terjatuh dengan posisi Jennie berada diatas Limario.

Jennie terdiam dan terus menatap wajah Limario yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Ck. Apa Kau tidak lihat, huh!"

Lamunan Jennie tersadar saat Limario membentak dirinya.

"Wae?"

"Lihat itu?" Limario menunjuk ke atas dimana sedang ada tukang bangunan yang sedang membenarkan atap.

"Cih. Kau hampir saja terkena sisa bangunan, bodoh!" Limario menyingkirkan Jennie dari tubuhnya kemudian meninggalkan Gadis itu.

Dan benar saja, Jennie melihat ke arah serpihan bangunan yang berteteran dilantai.

"M-mianhae..." Jennie ikut berdiri dan mengejar Limario.

"Hn"

"Lim. Aku minta ma'af..."

"Untuk apa? Semuanya sudah terjadi, dan untungnya Kau selamat. Lain kali Kau harus memperhatikan jalanmu, jangan cerobah" Omel Limario, tapi malah membuat Jennie tersenyum.

Pasalnya, Laki-laki dihadapannya itu jarang sekali berbicara dengan panjang.

"Kenapa Kau malah tersenyum!" Limario mengerutkan dahinya.

She Or He (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang