32 Pergi, Hilang, Sembunyi

924 108 23
                                    


Suzy memutuskan meninggalkan Seoul secara diam-diam, dia sudah menyiapkan surat yang ditulisnya sembunyi-sembunyi saat malam hari  yang akan dia letakkan dimeja kamar tidurnya dirumah keluarga Lee, tempat dia menumpang saat dia kabur dari istana seminggu ini. Suzy harus pergi jika ingin anak-anaknya selamat. Setelah mengetahui dirinya hamil, Suzy terus berpikir bahwa dia harus segera pergi jauh dari istana ketempat yang tidak akan bisa diketemukan orang istana, menyusul kakaknya tidak mungkin karena jika mereka tertangkap maka akan semakin bahaya untuk mereka. Suzy terus memutar otak dan memutuskan pergi ke tempat dimana dia yakin tidak seorangpun menduganya.

"Nak, maafkan aku yang tidak bisa bersama ayahmu. Aku adalah ibu yang ceroboh hingga tidak dapat melawan takdir tuhan hingga jodoh kami mungkin hanya sampai berakhir disini saja, aku mohon kuatlah didalam perutku. Walau aku membenci ayahmu dan berharap kau tidak hadir disaat semua ini rumit, namun aku tidak pernah sedikitpum membencimu sama sekali. Kita akan pergi jauh dan memulai hidup baru dimana hanya ada kita bertiga saja tanpa orang lain. Mungkin kalian dikirim tuhan  untuk menemaniku sebagai kenangan yang mungkin akan membuatku mengingat bahwa aku pernah mencintai ayahmu" ucap Suzy mengelus perutnya yang tidak terlihat buncit hanya terlihat seperti wanita gemuk.

Suzy mengendap-endap secara perlahan agar bisa keluar rumah Sungjong dengan aman tanpa ketahuan penghuni rumah, mereka sepertinya sedang tertidur sangat nyenyak memudahkan Suzy pergi keluar, atau mungkin ini memang rezeki Suzy untuk kabur.

"Selamat tinggal Seoul, selamat tinggal istana, selamat tinggal Sohee, selamat tinggal Myungsoo, selamat tinggal temanku, selamat tinggal cintaku" ucap Suzy sendu melihat rumah Sungjong dan menoleh kepalanya ke arah istana yang megah dan bersinar dari luar rumah seketaris Lee, sebelum akhirnya beranjak meninggalkan Seoul untuk selamanya menuju kota baru yang akan ditempatinya.

Paginya, Myungsoo datang lagi ke rumah Sungjong bersama Eunji untuk membujuk Suzy agar mau pulang ke istana dan memaafkan kesalahan Myungsoo. Namun saat memasuki kamar yang ditempati Suzy bersama Sohee, kamar tersebut seperti telah kosong tanpa penghuni.

"Zy, kim Suzy kau dimana? Jangan bersembunyi" teriak Myungsoo mencari ke setiap sudut kamar.

"Myung, kamar ini sepertinya sudah kosong. Lihat Suzy meninggalkan beberapa surat untuk kita" ucap Sohee menunjukkan dua buah surat yang telah diambilnya dari meja. "Aku punya firasat buruk mengenai ini, Myung😟 "

Myungsoo menghampiri Sohee dan meraih surat yang dipegang Sohee. Sohee maupun Myungsoo membuka surat yang ditulis Suzy untuk mereka dan membacanya.




Dear Myungsoo,

Ketika kau membuka suratku mungkin aku sudah pergi jauh dari istana dari rumah deritaku selama ini, aku sudah mencoba menerima semuanya dengan ikhlas namun aku malah semakin hari semakin terluka. Aku mencoba mengerti dirimu namun kau selalu melukai aku, tidak bisa mengerti aku, membuatku kini semakin membencimu karena muak, Jangan mencariku karena kau sudah punya Sowon dan Jungsoo yang melengkapi hidupmu dengan keluarga yang lengkap seperti yang istana harapkan. Anggap saja aku yang menceraikanmu dan  anggap takdir jodoh kita sudah berakhir cukup sampai disini, jangan pernah mencariku seperti yang pernah ku katakan walau kau menjemputku dengan bersujudpun luka yang ku rasakan tidak akan sembuh dan aku tidak akan mau kembali kepadamu untuk masuk ke dalam istana lagi. Aku terlalu banyak terluka harus mengakui pembunuh ayahku sebagai mertuaku, difitnah Sowon namun kau justru mempercayai mulut manisnya begitupun dengan istana, saat kau menyadari kesalahanmu itu semuanya sudah terlambat karena hatiku sudah membencimu dan tidak mencintaimu lagi. Mianhae! Selamat tinggal!

Dari Suzy



Myungsoo menatap sedih surat itu, begitupun Sohee yang langsung lemas terduduk dikursi sambil meremas surat yang dipegangnya.

Fair Lady - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang