10. Comeback

2.8K 159 42
                                        

Hana merasa laki-laki yang baru saja mengetuk pintu kamar dan mengatakan bahwa ia adalah Yoongi nama yang tidak Hana tau. Ia memutuskan menunggu Jungkook dan membiarkan laki-laki tersebut berada di luar kamar ntah ia pergi atau tetap berdiam diri di sana, Hana tidak berpikir lagi ia memilih menyelimuti dirinya dan menunggu Jungkook.

"Apakah dia pria gila? Mengapa dia mendatangi kamar ku. Mencurigakan."

Berselang 2 jam dan beberapa dengkuran halus dari Hana yang sedari tadi terpejam. Kini kelopak mata tersebut terbuka dan melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggu.

"Jungkook, kenapa lama sekali?" tanya dengan tangan yang mengusak mata nya.

"Aku mencari tempat untuk kita tinggal. Malam ini kita akan kesana." jawab Jungkook dan membelai rambut pendek dan hitam Hana yang terikat, Jungkook suka.

"Jungkook, kau tau?"

"Hm?" Jungkook berdehem mengisyaratkan.

"Ada seseorang datang kemari, namanya Yoongi tapi aku tidak kenal. Ia menarikku."

Jungkook nampak menahan rasa terkejutnya.

"Mungkin itu penjahat, jadi kau harus berhati-hati dan menjaga jarak kau harus selalu bersamaku dan jangan pernah jauh ok." Hana mengangguk dan di usak nya kepala Hana oleh Jungkook.

"Kalau begitu bagaimana kita pergi sekarang?"

Dalam hati Jungkook ia sangat ingin melindungi Hana, Yoongi bisa ia atasi namun Jimin tidak. Jadi ia berusaha sebisanya.

Mengapa Jungkook melakukan ini?

Ia mencintai Hana, sangat.

Bukan sebagai adik atau kakak, sebagai seorang pria yang mencintai wanitanya. Mulai hari ini ia berjanji akan menjaga Hana dan bayi yang di kandung nya, meski ia tidak tau siapa ayah bayi tersebut tapi ia sudah bisa menerima dan menyayangi bayi itu.

Ia hanya ingin memperbaiki semua dan menebus semua kesalahan yang terjadi akibat ia yg hanya berdiam diri selama ini, ia akan melindungi Hana.

"Sekarang? Jungkook perutku terasa sakit dan sedikit nyeri. Bayinya sakit ya?"

Jungkook seketika panik dan kemudian duduk kembali di samping Hana dan memegang perut Hana.

"Bagian mana yang sakit?" ia terlihat panik.

Hana ikut memegang tangan Jungkook yang berada di atas perutnya dan mengarahkan pada bagian yang ia rasakan sakit.

"Disini... Eh hilang begitu saja setelah kau memegangnya." Hana tersenyum ke arah Jungkook.

Jungkook perlahan meraba dan mencoba merasakan pergerakan disana. Namun nihil janin itu masih terlalu kecil.

Jungkook tertawa saat melihat Hana tersenyum ke arahnya.

"Kau beri nama siapa bayinya?" tanya Hana polos ke arah Jungkook yang masih tertawa.

"Kau ingin beri nama apa?" Tanya Jungkook balik.

"Sebenarnya aku ingin beri nama melon, tapi akan lucu jika di dengar orang lain." Hana terkekeh.

"Boleh saja, tapi apakah ada yang lain?"
Hana tampak berpikir sejenak lalu menjawab Jungkook.

"Koo.. Itu lucu di ambil dari namamu."

"Mengapa namaku?"

"Karena kau yang membuat dia ada disini kan?"

Hana tertawa sedangkan Jungkook menahan malu.

.

.

.

Kini Hana dan Jungkook sudah berada di sebuah rumah yang ada pada daerah yang jauh dari pusat kota.

"Wah, disini indah ada taman, aku suka Jungkook."

Hana begitu bahagia karena tempat nya begitu sejuk dan tentram.

"Kau perlu istirahat lebih baik kau ke kamar dan berkeliling disini besok saja." Hana mengangguk.

Taman yang di lalui sebelum masuk pada ruang utama begitulah nyaman bagi Hana terasa tentram disana.

"Ini bibi Kwon yang akan menjagamu dan merawat rumah ini."

Hana membungkuk memberi salam pada wanita yg berusia sekitar 45 tahun itu. Dan di sambut senyum hangat dari bibi Kwon.

"Wah nona Hana selamat datang, senang bertemu dengan anda."

Hana tersenyum membalas.

.

.

.

"Jungkook, aku tidak bisa tidur sendiri. Tempat ini terlalu luas." rengek Hana.

Bukan kah hal biasa bagi Jungkook tidur dengan banyak wanita bahkan salah satunya Hana yang sudah sering ia tiduri, tapi kali ini Jungkook gugup bukan karena ia malu terhadap Hana hanya saja ia takut melukai janin yang lemah itu.

"Tapi aku bisa melukai janinnya." jawab Jungkook gugup.

Hana meraih tangan Jungkook yang ia masukan pada saku celana nya.

"Seorang ayah tidak akan pernah melukai anaknya."

Seketika waktu berhenti sesaat setelah Hana berkata seperti itu. Membuat Jungkook merasa bersalah dan mulai menangis.


[]

Partner BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang