Sudah seminggu Myungsoo, Eunji, Sohee, Seungho dan Sungjong tinggal dirumah Suzy di Gwangju. Dan selama itu pula mereka selalu berusaha mencari cara untuk membujuk Suzy agar mau kembali ke istana walau Suzy diam saja tidak menanggapinya, bahkan mereka berlima kompak mengajak Heesoo dan Jisoo agar mau ikut memprovokasi Suzy agar mau kembali ke istana dimana mereka seharusnya tinggal."Ibu.... Kenapa? Ibu aku panggil-panggil malah melamun?" tanya Heesoo yang sedang membantu Suzy memetik sayur di kebun belakang rumah.
"Ada apa? Ibu tidak melamun sayang, ibu hanya sedang berpikir saja sayang apa yang akan kita masak untuk paman bibi kalian hari ini" jawab Suzy dengan asal sambil bergurau karena otaknya bimbang.
"Untuk ayah juga?"
"Tentu"
"Masak saja sup kimchi dengan ayam, itu hangat dan cocok untuk udara dingin hari inu ibu"
"Kau memang anakku yang pintar Heesoo"
"Tentu saja aku pintar karena ayah juga pintar. Aku anak cerdas tidak seperti Jisoo yang payah dan cengeng"
"Tidak boleh berkata begitu pada adikmu sendiri sayang"
"Ibu, aku ingin bertanya sesuatu. Sudah lama sekali aku ingin bertanya tapi aku takut membuat ibu sedih" ucap Heesoo dengan raut sedih membuat Suzy tidak tega.
"Ada apa sayang? Apa ada anak yang juga mengganggumu? Siapa yang mengusik Heesoo-ku?"
"Bukan seperti itu bu, ini hal lain."
"Katakan?"
"Apa ayah dan ibu memang tidak bisa bersama lagi? Aku memang anak kecil yang belum tahu apa-apa? Tapi kenapa kalian sepertinya sudah terpisah jauh dan tidak bisa kembali bersama, apa ayah melukai hati ibu sangat dalam hingga ibu tidak bisa memaafkannya, bukankah ibu bilang jika kita harus memaafkan orang yang berbuat salah dan memberinya kesempatan berubah tapi kenapa ibu tidak mau memaafkan ayah? Apa karena ibu Jungsoo, tapi ayah bilang ibu Jungsoo adalah tragedi diluar pernikahan kalian. Tapi aku ingin jika bisa kalian hidup bersama agar aku dan Jisoo tidak di ejek anak haram yang tidak punya ayah lagi. Walau aku mengabaikan dan memukul mereka tapi aku juga iri dengan mereka yang punya keluarga lengkap, mereka suka pamer mengenai keluarganya, paman bibinya, sepupunya. Ibu, apa ibu tidak bisa memaafkan ayah Myungsoo sekali ini saja?" rentetan ucapan Heesoo membuat hati Suzy nyeri, Heesoo tidak pernah mengeluhkan apapun sekarang Heesoo memintanya memaafkan Myungsoo. Suzy belum sanggup memaafkan semua perkataan Myungsoo saat itu, walau jujur hati kecilnya masih mencintai Myungsoo.
"Sudah cukup sayurnya, ayo kita pulang. bibi Sohee dan bibi Eunji pasti sudah menunggu. Jangan pikirkan apapun lagi ok, ibu melakukan semuanta untuk kebaikan jita bersama" ajak Suzy tanpa menanggapi ucapan Heesoo.
"Baik" ucap Heesoo dengan lesu, namun menuruti ucapan Suzy. Dia berjalan dibelakang ibunya dengan membawa keranjang sayur yang dipakainya memetik beberapa sayuran.
Malam harinya.
Suzy duduk ditaman samping rumah dengan melamun memandang kerah langit hitam yang banyak sekali bintar beterbangan , Suzy memikirkan perkataan kakaknya Seungho, permintaan Heesoo dan bujukan Alex juga Miura selama beberapa waktu ini. Hatinya sudah tertata dengan baik tapi melihat kenyataan didepannya beberapa hari ini hatinya mulai goyah."Zy, boleh aku duduk?" tanya Myungsoo yang sudah duduk disampingnya.
"Aku larangpun juga kau sudah dudukkan" jawab Suzy dengan datar, dia kaget tidak sadar jika Myungsoo duduk disebelahnya. "Ada apa? Sudah malam harusnya kau tidur juga bersama mereka."
"Kata Heesoo kau sering duduk disini bahkan hampir setiap malam. Karena aku sedang tidak bisa tidur makanya aku datang menyusul kesini." ucap Myungsoo namun tak ditanggapi Suzy, hingga mereka cukup lama berdiam diri karena canggung. "Zy, apa aku boleh bertanya sesuatu?" ucap Myungsoo pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fair Lady - Myungzy √
RomanceArea dewasa 21+ diharap bijak dalam memilih bacaan. Menceritakan kehidupan Suzy dan Sohee yang terbiasa hidup menjadi rakyat biasa, tiba-tiba berubah sejak diajak hidup diistana. Pernikahan dari Myungsoo dan Suzy yang harus diuji karena pihak ketiga...