43 Akhirnya.....

1K 88 15
                                    

Di aula besar istana
Suzy duduk dimeja samping Myungsoo dan Sohee berjejer. Suzy hanya diam saja tanpa ekspresi karena dirinya masih kesal atas kehamilan tak terduga yang dialaminya, bagaimana dia bisa tidak tahu jika Myungsoo sedang mempermainkan hidupnya. Ibu suri terus tersenyum dengan dayang Choi seolah bahagia menerima kehamilan Suzy, padahal itu hany senyum licik karena telah merencanakan sesuatu yang tidak terduga.

"Aku sangat senang mendengar kabar bahwa Suzy sedang mengandung seorang calon pangeran atau putri untuk istana. Aku mengundang kalian semua untuk merayakannya karena sewaktu putri Suzy hamil anak pertama dan kedua, menantuku sedang bersembunyi untuk kenyamanan calon anaknya jadi untuk kali ini aku sengaja merayakannya secara besar-besaran untuk menyambut calon cucu istana yang akan datang" ucap raja Hwanhee begitu bahagia, Suzy bahkan tidak terseyum hanya memasang wajah datar disamping Myungsoo.

"Zy, tersenyumlah. Ini untuk merayakan kehamilanmu" bisik Myungsoo disamping kirinya.

"Diamlah Kim Myungsoo sebelum aku menendangmu" balas sinis Suzy.

"Zy, jangan marah terus. Nikmati perayaan ini karena raja Hwanhee sengaja mengadakan ini khusus untukmu" bisik Sohee yang duduk disamping kanan Suzy. Dia mencoba menenangkan emosi Suzy. Mereka duduk memanjang disebuah aula yang disediakan untuk perayaan kali ini, karena raja mengundang semua pejabat istana untuk ikut merayakannya.

"Tolong hidangkan teh bunga bakung yang sengaja dibuat untuk perayaan pesta hari ini. Aku dan permaisuri yang menyiapkan semuanya sejak kemarin" perintah ibu suri kepada para dayang agar menyajikan teh untuk semua orang. Dia terus tersenyum sepanjang pagi ini membuat semua orang heran, karena mereka (Myungsoo, Suzy, Sohee, Eunji, Seungho, Sungjong, Kyuhyun, Miura dan Alex) tahu pasti ada yang terencana hari ini.

"Nikmati teh kalian"

"Nde mama"

Semua meminum teh yang telah tersaji kecuali Suzy yang hanya diam saja bahkan tidak berniat menyentuh teh ataupun makanan yang terhidang didepannya.

"Eoh putri Suzy kenapa kau tidak meminum tehmu? Apa kau tidak menghargai mereka yang ikut merayakan dan mengucapkan selamat untuk calon bayimu" tegur ibu suri dengan nada tinggi, namun Suzy hanya menatap dingin padanya.

"Mohon ampun mama, saat ini putri Suzy sepertinya masih mengalami mual yang berkepanjangan sejak dinyatakan hamil oleh dokter istana, maka dari itu dia memilih diam saja sejak tadi tidak menyentuh apapun yang tersaji dihadapannya. Tidak enak jika dia mual didepan semua orang walau itu memang hal wajar untuk wanita hamol" ucap Myungsoo membela Suzy yang diam tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, Myungsoo tahu Suzy masih membencinya namun setidaknya Suzy tidak melenyapkan calon anaknya itu sudah membuat hati Myungsoo sedikit tenang.

"Itu sama saja dengan tidak menghormati para tamu yang sedang ada disini" sinis ibu suri marah yang langsung ditenangkan Permaisuri.

"Yangmulia, harap makhlum. Bukankah wanita hamil itu memang mudah mual dan sensitif juga labil, anda juga pernah hamil pasti pernah merasakannya" ucap permaisuri meredam amarah ibu suri.

Sowon beranjak dari duduknya, dia berjalan menghampiri meja Suzy dengan tatapan meremehkan, namun Suzy tidak bergeming hanya diam saja membuat semua heran.

"Kakak Suzy, sajian ini ibu suri meraciknya khusus untuk menyambut calon anakmu. setelah sekian lama kau dan pangeran Myungsoo menikah baru istana mengadakan pesta besar untukmu. Apa kau tidak mau menghargainya? Atau kau takut yangmulia ibu suri mencelakai calon anakmu lagi? Tenang saja aku yang membantu menyajikan jamuan makanan ini, jika kau takut baiklah aku akan memakannya agar kakak yakin ini tidak bahaya" ucap Sowon mengambil teh milik Suzy yang belum tersentuh sama sekali. Suzy hanya memperhatikan saja apa yang akan Sowon lakukan, begitupun dengan yang lain.

Fair Lady - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang