~~~
Semua itu cepat berlalu, kadang ada masa dimana kita bahagia dan masa kita berduka semua itu tidak ada yang tau, kertas-kertas yang melambangkan hari, tanggal beserta tahun telah berganti. Matahari dan bulan bergantian naik dan turun entah berapa kali. Air laut bahkan angin tetap sejalan seiring berjalannya waktu meskipun itu tanpa penggerak. Manusia, hewan, tumbuhan berkembang seiring berjalannya waktu. Tidak terkecuali dunia yang semakin berputar.
Sudah lebih 2 tahun kejadian dimana Kim Hana berusaha untuk meninggalkan dunia, tetapi sayangnya dunia tidak pernah mau dan tidak akan pernah melepasnya begitu saja, apakah ini hukum alam?
Gadis lugu yang dulu hanya tertawa, tersenyum menjalani hari-harinya kini hanya bisa terpuruk meratapi apa yang sudah terjadi.
Memandang lalu lalang manusia di depan jendela kaca yang selalu menemaninya, sama seperti jendela itu ia kesepian bahkan angin pun enggan untuk menyapanya, hanya ada matahari yang memandanginya namun bila dipandang itu hanya akan membuat pandangnya menyilau dan berubah menjadi gelap.
Jimin, Taehyung, Jungkook, nama-nama orang yang selalu menghantuinya, saudara yang dulu ia miliki sekarang telah menjadi musuh terbesarnya, penyebab dari apa yang ia alami sekarang hanya ada kata dendam, baginya hidup sudah tidak Berarti lagi buktinya ia sudah pernah meninggalkan semua yang ada dalam hidupnya namun sayang itu tidak bisa. Dunia menyuruhnya untuk bertahan tetapi ia tidak mampu menopang dirinya sendiri, apa boleh buat yang sudah terjadi biarlah terjadi sekarang hanya perlu menerima mungkin membalas.
Terduduk di sebuah ruangan dengan tatanan rambut baru membuatnya berbeda, yang dulunya berambut panjang kini telah terpangkas mejadi lebih pendek namun tidak mengubah wajahnya seperti dulu, dia masih Hana yang dulu tetapi cenderung mengikuti dan menuruti egonya.
"Aku berhutang nyawa dan segalanya padamu. Dan lagipula ini bukanlah hal yang sulit dan disini aku juga sangat diuntungkan, that's simple right?" memulai perbincangan dengan laki-laki yang kini sedang berada di hadapannya, dengan tatapan sombong bercampur kecantikan tiada tara bahkan Dewi athena pun kalah jika bersaing.
"So, are you sure?" kembali menatap sang wanita di depan dengan kaki yang terangkat ke atas meja.
"I'm ready sir."
Jawaban yang mantap.
Menurunkan kakinya dan menatap sang wanita. "Rencana ini sangat mudah, kau hanya perlu mendekati salah satu dari mereka dan memperoleh informasi yang dapat kami gunakan."
Sang wanita menyeriangi. "Mudah sekali, lalu bagaimana aku mendekati mereka sedangkan aku jauh sekali sekarang. Dan aku juga mereka tidak pernah bertemu apalagi dekat bukan?" Sang wanita menumpu kepalanya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Brothers
FanfictionTerbilang sulit bagi Hana untuk menjalani masa mudanya, bahkan mari kita katakan masa mudanya telah ia relakan hanya untuk membayar segala kesalahan yang sama sekali ia tidak perbuat. Mengandung seorang bayi selama sembilan bulan bukanlah perkara m...