Tak bisa di bayangkan bagaimana ketika kita memasang perangkap namun kita yang terkena di dalamnya, sudah bukan hal tabu lagi kata 'senjata makan tuan' namun ini sangat aneh. Bahkan sangat aneh, membuat perangkap namun kau yang masuk dalam perangkap orang lain.Hana tidak pernah menyangka jikalau berurusan dengan masa lalu akan membuatnya terbawa terlalu jauh sampai melebihi batas yang ia buat dengan dirinya sendiri. Membuat dirinya dalam kesulitan setelah berjuang keluar dari masalah, namun dengan bodohnya ia kembali masuk kedalam masalah yang ia jauhi dan harus dikubur dalam-dalam.
Semua memang berjalan sesuai arus, jika terdapat kerikil di jalannya itu harus segera di bersihkan namun tidak, Hana malah menambah kerikil yang mengahalanginya dengan batu besar yang menghalangi jalan keluarnya.
Kata-kata terakhir yang ia dengar adalah "maka dari itu ada dirimu disini."
Setelah itu gelap dan membisu, terlelap dan terbangun di sebuah tempat yang asing baginya. Menelisik namun tak mengerti apa yang telah terjadi melihat sekitar dan tak menemukan sesuatu apapun yang familiar, hanya jendela yang terbuka membawa angin dan sinar matahari menerpa wajah hingga lehernya.
"Ada apa denganku? Bukankah aku kemarin di halte bus?" monolognya masih berusaha mengingat apapun yang baru saja terjadi tapi tidak menemukan jawaban atas jawabannya.
Menyikap selimut yang menutupi pinggul hingga kakinya, beranjak sedikit demi sedikit berusaha untuk terduduk di pinggir ranjang. Memegang kepala yang terasa sedikit berdenyut dan perut yang terasa mual.
"Tempat apa ini? Rumah siapa?" tanyanya terus pada diri sendiri namun, membuat kepalanya bertambah sakit.
Namun telinganya tidak tuli, ia beranjak mencari kearah sumber suara dan menapakan kakinya, melangkah menuju keluar dan mencari suara yang menyentuh dentuman liang pendengarannya.
"Hana?"
"Jungkook?"
Tentunya ia terkejut akan kehadiran Jungkook bahkan ini bukan rumah mereka, yang ia ingat terakhir kali adalah bagaimana ia dipermalukan dan di usir begitu saja dari rumah karena kesalahan yang tidak ia perbuat dan tidak ia tau.
"S-sedang apa akh disini?" tanyanya masih tak mengerti.
"Ini apartemenku? Kau tidak ingat?"
Hana menggeleng dengan Jungkook yang tampak memperhatikan gerak gerik gadis yang kini ada di hadapannya.
"Bagaimana aku bisa disini? Bukankah terakhir kali kalian mengusirku?"
Hanya ada tanda tanya di dalam kepalanya saat ini, tidak paham dengan situasi yang terjadi. Seperti seorang idiot yang baru saja keluar dari rumah.
"Sumpah kau benar-benar lupa?"
Hana tampak kurang nyaman dengan tatapan dan pertanyaan Jungkook sehingga membuatnya berpikir sejenak, Jungkook sekarang terlihat seperti dokter yang sedang melakukan terapi pada pasiennya.
"Aku lupa semuanya-"
"-Tapi aku masih mengingat kalian, sangat." sambungnya masih berusaha mengingat.
"Kalau begitu, maaf telah mengusirmu sekarang kita akan tinggal disini, oke?"
Hana tersenyum lebar dan berjalan mendekati Jungkook yang masih menatapnya lekat.
Memeluk Jungkook dengan agresif seperti baru bertemu setelah bertahun-tahun, Jungkook sedikit kaget namun ia senang bahkan sangat senang. Membalas pelukan hangat Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Brothers
FanfictionTerbilang sulit bagi Hana untuk menjalani masa mudanya, bahkan mari kita katakan masa mudanya telah ia relakan hanya untuk membayar segala kesalahan yang sama sekali ia tidak perbuat. Mengandung seorang bayi selama sembilan bulan bukanlah perkara m...